- Beranda
- Berita dan Politik
Tina Talisa? Cek Keluarganya Deh
...
TS
melolaksani
Tina Talisa? Cek Keluarganya Deh
Assalamuallaikum Wr.Wb gan
Sumbernya nih gan
Quote:
Tau gak kenapa presenter sering dianggap sebagai orang pintar? Salah satu sebabnya adalah karena mereka “menyampaikan” berita. Alam bawah sadar kita secara otomatis menafsirkan, penyampai berita tahu lebih dulu informasi daripada kita. Itulah ilusi “pintar” yang sebenarnya tercipta di benak kita hanya karena jurnalis lebih dulu tahu.
Apakah mereka benar-benar pintar, atau sekadar tahu lebih dulu? Entahlah. Yang jelas profesi jurnalis memang menguntungkan karena mudah sekali dipersepsikan pintar.
Nah caleg yang akan kita unboxing kali ini, Tina Talisa, juga berprofesi wartawan, atau tepatnya pembawa berita (presenter). Tina maju sebagai caleg dari Partai NasDem di dapil Jabar II yang meliputi Kabupaten Bandung. Biar tak sekadar silau dengan profesinya sebagai jurnalis, yuk kita telanjangi eh... bedah hot mom ini.
Apakah mereka benar-benar pintar, atau sekadar tahu lebih dulu? Entahlah. Yang jelas profesi jurnalis memang menguntungkan karena mudah sekali dipersepsikan pintar.
Nah caleg yang akan kita unboxing kali ini, Tina Talisa, juga berprofesi wartawan, atau tepatnya pembawa berita (presenter). Tina maju sebagai caleg dari Partai NasDem di dapil Jabar II yang meliputi Kabupaten Bandung. Biar tak sekadar silau dengan profesinya sebagai jurnalis, yuk kita telanjangi eh... bedah hot mom ini.
Quote:
Nama: Tina Talisa
Dapil: Jawa Barat II (Bandung dan Bandung Barat)
Partai: Partai Nasdem
Dapil: Jawa Barat II (Bandung dan Bandung Barat)
Partai: Partai Nasdem
Spoiler for Latar Belakang:
Tina lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 24 Desember 1979. Namanya langsung terkenal setelah menjadi presenter di berbagai program berita televisi nasional. Tapi latar belakang pendidikan perempuan berdarah Sunda ini sama sekali gak nyambung dengan bidang yang digelutinya itu.
Cuma nyambung kalau berita yang dibawakan seputar kesehatan gigi. Sebab, neng geulis ini lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.
Walau terkesan jauh, pintu Tina ke dunia presenter memang terbuka lebar setelah beberapa kali menjuarai kontes kecantikan. Mulai dari Juara I Mojang Jajaka Kota Bandung (2002), Juara I Mojang Jajaka Jawa Barat (2003), dan finalis Puteri Indonesia (2003). Bagaimana pun juga, penampilan fisik yang menarik adalah modal besar untuk disukai sejak pandangan pertama.
Cuma nyambung kalau berita yang dibawakan seputar kesehatan gigi. Sebab, neng geulis ini lulusan Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran.
Walau terkesan jauh, pintu Tina ke dunia presenter memang terbuka lebar setelah beberapa kali menjuarai kontes kecantikan. Mulai dari Juara I Mojang Jajaka Kota Bandung (2002), Juara I Mojang Jajaka Jawa Barat (2003), dan finalis Puteri Indonesia (2003). Bagaimana pun juga, penampilan fisik yang menarik adalah modal besar untuk disukai sejak pandangan pertama.
Spoiler for Pros:
Jadi modal paras cantik dan juara kontes-kotesan kecantikan saja nih Tina bisa melenggang jadi presenter TV?
Tim TR tahu betul, beberapa presenter TV ada yang langsung jadi presenter hanya karena juara atau finalis beauty pageant. Sebenarnya kita bisa kok sebutin beberapa "ekor" presenter yang begitu. Tapi gak etis ya. Kita cuma bisa memastikan, Tina bukan salah satunya.
Saat lolos seleksi presenter di sebuah televisi swasta, Tina diwajibkan nyemplungterlebih dahulu jadi reporter. Dengan menjadi reporter terlebih dahulu, ada banyak pelajaran yang berguna saat nanti menjadi presenter. Mental menghadapi berbagai karakter narasumber juga akan lebih siap.
Bagaimana dan seberapa lama Tina digodok di kawah candradimuka proses jurnalistik, ya kita jujur saja gak tahu. Tapi setidaknya proses Tina menjadi presenter lebih panjang dan kompleks, sehingga tak akan sekadar menjadi robot pembaca berita.
Intinya, kalau kamu selama ini menangkap kesan bahwa Tina itu pinter, kayaknya sih kamu gak salah-salah amat.
