JAMBI - Masih ingat dengan Anita Leolita (23), bidan yang bertugas di PT RAU (Ragunas) di Desa Sungai Lalo, Kecamatan Serai Serumpun, Kabupaten Tebo yang ditemukan tewas pada Mei 2015 lalu? Kini pihak keluarga mencari keadilan atas kematian Anita.

Pasalnya, pihak keluarga menemukan banyak kejanggalan pada butuh bidan berparas cantik tersebut. Antara lain, terdapat luka memar di bagian belakang kepala, pergelangan kaki, serta tangan kanan. Selain itu, juga terdapat luka memar pada punggung belakang sebelah kanan.

Pihak keluarga menduga Anita tewas bukan karena gantung diri seperti saat ditemukan, melainkan diduga merupakan korban pembunuhan. Hal ini diungkapkan Nuradi Setepu, yang tidak lain adalah paman Anita.

Keanehan lainnya, lanjut Nuradi, pada saat ditemukan tergantung dengan tali plastik, tubuh Anita tidak sepenuhnya menggantung, dimana kakinya menekuk dan menapak di atas kursi. Melihat kondisi ini, pihak keluarga tidak yakin jika Anita gantung diri sebagaimana yang disebutkan oleh Kasat Reskrim Polres Tebo, Sahlan Umagapi.

Jika memang gantung diri, lanjut Nuradi, pada saat ditemukan lidah Anita tidak terjulur sebagaimana kebanyakan orang gantung diri. Selain itu, juga tidak ditemukan keluarnya kotoran dari kemaluan.

"Anehnya lagi, tali tidak tegang sebagaimana layaknya menahan berat badan, dan talinya tidak melilit di leher korban, tetapi hanya melingkar saja di bawah dagu," ungkap Nuradi.

Maka untuk mendapatkan kepastian hukum, pihak keluarga menuntut pihak kepolisian untuk mengungkap kasis ini. "Kami sudah laporkan ke Polda, kami minta kasus ini diungkap sampai tuntas," ujarnya.

Selain mengadu ke Polda Jambi, Nuradi mengatakan pihak keluarga juga mengaku sudah menyurati Mabes Polri, Ombudsman RI, Komnas HAM, dan Kompolnas. "Semuanya sudah kami surati. Kami ingin kasus ini diungkap hingga tuntas," pungkasnya.

Untuk diketahui, Anita ditemukan tewas tergantung di rumah dinasnya, dan sudah dalam keadaan membusuk. Oleh pihak kepolisian, ia dinyatakan tewas gantung diri. Namun pihak keluarga menduga korban dirudapaksa, dibunuh lalu digantung.

sumber