Halo, GanSis.
Kali ini Ane bakal ngeshare tentang 3 komunitas paling keren yang ada di Kota Medan.
Dan pastinya gak bakal receh
Seperti kita tau, Medan adalah adalah kota ke-3 terbesar di Indonesia.
Dan ibarat lautan, Poseidonnya pulau Sumatera ya kota ini. Meskipun kita jarang mendengar berita-berita besar dari kota ini, bukan berarti Medan adalah kota mati.
Memang sih, banyak berita besar di Medan tapi malah sering yang negatif dan ngeselin Ane.
Padahal, Ane kepengen berita besar itu positif, Bray. Dan moga lewat komunitas-komunitas kreatif di bawah ini bisa muncul talenta berbakat yang akan mengharumkan kota kelahiran Ane ini kelak.
Ok. Langsung saja,
Cekidot...
Quote:
1. Komunitas Doodle Art Kota Medan.
Bicara Doodle Art jelas kita bakal terasosiasi pada dunia gambar menggambar. Ya, seni ngegambar abstrak yang mediumnya bisa apa saja, mulai dari kertas, gelas, bahkan sepatu. Lalu apa dong bedanya Doodle Art dengan Graffiti? Ane juga bertanya hal yang sama waktu itu pada salah satu anggota komunitasnya. Dan ini jawabannya yang Ane terima via WA.
Intinya sih memang Doodle Art dan Grafitti itu punya dasar seni yang sama yakni gambar.
Cuma mediumnya aja yang beda. Kalau Doodle itu lebih fleksibel dan grafitti itu wajib di tembok/dinding. Dan, Doodle Art sepertinya lebih gampang dikomersilkan. Hehe.
Lagian Kaskuser sejati pasti tahulah apa itu Doodle Art. Itu loh, kalau Ente buka Google Home, logo Googlenya kan beda-beda tiap hari. Kalau momentumnya tentang Pemilu 17 April 2019 kemarin, maka logonya juga tentang orang ngantre di TPS seperti ini.
Credit: Google.com
Kaskus kapan nih bikin logo doodle art kayak Google juga?
Ok, jadi Komunitas Doodle Art Medan ini adalah bagian dari Komunitas Doodle Art Indonesia yang udah berdiri sejak 2015 lalu. Sedangkan Doodle Art Medannya sendiri itu berdiri 27 April 2016. Jumlah anggotanya sendiri sampai saat ini 50 orang.
Mereka sering ngadain kegiatan bernama budoser. Apa itu budoser? Ya, terdengar seperti buldoser, tapi budoser ini adalah kegiatan ngerjain doodle art bareng-bareng di satu waktu yang sama, saling mengapresiasi/mengkritik karya satu sama lain dan mereka bakal pamerin itu. Contohnya waktu Asean Games 2018 kemarin.
Serunya lagi, komunitas ini juga sering ngadain kompetisi yang bekerjasama dengan event organizer swasta seperti yang baru-baru ini ada di PRSU 2019. Doodle Art Medan ikut bikin pameran sekaligus kompetisi antar creatornya dan karyanya keren-keren loh.
Nah, dengan mengadakan kompetisi, komunitas Doodle Art juga membuka open recruitment bagi anggota yang baru masuk karena syarat untuk gabung ke komunitas ini adalah Agan harus datang dan ikut event mereka dulu. so, pasti harus datang ke Medan, dong.
Terus kalau gak tinggal di Medan gimana?
Kalau Agan tinggal di kota-kota ini, Agan juga bisa gabung komunitasnya.
Lalu, kapan event paling dekat? Pantengin aja di akun Instagramnya. Di sana juga ada contact person kalau Agan mau nanya-nanya lebih lanjut.
Tapi harus Agan tahu kalau komunitas ini bukan komunitas militan.
Jadi ga ada kewajiban atau syarat-syarat tertentu yang Agan harus jalani setiap hari karena kegiatan di komunitas ini murni sosial dan berkarya. Semua dibawa fine-fine woles. Hehe.
Hal itu dibuktikan dengan tidak ada ketua dalam komunitas ini. Ane aja terkejut. Baru ini ada komunitas yang gak punya ketua. Haha. Katanya sih ketua utama itu adalah Doodle Art Indonesia sedangkan di Medan itu cuma perpanjangan tangannya. Jadi mereka ga boleh bikin ketua-ketuaan.
Nah, itu tadi tentang Komunitas Doodle Art Medan.
Kita lanjut ke nomor dua.
Quote:
2. Komunitas Drone Kota Medan
Apa yang terlintas di pikiran kita mendengar kata ‘Drone’? Yap, pesawat tanpa awak.