Bukti lain Tina bukan mengandalkan kecantikan saja adalah, dia pernah menjadi dosen di program Diploma III Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad. Artinya, pengalaman Tina bekerja di bidang jurnalistik diakui oleh sebuah lembaga pendidikan tinggi yang biasanya doyan berteori-teori itu. Seolah tak mau tanggung, Tina juga kini tercatat sebagai mahasiswa pasca-sarjana ilmu komunikasi, pun di Fikom Unpad.
Itu kelebihan Tina. Reputasi presenter ternama dan popularitas tak membuatnya nyaman dan berhenti mengembangkan diri.
Tim TR tahu betul, beberapa presenter TV ada yang langsung jadi presenter hanya karena juara atau finalis beauty pageant. Sebenarnya kita bisa kok sebutin beberapa "ekor" presenter yang begitu. Tapi gak etis ya. Kita cuma bisa memastikan, Tina bukan salah satunya.
Saat lolos seleksi presenter di sebuah televisi swasta, Tina diwajibkan nyemplungterlebih dahulu jadi reporter. Dengan menjadi reporter terlebih dahulu, ada banyak pelajaran yang berguna saat nanti menjadi presenter. Mental menghadapi berbagai karakter narasumber juga akan lebih siap.
Bagaimana dan seberapa lama Tina digodok di kawah candradimuka proses jurnalistik, ya kita jujur saja gak tahu. Tapi setidaknya proses Tina menjadi presenter lebih panjang dan kompleks, sehingga tak akan sekadar menjadi robot pembaca berita.
Intinya, kalau kamu selama ini menangkap kesan bahwa Tina itu pinter, kayaknya sih kamu gak salah-salah amat.
Bukti lain Tina bukan mengandalkan kecantikan saja adalah, dia pernah menjadi dosen di program Diploma III Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Unpad. Artinya, pengalaman Tina bekerja di bidang jurnalistik diakui oleh sebuah lembaga pendidikan tinggi yang biasanya doyan berteori-teori itu. Seolah tak mau tanggung, Tina juga kini tercatat sebagai mahasiswa pasca-sarjana ilmu komunikasi, pun di Fikom Unpad.
Itu kelebihan Tina. Reputasi presenter ternama dan popularitas tak membuatnya nyaman dan berhenti mengembangkan diri.
Spoiler for Cons:
Mungkin tak banyak yang ingat, Tina pernah terseret (atau keserempet doang sih) pada kasus korupsi dengan terdakwa politisi Partai Demokrat (PD) Angelina Sondakh. Rekening Tina disebut-sebut menerima transfer sebesar Rp 116 juta dari Mirwan Amir. Saat itu Mirwan, yang merupakan kakak ipar Tina, adalah anggota DPR di Badan Anggaran yang diduga terlibat kasus korupsi Angelina.
Selain itu, suami Tina, Amrinur Okta Jaya juga dituding terlibat kasus pencucian uang oleh Mirwan. Modusnya, Mirwan membeli tiga mobil mewah yang kemudian diatasnamakan Amrinur.
Baik Tina maupun sang suami membantah tudingan-tudingan ini.
Selain itu, suami Tina, Amrinur Okta Jaya juga dituding terlibat kasus pencucian uang oleh Mirwan. Modusnya, Mirwan membeli tiga mobil mewah yang kemudian diatasnamakan Amrinur.
Baik Tina maupun sang suami membantah tudingan-tudingan ini.
Spoiler for Conclusion:
Kami sebenarnya cenderung menyukai caleg muda, apalagi kalangan profesional yang baru nyemplung ke politik seperti Tina. Karena jabatan-jabatan publik berbagai level sudah terlalu lama dikuasai politisi tua yang korup. Kehadiran orang seperti Tina mudah-mudahan memutus lingkaran persekongkolan garong uang rakyat.
Kecantikan juga ternyata bukan fitur paling menarik dari Tina. Keuletan Tina membangun karier yang jauh dari latar belakang pendidikan patut diacungi jempol.
Hanya saja ikatan dengan keluarga besar suami yang terseret kasus korupsi, membuat kami malas untuk merekomendasikan Tina ke Senayan.
Pilihan memang di tangan kalian masing-masing. Tapi kami sih ogah pilih Tina.
Kecantikan juga ternyata bukan fitur paling menarik dari Tina. Keuletan Tina membangun karier yang jauh dari latar belakang pendidikan patut diacungi jempol.
Hanya saja ikatan dengan keluarga besar suami yang terseret kasus korupsi, membuat kami malas untuk merekomendasikan Tina ke Senayan.
Pilihan memang di tangan kalian masing-masing. Tapi kami sih ogah pilih Tina.
Sumbernya nih gan
1
2.2K
Kutip
11
Balasan
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
670.9KThread•40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru