kabar.kaburAvatar border
TS
kabar.kabur
Driver Ojol Bercadar, Desi Takut Bawa Penumpang Pria&Cara Duduk Agar Tak Bersentuhan

Tribunjakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Desi, driver ojol bercadar saat melintas di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (16/12/2019)


Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina

TRIBUNJAKARTA.COM, PASAR REBO - Mengenakan jaket ojek online dan helm , tak banyak yang tahu jika Desi Minarti (27) merupakan driver bercadar.

Ketika melihat sosoknya sepintas, Desi tampak seperti driver perempuan lainnya.

Berpakaian rapi lengkap dengan sarung tangan dan helm membuatnya tak terlihat bercadar.

Namun, ketika kaca helmnya dibuka barulah kita akan tersadar jika Desi tak sedang memakai penutup mulut atau masker melainkan cadar.

Ibu tiga anak ini rupanya sudah lama menjadi driver ojek online . Terhitung sejak tahun 2016 lalu, ia resmi mendaftarkan diri sebagai ojol.

Menurutnya saat itu, ia mendaftarkan diri untuk menjadi ojek online di pengantaran barang saja.

Lambat laun, ia memakai akun milik suaminya untuk mengantarkan penumpang.

"Sudah lama ya. Awalnya memang khusus membawa barang aja. Namun karena jarak tempuhnya jauh-jauh akhirnya pakai akun suami saya. Selama dia bekerja saya yang pakai. Itu sudah dari 2016 juga," ucapnya saat sedang melintas di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Senin (16/12/2019).

Adapun alasan Desi bekerja sebagai ojol. Hal ini lantaran ketiga anaknya yang masih berusia di bawah 8 tahun dan keluarganya memiliki banyak kebutuhan.

Sementara penghasilan suaminya sebagai supir perusahaan selama ini hanya berkisar Rp 3,6-4 juta rupiah.

"Awalnya untuk gantian aja. Karena suami saya tak bisa terlalu lelah akhirnya saya ikut bekerja. Selain itu untuk menambah pemasukan juga," sambungnya.

Selama tiga tahun menjadi driver ojek online , Desi mengatakan tak pernah pilih-pilih penumpang.

Dijelaskannya tiap orderan yang masuk sudah otomatis diatur dari pusat.

Tentunya sebagai perempuan bercadar, Desi hanya bisa untuk lebih mawas diri saja jika sewaktu-waktu mendapatkan customer laki-laki.

"Kalau untuk memilih penumpang tentunya tidak bisa ya. Sejauh ini alhamdulillah rata-rata penumpangnya perempuan. Pernah sih dapat laki-laki tapi jarang banget," ungkapnya.

Sebagai driver perempuan yang bercadar, Desi menuturkan selalu meminta persetujuan lebih dulu pada para penumpangnya, terutama penumpang laki-laki.

Ia selalu menjelaskan kondisinya dan penampilan fisiknya yang mengenakan cadar.

"Saya selalu bertanya sama customer, apakah tidak apa-apa jika drivernya perempuan? Karena kan mereka juga melihat saya bercadar. Ketika mereka mengiyakan baru kita jalan. Biasanya ketika customernya lelaki, duduk kami sangat berjauhan," katanya.

Selama membonceng penumpang bukan mukhrimnya, Desi kerap dihantui rasa takut.

Selama perjalanan posisi duduknya tepat di ujung agar tak bersentuhan.

Bibirnya pun selalu mengucap istigfar sampai berhenti di tempat tujuan.

"Tiap kali bawa penumpang laki-laki saya takut ya. Namanya dia lelaki kan akhirnya saya selalu berucap bismillah dan istigfar tiada henti. Dan, kalau deg-degan ya pasti," ucapnya.

Kendati demikian, Desi hanya bisa berserah diri pada Yang Maha Kuasa.
Niatnya hanyalah membantu sang suami untuk menambah pemasukan keluarganya.


Keluarga tetap mendukung



Memakai cadar sejak tahun 2015 lalu, rupanya tak menghalangi aktivitas Desi selama ini. Satu diantaranya untuk menjadi driver ojek online .

Selama 3 tahun ngebid di sekitaran Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Bekasi, Desi mengungkapkan selalu mendapatkan dukungan penuh dari keluarganya.

"Hati-hati kamu kalau lagi di jalan," ucap Desi menirukan suaminya, Abdul Kohar (32) sebelum ia berangkat ngebid.

"Alhamdulillah sejauh ini enggak pernah ada larangan apapun. Suami saya dan ibu saya selalu dukung. Malahan suami saya berucap seperti itu tiap kali saya mau berangkat," katanya.

Oleh sebab itu, selama bertahun-tahun bekerja, Desi selalu menikmatinya.

Ridho yang didapat dari sang suaminya membuat pencarian rezekinya terasa mudah.

Meskipun ngebid sejak pagi hingga sore hari, Desi selalu mendapat pemasukan sekira Rp 100 ribu-150 ribu.

"Alhamdulillah selama ini penghasilannya lumayan ya. Rp 100 ribu pasti dapat meskipun setiap siang saya sempetin pulang untuk makan siang di rumah di kawasan Ciganjur, Jagakarsa Jakarta Selatan," katanya.

Selain itu, ridho dan doa dari keluarganya juga membuatnya terlindung dari hal-hal negatif seperti pelecehan dan lain sebagainnya.

"Selama ini alhamdulillah baik-baik aja. Enggak pernah ketemu orang jahat. Semoga semuanya berjalan baik juga untuk ke depannya," tandasnya



https://jakarta.tribunnews.com/2019/...tuhan?page=all

banghindar
sebelahblog
4iinch
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
6.7K
87
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.