Lalu apa yang terlintas di pikiran Agan mendengar komunitas drone?
Sekumpulan anak orang kaya yang punya mainan bernilai jutaan rupiah (Ane juga mikir hal yang sama).
Tapi jangan salah, komunitas yang sudah berdiri sejak 13 Juni 2016 ini adalah komunitas berkarya yang kegiatannya positif kok. Bukan ajang pamer doang. Pamer sih boleh, Tapi yang dipamerin itu yang positif dan bernilai tambah, dong.
Kaos dan Nametag MDC
Melalui drone, sesama member akan sharing tentang teknik pengambilan gambar menggunakan drone, pengambilan objek video, sampai cerita bagaimana mengkomersialkan drone yang dimiliki.
Ane udah chit-chat dengan admin Instagramnya dan beliau bilang kalau komunitas drone itu komunitas seni, jadi membernya bukan orang sembarangan juga. Dari beberapa membernya ada yang udah berbisnis drone, bagian dari sinematografi film terkenal, dan orang-orang yang bekerja secara professional di bidang media.
Kebanyakan sih juga anak muda tanggung. Jadi Agan jangan minder kalau masih hidup dari nafkah orang tua. Gapapa, gabung aja. Agan tidak sendiri.
Komunitas ini dibentuk sebagai ajang untuk mengumpulkan pemilik drone di Kota Medan yang notabenenya masih sedikit. Iya, sih. Apalagi kan harganya mahal.
Dan komunitas ini bagus loh buat pemerintah. Kenapa? Karena pemerintah bakal lebih mudah mensosialisasikan aturan kalau-kalau ada aturan baru tentang drone.
Seperti kita tahu drone ini barang baru, jadi banyak aturan yang masih harus dikaji, dan komunitas ini lah yang bakal paling pertama tahu dan mensosialisasikannya ke tiap membernya.
Dengan adanya komunitas, para membernya juga bisa dapat duit loh. Karena modal mulut ke mulut, drone yang Agan punya bisa disewa untuk berbagai kebutuhan oleh klien seperti event-event kelas, dokumentasi acara-acara korporat, konser musik, dan lain-lain.
Komunitas ini sering hunting di Lapangan Merdeka dan Lapangan Benteng karena ini dua lapangan paling besar di Kota Medan dan paling tengah juga. Jumlah member komunitasnya sendiri kurang lebih sudah 40 orang (Update di 2019).
Drone sekarang termasuk dalam ranah fotografi. Makanya penghuni komunitas ini juga adalah seorang fotografer professional dan pernah menangin banyak lomba. Karya-karyanya juga keren banget yang bisa kamu pantengin di IG nya.
Nah, gimana cara gabungnya? Syarat utama adalah domisili harus di Medan. Lalu cukup datang pertama kali ke event offline/kopdar MDC entar Agan bakal dimasukin ke grup Linenya.
Kapan event paling dekat? Pantengin IG nya aja ya dan DM. Miminnya fast responce kok.
Quote:
Nah, ini yang terakhir.
3. Komunitas KitaKita Medan.
Komunitas yang berdiri 20 Maret 2017 ini juga gak kalah seru. Bahkan dibilang cukup revolusioner. Berawal dari rasa ingin berbagi seorang Desy Zulfiani (Professional), maka Mbak Desy membuat kelas menulis untuk blogger pemula.
Yap, kelas menulis gitu. Tentunya kegiatan yang diadain itu gratis. Mbak Desy selalu bilang kalau komunitas ini adalah komunitas volunteer (relawan). Jadi gak ada anggar-anggar jago di komunitas ini. Kayak orang Medan bilang, Ini Medan Bung!
Tak mau jalan sendiri, Mbak Desy menggandeng seorang mantan jurnalis MNC Group, Mas Alfi yang waktu baru berhenti dinas dari Batam untuk membuat lebih besar komunitasnya. Maka fokus utama KitaKita Medan adalah blogging. Ini divisi pertamanya.
Komunitas blogging ini dinamakan Blogger Sumut. Jadi tujuannya untuk berbagi pada siapapun yang ingin tahu tentang dunia blogger, seluk beluknya, dan cara memonetisenya.
Memang sih, komunitas serupa udah banyak di Medan, tapi Blogger Sumut menurut Ane jauh lebih merakyat karena komunitas ini jauh dari kesan bisnis. Tidak ada komersialisasi di komunitas ini seperti kata Mbak Desy. Bahkan Mas Alfi bilang sama Ane kalau komunitasnya tidak untuk saing-saingan antar membernya tapi untuk belajar (Ane member di sini).
