Indonesia sedang gonjang ganjing, mungkin itu yang Dalang akan katakan melihat kondisi Nusantara saat ini, dimana negara yang penuh toleransi seketika menghilang, berita tidak seheboh dulu saat terjadi aksi Terorisme, bahkan berita yang asik adalah PilPres padahal masih 1 tahun lagi, keributan antara 2 kubu ini menjadikan berita Hoax menjadi Fakta, yang Fakta menjadi Hoax, segala yang berhubungan dengan SARA seakan tak ada batasnya lagi, dan menghalalkan segala cara, sungguh ironi.



Yang anehnya ada pihak yang kedunguannya melebihi otak udang, sehingga ditelan mentah mentah dan tak terusik sama sekali kebenaran, pengalihan isu seakan akan kata kata yang mudah sekali terucap untuk mengesampingkan moral dan etika, entahlah jikalau ini memang benar pengalihan isu, sungguh biadab yang dilakukan oleh mereka, dan juka ini memang fakta yang benar, sungguh biadab pula yang bersikap apatis, dan lebih biadab lagi adalah yang melakukan tindak terorisme yang muncul disaat yang sangat tidak tepat, entah ingin tenar atau apalah niat mereka, yang menurutku salah di pihak manapun, karna seakan akan mengatas namakan agama, sedangkan setiap agama selalu mengedepankan kedamaian dan kebaikan.


Indonesia negara yang sekan sedang mencari jati diri, dan dari setiap pergantian Presiden yang berganti hanya mengedepankan kepentingan sendiri, mengapa saya beropini demikian? Terlihat setiap proyek akan berhenti setiap pergantian Presiden, yang pada akhirnya hanya membuang buang dana yang sudah dialokasikan, dan saling menyalahakan, mencari kambing hitam disetiap peristiwa, bukan mencari solusi agar tak terulang kembali, entahlah sampai kapan, tapi jikalau ini terus terjadi, maka rakyat akan selalu jadi kelinci percobaan di setiap periode, lalu apa gunanya janji mereka tentang kesejahteraan? Kedamaian? Dan pemerataan sedankan mereka yang diatas sibuk dengan kepentingan sendiri?


Alangkah baiknya mereka yang sudah diberi amanat ingan dengan para pemberi amanat yang sejatinya rakyat adalah pemerintah sesungguhnya, dan lucunya kata “pemerintah” memerintah para pengaji mereka yaitu rakyat? Lalu rakyat sudah membayar orang untuk memerintah mereka, tak becus pula mereka yang diatas, bukannya saling bahu membahu membangun Indonesia, malah mendengarkan oknum oknum yang mengedepankan kepentingan sendiri.


Silahkan nilai sendiri, toh negara ini adalah demokrasi, semua dapat mengutarakan pendapat, dengan dibentengi HAM

Gambar : Google
Tulisan : TS
@pecinta_kretek