Medanbisnisdaily.com - Tanah Karo. Sejumlah pedagang Pasar Buah Berastagi, Kabupaten Karo, Sumatra Utara sangat menyayangkan raibnya (hilang, Red), akun Face Book (FB) Tiktok, yang menyatakan turis asal Malaysia ditampar pedagang saat berbelanja, Sabtu (3/8/2019). Menurut mereka, unggahan yang dilakukan di medsos tersebut sangat merugikan dari aspek dunia wisata dan dapat berdampak bagi hubungan Bilateral antar kedua negara.

"Pengunggah tidak berpikir panjang. Selain merugikan dunia pariwisata Karo. dampak unggahannya dapat berimbas terhadap hubungam baik Indonesia-Malaysia. Masalah itu sebenarnya sudah selesai jika tidak di besar-besarkan. Seandainya ada masalah, mengapa nama baik semua pedagang tercemar. Ada niat, mau kami mengadukan pemilik akun ini tetapi sudah raib, " ujar sejumlah pedagang, kepada medanbisniadaily.com, usai pertemuan pedagang dengan Dinas Pariwisata Karo, di Gedung Kesenian Berastagi, Rabu (7/8/2019).

Menurut sejumlah pedagang, kasus ini diduga dipolitisasi. Karena pemandu wisata (tour guide), yang disebut beridentitas’Jul” beberapa saat pasca kejadian mengancam akan meviralkan hal tersebut di media sosial. Semestinya sebagai pemandu wisata dan paham akan dunia pariwisata. tour guide semestinya dapat menyelesaikan masalah di lokasi kejadian, bukan membesar-besarkan masalah pasa peristiwa. Jangan satu yang bermasalah semua pedagang menjadi terimbas. JIka akunnya masih ada, mungkin pedagang lainnya dapat memberi respon.

Plt. Kadis Pariwisata Karo, Kasman Sembiring kepada medanbisniadaily.com mengatakan, pihaknya sudah melakukan pengarahan terhadap seluruh pedagang kawasan Pasar Buah Berastagi. Kejadian yang terjadi beberapa hari silam diharapkan tidak terulang kembali. Walaupun ada turis yang berkunjung seakan memandang rendah pedagang atau bersikap egois, sekiranya dihadapai dengan berjiwa besar dan lapang dada.

Sementara itu pedagang yang dinyatakan bermasalah dengan pembeli, Ana boru Siboro kepada medanbisnisdaily usai rapat koordinasi dengan Dinas Pariwisata Karo mengaku, khilaf dan kesal karena merasa dipermainkan pembeli yang masih dikatakan berusia muda. Ketika itu, ungkapnya telah terjadi kesepakatan pembelian dua celana dengan harga Rp 140.000. Setelah dibungkus, sebelum dibayar oleh turis, sorang temannya datang dan mengtakan terlalu mahal.

“Sudah mau dibayar lalu seorang temannya mengatakan telalu mahal. Saya tanya berapa, dia katakana Rp 100.000. Ya, sudahlah tidak mengapa saya katakan. Namun mereka (tiga wanita, 1 pria) beranjak pergi tanpa berkata apapun. Dengan kesal saya hampiri mereka. Mengapa tidak jadi dibeli kalau sudah dibungkus dan harganya juga telah dikurangi. Tetapi dicuekin, refleks, saya acungkan tangan,” ujar Ana menjelaskan.

http://www.medanbisnisdaily.com/news...erastagi_raib/

Tipikal mental mukapetak, sudah dia yang salah, masih lebih galak dia

Sifat khas mukapetak yang sudah terkenal di tanah jawa dan di malaysia

Semoga ada yang komporin tuh turis buat nuntut pemprovsu, biar diulas di media travel lonely planet, travellers.au, dll

Biar terkenal muka setan petak ini di seluruh dunia, masa hanya cimed yang berhak liat wajah asli muka petakberak sumut ini ?