Tak jarang memang ada job-job menulis dari berbagai perusahaan yang masuk ke Blogger Sumut. Tapi tujuan utamanya sekali lagi untuk belajar dan bersilahturahmi. Itu selalu ditekankan ke anggota membernya supaya jangan masuk komunitas untuk ngejar dollar aja.
Membernya unik-unik, loh. Mulai dari pengangguran kayak Ane, bocah SMP yang home schooling, Ibu Guru muda, sampai professional blogger yang namanya sudah melalang buana di Kota Medan.
(Penampakan Ane yang Tamvan)
Komunitas ini punya IG di @Bloggersumut dan website di bio IGnya.
Kegiatannya ya gak jauh-jauh dari dunia blogging. Diajarin tips nulis, tips SEO, dan khusus buat Ane, Ane dimotivasi supaya mood nulis tiap hari. Hehe.
Kalau mau gabung gampang banget tinggal mention ke Blogger Sumut aja, ikutin kegiatan kopdar/ offlinenya, lalu entar dimasukin ke WA Groupnya deh. Di WA itu tiap hari kita BW (Blog Walking), bahas-bahas lomba blog terbaru, tips-tips blogging, dan sebagainya yang pokoknya seru banget bagi Agan yang hobi nulis.
Gak harus tinggal di Medan, sih kata Mas Alfi kalau mau gabung. Tapi jauh lebih baik tinggal di Medan karena bakalan mudah entar ngumpul dan komunikasinya.
Nah, back to topic.
Gak hanya Blogger Sumut. KitaKita Medan juga menaungi dua komunitas lain yakni Sesinema dan Evolution Art.
Kalau Sesinema itu komunitas screening film baik film pendek, film festival, film Youtube, sampai film-film yang ada di bioskop. Jadi bagi kamu yang hobi nonton, suka mendiskusikan film, maka di sini tempatnya.
Punggawa Sesinema
Ane pernah nanya apakah membernya juga hobi dan bakal bikin film sendiri, tapi untuk sekarang Sesinema memang hanya berdiri sebagai penikmat saja, Gan. Terakhir Ane dikasih ini. Sesinema diundang ke Europe On Screen. Kece banget, kan.
Dan untuk Evolution Art, itu khusus karya seni rupa. Apa aja. Bisa ukiran, anyaman, gambar, atau apapunlah yang membuat sebuah barang tidak berharga menjadi barang bernilai estetis.
Membernya sih kebanyakan ibu-ibu dan karena Ane ga ngerti soal beginian, Ane gak ikut gabung. Hihi. Kerennya di Evolution Art, kelas pertama mereka adalah paper quiling dan itu udah diliput dan ditayangkan di DAAI TV, loh.
Emak-emak dan Mas-mas Kreatif
Jadi KitaKita Medan ini unik karena punya tiga divisi komunitas di bawah naungannya. Kita belum pernah ngumpul setiap divisi sih. Tapi moga aja entar di kopdar selanjutnya.
KitaKita Medan juga bakal membuka divisi baru jika ada membernya yang berbakat di hal lain. Jadi pantengin terus, Gan siapa tahu bakat Agan bisa dikelola dan dikembangin dengan baik di sini.
Untuk penggerak komunitasnya sendiri, secara inti ada 8 orang dan ada 3-4 relawan yang selalu siap sedia sharing tentang apa aja kalau dibutuhkan.
Orang-orang baik di Kota Medan
Asli, ane kagum banget sama orang-orang di komunitas ini. Selalu fast response kalau kita ada kendala dan mau nanya-nanya tentang apa aja yang berhubungan dengan karya. Kalau curhat tentang kejombloan? Sorry, Ane belum pernah coba. Haha.
Cara gabungnya gampang banget. Tinggal DM dan ikuti kegiatan offlinenya.
Dalam waktu dekat KKM (KitaKita Medan) juga bakal ngadain kelas Hak Cipta, loh untuk
membernya, Gan. Pantengin terus biar gak ketinggalan.
Quote:
Nah, itu dia 3 komunitas di Kota Medan yang kece dan sebaiknya Agan ikuti selagi masih muda.
Karena manusia kan sifatnya bersosial. Ente kan gak mau entar nikah, undangan yang datang sedikit karena efek pergaulan yang minim. Hehe.
Jadi sebenarnya banyak lagi komunitas lain yang belum Ane ceritain. Apalagi Medan disebut Kota Pergaulan. Tapi yang tiga ini kita amankan dulu. Next time kita lanjut.
Semoga bermanfaat.
Sumber gambar:
Instagram @kitakita_medan @blloggersumut @medandrone @medan.doodleart