Penyebab utama seseorang melakukan korupsi itu adalah miskinnya religius. Miskinnya iman. Agama apapun di dunia ini pasti melarang penganutnya mengambil hak milik orang lain tanpa hak. Apalagi agama islam, sangat melarang praktek suap menyuap, tipu menipu dalam kehidupan bermasyarakat.

Sang koruptor itu memang tidak pernah ketahuan atau tak tampak terlihat oleh publik, bahwa ia melakukan korupsi. Mainnya bersih. Tidak ketahuan. Tidak ada yang curiga. Mungkin hanya Tuhan Yang Maha Esa yang tahu, apa yang ia lakukan. Namun, sang koruptor mengakui dalam hatinya paling dalam bahwa apa yang ia lakukan salah. Sebuah dosa.
Sang koruptor yang muslim itu di hatinya tetap ada rasa takut akan dosa. Takut akan azab Allah. Takut akan neraka. Jadi diapun berpikir bagaimana terhindar dari dosa dan terlepas dari azab.

Dengan pengetahuan agama yang minim dan pemahaman agama yang kurang, sang koruptor salah mengartikan aturan agama yang menyatakan kalau berbuat dosa, dihitung satu dosanya. Kalau berbuat kebaikan, akan diberi ganjaran pahala 10 kali lipat.

Akhirnya, si koruptor merasa dapat solusi bagaimana terhindar dari dosa dengan mengacu aturan agama di atas. Maka ketika ia korupsi, 10 persen lebih dari uang korupsinya akan ia sedekahkan. Misalkan, korupsi 1 milyar, 110 juta hasil korupsi tersebut akan disedekahkan. Diberikan kepada fakir-miskin, pembangunan mesjid, pesantren dan lain-lain.
Si koruptor membuat sebuah hitung-hitungan, dosa 1 milyar tetap dihitung 1 milyar, sedekah 110 juta akan dilipatkan-gandakan pahalanya 10 kali lipat menjadi 1,1 milyar, jadi ia masih ada catatan pahala 100 juta. Sang koruptor berpendapat itu adalah solusi yang terbaik terhadap dosa korupsi yang ia lakukan, agar terhindar dari dosa.

Suatu hari sang koruptor meminta pendapat seorang teman karibnya yang pengetahuan agamanya lebih mendalam. Ia bercerita tentang rahasia korupsinya dan sedekahnya tersebut. Mendengar cerita sang koruptor, sang teman tersenyum, mengerinyitkan dahi dan menjelaskan, bahwa hitung-hitungkan sang koruptor itu salah. Dosa 1 milyar tetap dihitung 1 milyar. Sedang sedekahnya yang dari hasil korupsi tidak diberi pahala oleh Allah SWT. Ditolak. Jadi tetap dosanya dihitung korupsi 1 milyar.

Sang teman juga menjelaskan, kelak di akhirat tidak akan beranjak kaki seorang manusia sebelum ia diberi 5 pertanyaan. Salah satu pertanyaannya adalah dari mana harta kamu dapat dan dibelanjakan kemana saja harta tersebut. Kalau cara mendapatkannya salah, pasti cara membelanjakannya juga akan tetap dianggap salah.

Sungguh tidak bijaksana jika uang yang didapatkan dengan cara halal, dibelanjakan untuk sesuatu yang diharamkan. Dan sungguh tidak etis dan tidak memiliki adab dengan Allah, jika uang yang diperoleh dengan cara haram, digunakan untuk kebaikan. Serta sangat celaka, jika uang yang didapat dengan cara haram, dibelanjakan dengan cara haram pula.
sumber https://www.kompasiana.com/key.of.heaven.24434/kisah-seorang-koruptor-yang-bersedekah_551facb3a33311a633b66ac4
Semoga mereka mendapatkan AZAB 
Ditempat tinggal ane  banyak koruptor meskipun mereka cuman perangkat desa doang
Pendidikan dan Lulusan Sarjana GAK MENJAMIN dia Anti Korupsi
STOP KEMUNAFIKAN KORUPTOR


Agan Butuh Hosting Terbaik dan Cepat Untuk Blog/Website Agan?
Segera Dapatkan Diskon 20% Off Selamanya Disini https://goo.gl/SC4RwM
Jangan lupa Gunakan Caupon/Kupon "kaskus" Tanpa Tanda Petik Untuk Mendapatkan Diskonnya.