alantseAvatar border
TS
alantse
Isi SMS Ani Yudhoyono ke Anas Urbaningrum "[GAK NYANGKA GAN]"
Welcome To My thread

Maaf Kalauemoticon-Blue Repost

JAKARTA– Buku karangan Ma’Mun Murod Al Barbasy berjudul Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas menuai kontroversi. Buku tersebut bahkan, dilarang beredar di sejumlah salah satu toko buku terbesar di Indonesia.

Buku tersebut menyoroti “dapur” partai Demokrat mulai dari proses terpilihnya Anas Urbaningrum, ketersinggungan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ketika Anas memutuskan untuk tetap maju sebagai calon ketua umum partai Demokrat, tarik ulur naiknya Edhie Baskoro Yudhoyono sebagai Sekertaris Jenderal, serta upaya bersih-bersih loyalis Anas dari partai berlambang Mercy tersebut. Buku itu disebut-sebut membuat kuping kubu Cikeas merah, lantaran dalam satu bagian buku itu, memuat Pesan Singkat (SMS) dari Ani Yudhoyono kepada Anas untuk menjegal pencalonan Anas di Kongres Partai Demokrat tahun 2010. Apa isi SMS itu?

Ma’Mun menulis SMS Ani Yudhoyono itu di bagian empat buku bertajuk “Anas dan Kegaduhan Politik”. Pesan singkat dari Ani Yudhoyono adalah reaksi atas surat terbuka yang dikirimkan oleh Sahabat Anas Urbaningrum (SAU) kepada SBY sebelum pencalonan Anas menjadi calon Ketua Umum Partai Demokrat.

Anas kalau benar ada surat terbuka seperti yang dimaksud, Pak SBY jadi heran, dan mengapa orang-orang-orang itu diperlakukan Pak SBY seperti itu? Pak SBY merasa suasananya seperti ketika pak SBY menghadapi pemilu 2004 dan 209 yl. Pak SBY sangat kecewa, Pak SBY tak pernah melarang seseorang untuk maju, dan tak ada yang boleh melarang pak SBY untuk punya pendapat. Surat terbuka seperti itu menghancurkan Partai Demokrat ke depan. Siapa yang sesungguhnya yang tulus mencintai PD?,” tulis Ani Yudhoyono dalam pesan singkatnya, seperti tertulis dalam buku Anas Urbaningrum Tumbal Politik Cikeas, yang dikutip okezone, Kamis (29/8/2013).

SMS Ani Yudhoyono, dikirim, karena Ani mendapat laporan dari “Intel”-nya tentang adanya pertemuan membahas surat terbuka dari SAU. Berikut laporan intel Ani Yudhoyono. “Bunda Ani Yth. Risih hati saya ketika membaca Surat terbuka buat bapak dari kelompok Sahabat Anas Urbaningrum. Aneh rasanya, ketika mereka boleh mendukung seseorang, namun, meminta keluarga pendiri, pemilik, yang membesarkan partai untuk tetap netral. Seolah mereka ingin membiarkan ketika kunci dan sopir kendaraan miliknya dipegang tetangga. Mohon maaf Bunda. Salam hormat.”

Mendengar laporan intel-nya itu, Ani Yudhoyono pun geram. Dia mencari tahu surat terbuka yang dikirimkan SAU, sebuah paguyuban yang dibentuk secara sukarela oleh mereka yang bersimpati kepada Anas. SAU berisi loyalis Anas dari lintas agama, lintas generasi, lintas gender dan lintas profesi.

Surat terbuka itu, kata Ma’Mun, merupakan upaya SAU agar SBY tidak diperalat oleh para penjilat dan para pencari muka yang ujung-ujungnya justru meyulitkan SBY. “SAU berharap SBY sebagai pusering dunyo. Partai Demokrat bisa mengambil proporsional pada kongres Bandung,” tulis Ma’mun.

Inti dari Surat Terbuka SAU itu, meminta agar SBY bisa bersikap netral dalam pemilihan ketua umum PD, pada 21-23 Mei 2010 di Bandung. Surat tertanggal 13 Mei 2010 itu, menyebutkan, sebelum kongres mulai terjadi kompetisi tidak sehat. “Adanya klaim sebagian kandidat tentang dukungan keluarga Cikeas dengan memainkan simbol-simbol Cikeas untuk menekan arus bawah dan aspirasi pemilik suara (DPC) sungguh merupakan tragedi politik bagi demokrasi kepartaian kita. Pengarahan dengan mengatasnamakan Bapak yang dilakukan secara sistemik dan represif justru membunuh persemaian demokrasi kepartaian kita bersama,” demikian salah satu bagian surat terbuka untuk Anas, yang meminta SBY agar bersikap netral dalam pemilihan ketum.

Surat terbuka itu, ditulis untuk mendorong Anas maju ke pemilihan ketua umum PD. Pasalnya Anas tidak mengantongi, restu kubu Cikeas, Ani Yudhoyono dan SBY. Saat itu kubu Cikeas mendukung calon lainnya, Andi Mallarangeng. Anas juga sudah diperingatkan untuk tidak maju dalam pemilihan Ketua umum. Tapi Anas membangkang dan tetap maju.

Surat Terbuka itupun dinilai SBY sebagai dukungan untuk Anas maju. SBY pun mengirimkan SMS kepada Anas terkait Surat Terbuka pendukung Anas itu, yang dianggap SBY terlalu mendikte dan mengajari dirinya. Berikur isi SMS SBY kepada Anas.

“Perihal “nasehat” sahabat Anas terhadap saya tentang kenegarawanan untuk demokrasi, saya berusaha untuk mencari tahu apa, siapa, dan mengapa. Orang setua saya tidak terlalu sulit untuk mengetahuinya. Sewaktu saya seusia Anas, saya pun punya visi dan idealisme yang tinggi, dan telah bersentuhan dengan dunia etika, politik, dan demokrasi, baik di dalam maupun luar negeri. Saya tidak tega dan terlalu berani untuk mengajari orang yang menuntun dan menyayangi saya. Semoga semua dituntun untuk melihat diri sendiri, sebelum mengajari, mengkritik, mengajari dan menyalahkan orang lain,"

Namun, upaya SBY untuk menjegal pencalonan Anas gagal. Mantan ketua Himpunan Mahasiswa Indonesia (HMI) itupun maju dan akhirnya menang. Anas mengalahkan Andi Mallarangeng dan Marzuki Alie yang dijagokan oleh Kubu Cikeas.

Meskipun Anas tidak mengantongi restu SBY dan Ani Yudhoyono, ternyata Anas mengantongi restu mertua SBY, Ibu Ageng (Istri Sarwo Edhie Wibowo). Sebelum kongres, Anas bersama tim suksesnya, Ahmad Mubarok menemui ibunda Ani Yudhoyono tersebut.


Spoiler for Sumber ::

bantuin emoticon-Rate 5 Starya gan.ini juga boleh..emoticon-Blue Guy Cendol (L)emoticon-Blue Guy Cendol (L)
0
7.4K
47
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.