BOGOR- Belasan orang yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Pembebasan (GMP) Wilayah Bogor melakukan aksi unjuk rasa, di Tugu Kujang, Kota Bogor, meminta agar Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri Dibubarkan. Dalam aksinya, para demonstran yang merupakan afiliasi dari organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), melontarkan propaganda agar pemuda muslim di kota hujan, ikut mendukung aksinya. Hal ini berdasarkan, tewasnya seorang anggota teroris di Solo beberapa waktu lalu, oleh anggota Densus 88.

Koordinator aksi, Syaiful mengatakan, Densus 88 telah menantang tuhan, karena kebrutalannya membunuh kaum muslim.

“Kebrutalan yang dilakukan Densus 88 ini harus dihentikan, dan kami menuntut agar Densus 88 dibubarkan,” katanya kepada Publik Bogor, (22/3).

Sambil membawa puluhan spanduk bertuliskan pembubaran Densus, masa aksi terus berorasi meminta agar pasukan elit kepolisian itu dibubarkan, karena memberantas teroris tidak manusiawi.

“Densus 88 bukan hanya melakukan dosa besar, tapi telah menghina dan merusak kehormatan kaum muslim,” teriaknya.

Sementara itu, Ketua Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kota Bogor, Rachmat Imron Hidayat pembubaran Densus 88 bukan jalan keluar, karena Densus melakukan tugasnya untuk memberantas teroris yang ada di Bumi Nusantara.

“Ada indikasi bahwa aksi ini merupakan salah satu cara dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), untuk mempereteli alat kelengkapan Negara,” ungkapnya.

Romi sapaan akrabnya menambahkan, pemerintah seharusnya membubarkan organisasi yang menolak pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia, yang ingin mendirikan negara khilafah.

Berdasarkan penelusuran Publik Bogor, para mahasiswa yang berafiliasi dengan HTI ini, banyak mendoktrin mahasiswa di kampus besar di Kota Hujan, seperti Universitas Pakuan, Ibn Khaldun, dan Institut Pertanian Bogor (IPB).

Tak hanya melakukan pengkaderan di dunia pendidikan, organisasi ini pun sering melemparkan selembaran tentang anti pancasila di masjid-masjid kota hujan maupun Bumi Tegar Beriman, setiap shalat Jumat.

Wartawan : Asep Supriyanto

Redaktur : Dede Firdaus

Editor : Andi Ahmad

Sumber :
http://publikbogor.id/2016/03/mahasi...i-tugu-kujang/