TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Teriakan khilafah atau khalifah bergema di luar gerbang Gedung DPRD Sumut Jalan Imam Bonjol, Medan, Kamis (18/8/2017).
Momen ini terjadi saat massa yang tergabung dalam Forum Islam Bersatu dan Aliansi Mahasiswa Muslim Bersama Umat menggelar aksi unjuk rasa menolak Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang (Perppu) Nomor 2 Tahun 2017 tentang Organisasi Kemasyarakatan.
Saat satu di antara para orator pada aksi ini berorasi, yakni Ustaz Ismail Yusanto, teriakan khilafah digemakan massa diiringi kalimat takbir dan tauhid.

"Khilafah... khilafah...," teriak massa.
Dalam orasinya, Ustaz Ismail mengatakan bahwa khilafah tidak bertententangan dengan Pancasila.
"Apakah khilafah bertentangan dengan Pancasila?," tanya Ustaz Ismail kepada massa.
Massa pun menjawab, "Tidak".
"Khalifah itu tidak bertentangan dengan Pancasila. Yang bertentangan itu adalah Komunisme, Atheisme, Leninisme, Marxisme, Kapitalisme, Sosialisme, Sekularisme," ujar mantan juru bicara HTI itu.
Berdasarkan pernyataan sikap aksi ini, Perppu Nomor 2 Tahun 2017 dianggap mengandung sejumlah poin yang akan membawa negara ini ke era rezim diktator.
Massa menyebut pembubaran Ormas tanpa melalui pengadilan akan menyebabkan kesewenangan. Kemudian, menurut massa, terdapat "pasal karet" pada Perppu tersebut.
Yang terakhir, massa juga menilai Perppu itu menganut prinsip kejahatan asosiasi karena adanya pasal yang mengatur pemidanaan pengurus dan anggota organisasi kemasyarakatan.

Sumber : http://medan.tribunnews.com/2017/08/18/teriakan-khilafah-bergema-di-gedung-dewan-ini-yang-terjadi

Cobak klen bayangkan, mau jadi apa kota medan ini ?
Kota sejuta preman, sejuta ormas, sejuta lsm, sejuta radikalis, sejuta imigran...