kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Ahok: RT/RW Tidak Lapor Qlue, Tak Dapat Uang Bulanan
JAKARTA (Pos Kota) – Gubernur DKI, Basuki Tajaha Purnama alias Ahok mengemukakan, pengurus RT/RW yang tidak mau melapor qlue, maka otomatis tidak mendapat uang insentif per bulan sebesar Rp975 ribu/RT dan Rp1,2 juta/bulan/RW.

Hal itu menurut Ahok, sebagai pertanggungjawaban. Ia sendiri mempertanyakan kedatangan pengurus RT/RW yang menolak kebijakan laporan itu ke DPRD DKI, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, kemarin.

“Saya cuma minta RT/ RW kan jadi pemerhati di bawah lurah. Yang nolak berapa orang sih? RT itu belasan, puluhan ribu lho. Kalau cuma nolak berapa puluh orang kan. Nah kalau kamu enggak senang jadi RT/ RW ya berhenti dong gak usah nyalon. Kenapa mesti lapor DPRD? Artinya apa kamu lapor DPRD? Tidak mau mengisi Qlue, artinya terjemahannya saya ini gak mau tanggungjawab atas uang yang saya minta. Kalau kamu mau jadi RT/ RW, kamu gak mau lapor Qlue, boleh enggak? Boleh saja. Gak dapat uang, sederhana kan,” kata Ahok di Balaikota, Jumat (27/5/2016).
Menurut Ahok, membuat laporan itu sangat penting, selain sebagai pertanggungjawaban juga sebagai aparat yang membantu kelurahan untuk mengurus warganya. Apabila ada pengurus RT/RW yang tidak bisa melaksakanakan tugasnya baik, Ahok menyarankan supaya mengundurkan diri.

“Ini sudah saya potong semua kok. Terus ada gak oknum RT/ RW yang minta duit untuk keterangan tanah? Ada kalau mau mengukur tanah. Kamu lihat saja, tanya sama orang Jakarta semua deh. Terus ada gak oknum RT/ RW yang ngemplang jalur hijau, saluran peghubung dibikin kios, sewain Rp1,5 juta satu bulan, parkir liar, itu semua oknum RT/ RW. Ada gak oknum RT/ RW dudukin fasos fasum? Banyak. RPTRA kami terhambat berapa puluh gara-gara oknum RT/ RW dudukin. Buat apa? buat rumah, sewain kontrakan, parkir mobil.”

“Jadi oknum RT/ RW ini seolah berkuasa atas lahan. Ada gak oknum RT/ RW yang reklamasi, banyak yang nyewain. Karena dia merasa dia berhak. Nah sekarang saya minta RT/ RW jadi perpanjangan lurah yang menjadi estate manager dan bapak ibu asuh. Kalau kamu gak bisa jadi bapak ibu asuh ya silakan mengundurkan diri. Kenapa mesti ke DPRD? Main politik dong.”
Soal boikot Pilkada? Menurut Ahok, tidak mungkin. Karena yang menyelenggarakan Pilkada kan KPU DKI. Itu bukan ancam boikot Pilkada. Itu lebih tepat saya terjemahin, kita ngancam gak mau pilih lu. Itu lebih tepat. Kita akan pilih DPRD dari partai yang nerima kita. Saya terjemahin saja yang lebih tepat.

Ada politik? ” Ya memang dong. Kalau kamu gak politik, kalau kamu gak demen, misalnya saya kerja di sini, saya musti masuk pagi, kayaknya gaji gak sesuai nih. Ya berhenti dong. Jangan nyalon dong. Kalau demen ya demen kerja saja.”

Ahok juga mengemukakan bahwa laporan itu jangan dibuat-buat, atau sisi negatif saja, tapi haruslah sesuai dengan faktual yang ada saja di lapangan. “Gak usah dibuat-buat, kan ada foto. Anda mau buat-buat pun itu minimal di peta kita itu jadi. Kalau gak ada berita, pasti saja. Kamu lapor baik juga oke kok. Kamu laporin got sudah bersih juga oke. PPSU kerja.”

http://poskotanews.com/2016/05/27/ah...-uang-bulanan/
setuju koh! gitu aja kok repot emoticon-Traveller
0
2.3K
23
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.