"Dengan membaca kita akan melihat Dunia" tag line yang memang tak salah, namun dengan banyaknya layanan visual membuat minat baca di kalangan muda menurun. Maklum saja dengan gambar yang bergerak kita lebih nyaman menyaksikan peristiwa hangat terkini maupun kontent lainnya.



Tapi daya tangkap hafalan pada otak manusia lebih mudah di serap ketika membaca, dibandingkan hanya melihat secara visual. Untuk itu pelajar sekolah dan mahasiswa masih memerlukan buku, entah yang konvesional maupun digital.

Nah ketika kita membahas tentang membaca, di sudut kota Bandung ada relawan yang menawarkan buku secara gratis di sebuah halte. Mereka mayoritas mahasiswa yang mempunyai waktu luang yang cukup banyak, dan tujuannya menyebarkan virus membaca pada semua orang.



Gerakan yang dinamakan gerakan rindu menanti sudah lama ada, dan kini sudah berkembang. Awalnya mereka hanya ada di Jalan Pelajar Pejuang 45 dekat Hotel Horison dan halte Jalan Buah Batu tepatnya di depan kampus Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI). Mereka menyebut calon penumpang itu (Menanti), walau terkadang ada kendala untuk halte tempat menunggu angkot karena jarak waktu menunggu penumpang dengan angkot tak berlangsung lama, jadi kurang efektif.

Namun sebagai relawan Rindu Menanti tak patah arang, hingga kini halte yang menawarkan buku bacaan gratis ini semakin lama semakin banyak. Bahkan tak jarang para relawan disangka sales buku oleh beberapa orang yang ingin menggunakan jasa angkutan umum.

Sekilas sejarah komunitas Rindu Menanti ini, awalnya diprakarsai oleh Rosihan Fahmi pada 11 November 2015, tujuannya buku yang dikumpulkan diperuntukan bagi masyarakat yang akan menggunakan angkutan umum di halte-halte terpilih di Kota Bandung.



Lalu bagaimana dengan buku-buku yang disediakan tersebut, bagaimana dananya ternyata mereka awalnya buku-buku dirumah mereka bawa, namun berjalannya waktu ada juga yang dari donatur, buku-buku yang mereka tawarkan merupakan jenis bahan bacaan yang sifatnya ringan, inspiratif, menghibur serta buku yang bisa memberikan motivasi hidup.

Selain menyuguhkan bahan bacaan, relawan Rindu Menanti juga bisa menjadi teman diskusi dengan membicarakan beragam persoalan ringan, serta memberikan layanan penunjuk jalan, bila ada penumpang tersesat di jalan.



Semoga kisah inspiratif ini membuka mata hati kita, jadikan hidup ini berguna untuk orang lain, selagi masih diberikan kesempatan bernafas oleh Tuhan.

Bagaimana menurut kalian kawan ?? Sebelum coment seruput dolo gan...



Referensi


https://komunita.id/2017/10/03/komunitas-rindu-menanti-siapkan-buku-bacaan-gratis-di-halte-dan-siap-beri-petunjuk-arah-bagi-yang-tersesat/

:nyantai