Kali ini Jepang.me mau membahas soal etos kerja manga-ka (penulis manga) di Jepang. Semoga tulisan ini bisa menjadi inspirasi buat agan-agan yang mau mengejar cita-cita sebagai manga-ka, komikus atau pekerjaan2 lainnya yang butuh ketekunan ekstra.
(Karena fokus membahas etos kerja dari manga-ka itu sendiri, di sini Jepang.me sengaja nggak menjelaskan proses pembuatan manga itu sendiri)



Jadwal mingguan

Pertama-tama, yuk kita lihat jadwal mingguan beberapa manga-ka terkenal di Jepang: Eiichiro Oda (penulis One Piece) dan Akira Toriyama (penulis Dragon Ball)

Eiichiro Oda

Senin: storyboard
Selasa: storyboard
Rabu: storyboard
Kamis: drawing
Jum'at: drawing
Sabtu: drawing
Minggu: coloring

Akira Toriyama (waktu masih menulis Dr. Slump di tahun awal 80-an)

Senin: storyboard
Selasa: storyboard
Rabu: storyboard
Kamis: drawing
Jum'at: drawing
Sabtu: drawing
Minggu: drawing
Waktu masa keemasannya di era Dragon Ball, Toriyama sensei bisa membuat 1 cerita Dragon Ball dalam 1 hari (setengah hari untuk storyboard dan setengah hari untuk drawing)

Dari jadwal di atas, kita bisa ada beberapa hal yang patut kita contoh dari para manga-ka:
1. Dedikasi tinggi dengan bekerja setiap harinya: Walaupun sudah terkenal, Oda sensei dan Toriyama sensei bekerja 7 hari seminggu tanpa libur. Dedikasi yang sedemikian tinggi nggak bakal lahir kalau seseorang nggak cinta pada pekerjaannya.
2. Berhari-hari menyelesaikan satu jenis pekerjaan: Untuk satu pekerjaan, manga-ka bisa menghabiskan waktu berhari-hari. Dan sampai pekerjaan itu selesai, manga-ka tidak akan mengerjakan pekerjaan lain.
3. Pekerjaan lain mendapat prioritas rendah: Kerjaan lain yang nggak ada hubungannya dengan pekerjaan utama seorang manga-ka (membuat manga) seperti wawancara dan promosi tidak dibuat jadwal khusus dan diberi prioritas rendah.

Jadwal harian

Sekarang, yuk kita lihat tipikal jadwal harian seorang manga-ka.

Jam 9-13 Kerja (membuat manga)
Jam 13-14 Break
Jam 14-19 Research (nyari ide, data, bahan)
Jam 19-21 Meeting dengan editor
Jam 21-24 Kerja Kerja (membuat manga)
Jam 0 Break
Jam 1-5 Kerja lagi

Seperti yang teman-teman lihat di atas, menjadi manga-ka tidak hanya menguras energi kreativitas seseorang, tapi juga menghabiskan waktu. 18 jam setiap harinya dihabiskan seorang manga-ka untuk membuat manga. Jadwal di atas nggak cuma dilakoni oleh para manga-ka terkenal tapi juga manga-ka biasa.

Debat tentang work life balance manga-ka

Dengan jadwal yang begitu padat dan hampir tanpa istirahat, nggak heran banyak perdebatan di dunia manga Jepang seputar sehat tidaknya ritme kerja para manga-ka. Tapi debat ini tidak pernah menjadi isu sosial yang kontroversial, karena banyak dari manga-ka yang tidak bisa mengikuti jadwal di atas, berhenti dari dunia manga dan menjadi karyawan biasa. Dengan kata lain, manga-ka yang menulis manga-manga Jepang yang biasa teman-teman baca adalah orang-orang "pilihan" yang sudah teruji. Nggak heran, hasil akhirnya digemari nggak hanya di Jepang, tapi di seluruh dunia.

Penghasilan manga-ka

Kalau dari segi work life balance nggak ada masalah (karena mereka yang nggak kuat bakal mundur dengan sendirinya), bagaimana dari segi finansial? Penghasilan tahunan manga-ka di Jepang rata-rata 450 juta Rupiah atau 37,5 juta per bulan atau bisa di bawah 80 ribu Rupiah per jam dengan jam kerja di atas. Kenapa masih banyak manga-ka yang tetap giat bekerja walaupun gaji per jam kalau dihitung bahkan bisa di bawah UMR-nya Jepang (rata-rata di atas 90 ribu Rupiah)? Banyak manga-ka yang masih terus berjuang karena imbalan yang diterima kalau mereka mencetak hits bisa sangat luar biasa. Misalnya Oda Sensei bisa mendapat penghasilan bersih sebesar 250 miliar setiap tahunnya dari One Piece.

Itu tadi ulasan Jepang.me tentang etos kerja para manga-ka Jepang. Moga-moga bisa jadi inspirasi agan-agan dan diri sendiri supaya bisa lebih rajin dan giat lagi ><

Sumber
Baca artikel seru lain tentang Jepang di sini