Pandangan teknis tanjakan emen




Sebelumnya saya turut berduka atas tragedi kecelakaan bis parawisata yang menyebabkan banyak nyawa meninggal dunia.

Saya disini ingin membahas secara teknis dan logika bukan secara mistis terhadap tanjakan atau turunan emen, memang kontur dan medan jalan turunan emen ini turunan curam dan berbelok belok. Berarti, untuk kondisi kendaraan memang harus prima dan tidak ada masalah di tenaga dan sistem rem.

Benar rem ini yang sangat memegang peran penting pada kendaraan untuk mengurangi kecepatan saat turunan. Dengan medan jalan tanjakan atau turunan emen ini banyak berbelok sehinggah kerja rem sangat berat, sehingga terkadang rem menjadi panas dan mungkin terbakar, dan ini lah yang dikwatirkan karena ketika sepatu rem mengalami over heat atau panas, daya cengkram sepatu rem menjadi berkurang dan bisa mengakibatkan rem blong.

Sistem rem ketika tidak maksimal sangat berbahaya, apa lagi saat menghadapi jalan menurun dan berkelok, karena saat kendaraan berbelok di turunan dan rem tidak mampu mengurangi kecepatan disini lah bahaya bisa mengancam kita, kendaraan akan kehilangan kendali.

Pesan saya sebelum kita berkendara apa lagi menuju daerah yang banyak turunan lebih baik periksa ketebalan sepatu rem, dan pada saat perjalanan rem terasa panas atau berasap berhenti lah sejenak tunggu rem dingin dan jangan sekali sekali rem ketika panas di siram air, itu bisa menyebabkan bahan rem bisa pecah.

Saya berharap tidak ada lagi kejadian seperti ini, dan buat pemerintah mohon jalan curam seperti ini di perbaiki lagi kemiringan jalan agar tidak ada lagi kejadian seperti ini di kemudian hari lagi.