kurt.cob41nAvatar border
TS
kurt.cob41n
Minta Dukungan Cendana, Anies-Sandi 'Bunuh Diri'


INILAHCOM, Jakarta - Pengamat Politik Petrus Salestinus menyatakan mayoritas keluarga cendana hampir tidak memiliki pendukung.

Untuk itu, jika pasangan calon Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan-Sandiaga Uno meminta dukungan keluarga mantan penguasa ini, pesaing Ahok-Djarot sama saja bunuh diri.

"Cendana hampir tak miliki pengikut. Karena itu jika saat ini Anies dan Sandi silih beganti mendatangi Keluarga Cendana untuk mendapatkan dukungan, maka itu sebagai langkah bunuh diri," katanya kepada INILAHCOM, Jumat (3/3/2017).

Menurutnya penilaiannya ini bukan tanpa alasan. Ada beberapa alasan yang mendasari keluarga Cendana kini minim pengikut. Salah satu yang paling kuat adalah track record yang cenderung dianggap negatif dari kepemimpinan mantan Presiden Soeharto.

"Rakyat belum kehilangan memori tentang hal-hal negatif selama Soeharto berkuasa. Anies dan Sandi seakan-akan sedang panik dan tidak percaya diri terhadap dukungan massa dalam putaran kedua sehingga siapa saja bisa ditemui maka akan dilakukan juga," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, isu dukungan kubu Cendana untuk pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno terus menguat. Ini ditandai saat Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno bertemu dengan putri bungsu Presiden kedua RI Soeharto, Siti Hutami Endang Adiningsih yang akrab dipanggil Mamiek di sebuah tempat makan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (3/3/2017).

Sandiaga bertemu Mamiek Soeharto didampingi ibunya, Mien Uno. Saat melihat wartawan, Mamiek tidak memberikan komentar hanya tersenyum saja.

Sama halnya dengan Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Siti Hediati Hariyadi alias Titiek Soeharto yang secara nyata memastikan akan mendukung pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno.

http://nasional.inilah.com/read/deta...ndi-bunuh-diri

#menolaklupa

Mesin Uang Gurita Cendana
Keserakahan keluarga Cendana nyaris membuat Indonesia bangkrut. Hingga 1998, keluarga Suharto diyakini mengantongi kekayaan sebesar 200 triliun Rupiah. Inilah jurus gurita cendana mengeruk duit haram dari kas negara:

Gurita Harta
Suharto punya cara jitu mendulang harta haram. Ia mendirikan yayasan untuk berbinis dan mendeklarasikannya sebagai lembaga sosial agar terbebas dari pajak. Dengan cara itu ia mencaplok perusahaan-perusahaan mapan yang bergerak di bisnis strategis, seperti perbankan, konstruksi dan makanan. Menurut majalah Time, Suharto menguasai 3.6 juta hektar lahan, termasuk 40% wilayah Timor Leste

Yayasan Siluman
Tidak hanya menghindari pajak, yayasan milik keluarga Cendana juga mendulang rejeki lewat dana sumbangan paksaan. Cara-cara semacam itu tertuang dalam berbagai keputusan presiden, antara lain Keppres No. 92/1996 yang mewajibkan perusahaan atau perorangan menyetor duit sebesar 2% dari penghasilan tahunan. Dana yang didaulat untuk keluarga miskin itu disetor ke berbagai yayasan Suharto.

Bisnis Terselubung
Bekas Jaksa Agung Soedjono Atmonegoro pernah menganalisa laporan keuangan ke empat yayasan terbesar Suharto. "Yayasan ini dibentuk untuk kegiatan sosial," tuturnya. "Tapi Suharto menggunakannya untuk memindahkan uang ke anak dan kroninya." Soedjono menemukan, Yayasan Supersemar menggunakan 84% dananya untuk keperluan bisnis, semisal pinjaman lunak kepada perusahaan yang dimiliki anak dan kroninya

Lewat Kartel dan Monopoli
Cara lain yang gemar ditempuh Suharto untuk menggerakkan mesin uang Cendana adalah melalui monopoli. Teman dekatnya, The Kian Seng alias Bob Hasan, misalnya memimpin kartel kayu lewat Asosiasi Panel Kayu Indonesia (APKINDO). Pengusaha yang kemudian dijebloskan ke penjara itu sering disebut sebagai ATM hidup keluarga cendana.

