Bank Indonesia meluncurkan uang rupiah kertas dan logam baru emisi 2016 sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Uang baru ini mulai berlaku sejak di umumkan pada 19 Desember 2016. Uang baru tersebut terdiri atas 7 uang kertas dan 4 uang logam. Mulai berlakunya uang baru ini tidak membuat uang lama menjadi tidak berlaku karena memang belum ditarik peredarannya.

Uang kertas emisi 2016 tersebut terdiri atas nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, Rp 20.000, Rp 50.000 dan Rp 100.000. Sedangkan untuk uang logam terdiri dari Rp 100, Rp 200, Rp 500, dan Rp 1.000.

Total uang yang diedarkan (UYD) hingga September 2016 mencapai Rp 586,8 triliun.

Selengkapnya h**p://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/12/19/bank-indonesia-luncurkan-11-nominal-uang-baru



Rupiah masuk dalam daftar mata uang yang paling tidak bernilai di dunia. Dianggap tidak bernilai karena memiliki nilai tukar sangat rendah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Kuat ataupun lemahnya suatu mata uang biasanya dipengaruhi oleh faktor fundamental makroekonomi suatu negara. Diantaranya, defisit neraca perdagangan, suku bunga rendah, jumlah utang maupun kondisi ekonomi politik suatu negara.

Mata uang Indonesia (IDR) berada pada peringkat kelima terendah. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika berada di kisaran Rp 13.118. Sementara itu, mata uang yang paling lemah dunia terhadap dolar AS adalah rial Iran (IRR). Pada 10 November 2016, nilai tukar Iran Rial terhadap dolar AS di level 31.863, berdasarkan konversi pada Yahoo Finance.

Sebelumnya, nilai mata uang paling lemah di dunia adalah dolar Zimbabwe. Nilai tukar mata uang tersebut terhadap dolar Amerika mencapai Z$ 300 triliun.

Selengkapnya h**p://databoks.katadata.co.id/datapublish/2016/11/10/rupiah-masuk-daftar-10-mata-uang-paling-tak-bernilai