Bisnis Tepung Paman Liem
Taipan lain yang juga menjadi roda uang Cendana adalah Sudomo Salim alias Liem Sioe Liong. Sejak tahun 1969 pengusaha kelahiran Cina itu sudah mengantongi monopoli bisnis tepung lewat PT. Bogasari. Dari situ ia membangun imperium bisnis makanan berupa Indofood. Pria yang biasa disapa "Paman Liem" ini juga menjadi mentor bisnis buat putra putri Suharto.

Uang Minyak
Bukan rahasia lagi jika Pertamina pada era Suharto menjelma menjadi dompet raksasa keluarga Cendana. Sejak awal sang diktatur sudah menempatkan orang kepercayaannya, Ibnu Sutowo, buat memimpin perusahaan pelat merah tersebut. Sutowo kemudian memberikan kesaksian kepada majalah Time, tahun 1976 ia dipaksa menjual minyak ke Jepang dan menilap 0,10 Dollar AS untuk setiap barrel minyak yang diekspor.

Pewaris Tahta Cendana
Siti Hardiyanti Rukmana alias Tutut sejak awal sudah diusung sebagai pewaris tahta Cendana. Putri tertua Suharto ini tidak cuma menguasai puluhan ribu hektar lahan sawit, stasiun televisi TPI dan 14% saham di Bank Central Asia, tetapi juga memanen harta tak terhingga lewat jalan tol. Hingga 1998 kekayaannya ditaksir mencapai 4,5 triliun Rupiah.

Merajalela Lewat Bulog
Dari semua putera Suharto, Bambang adalah satu-satunya yang paling banyak berurusan dengan Liem Sioe Liong. Setelah mendirikan Bimantara Grup, Bambang terjun ke bisnis impor pangan lewat Badan Urusan Logistik yang saat itu didominasi Liem. Menurut catatan Tempo, selama 18 tahun kroni Suharto mengimpor bahan pangan lewat Bulog senilai 5 miliar Dollar AS.

Duit Cengkeh untuk Tommy
Melalui monopoli Hutomo Mandala Putra meraup kekayaan hingga 5 triliun Rupiah. Tahun 1996 ia mendapat status pelopor mobil nasional dan berhak mengimpor barang mewah dan suku cadang tanpa dikenai pajak. Selain itu Tommy juga menguasai Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh yang memonopoli penjualan dari petani ke produsen rokok. BPPC ditengarai banyak membuat petani cengkeh bangkrut.

Akhir Pahit Diktatur Tamak
uharto adalah diktatur paling tamak dalam sejarah modern. Secara lihai ia menggembosi pertumbuhan ekonomi untuk kepentingan keluarga. Menurut Bank Dunia, antara 1988 hingga 1996, Indonesia menerima investasi asing senilai 130 miliar Dollar AS. Tapi struktur perekonomian yang dibuat untuk memperkaya kroni Cendana justru menyeret Indonesia dalam krisis ekonomi dan mengakhiri kekuasaan sang jendral

http://www.dw.com/id/mesin-uang-gurita-cendana/g-19308633

Supersemar Belum Dieksekusi, Ahli: MA Harus Tegur PN Jaksel

Jakarta - Mahkamah Agung (MA) memutuskan terjadi penyelewengan dana di Yayasan Supersemar lebih dari Rp 3 triliun. Namun Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel) hingga kini belum melaksanakan eksekusi aset yayasan tersebut, meski sudah dua tahun lamanya.

Seperti diketahui, MA menghukum Yayasan Supersemar mengembalikan dana sebesar Rp 4,4 triliun kepada negara. Jumlah tersebut merupakan total dana yang diselewengkan yayasan yang diketuai Soeharto itu sejak 1974 hingga lengser dari kursi presiden.

https://news.detik.com/berita/d-3439480/supersemar-belum-dieksekusi-ahli-ma-harus-tegur-pn-jaksel
Diubah oleh kurt.cob41n 15-03-2017 05:31
0
22.2K
243
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.