Mahyudi Saputra (29) warga Jalan Bromo Gang Arab, Kecamatan Medan Denai tak berkutik saat diamankan petugas Polsek Medan Area.

Mahyudi diduga melakukan pencurian di salah satu rumah warga di Jalan Bromo, Gang Family, pada Senin (23/12/2019) lalu.

Informasi yang dihimpun Tribun Medan, saat itu korban yang diketahui bernama Basra (32), baru tiba di kediaman pada pukul 18.00 WIB.

Korban yang baru pulang dari Aceh, terkejut melihat kondisi rumahnya dalam keadaan terbuka.

Korban pun kemudian melihat pintu rumah dan mengecek barang-barang miliknya, ternyata beberapa telah hilang.

Kanit Reskrim Polsek Medan Area Iptu ALP Tambunan mengatakan, usai mengetahui barang-barangnya hilang, korban pun membuat laporan ke Mako dengan bukti laporan polisi, LP/2095/K/Xll/SPKT.m.area.

"Dalam pengakuan korban, ia kehilangan barang-barang berupa TV 30 inci, mesin jahit, mesin cuci, laptop dan uang Rp 10 juta. Korban saat itu menanyakan tetangganya, siapa yang melihat, masuk ke dalam rumah. Namun tidak ada yang tau, sehingga korban mendatangi Polsek membuat laporan," ujarnya, Senin (30/12/2019).

Lanjut Kanit, pada Sabtu (28/12/2019) pihaknya dihubungi oleh korban di mana yang diduga pelaku berada di Jalan Jermal 15.

"Petugas kami kemudian menuju ke lokasi yang dimaksud dan berhasil diamankan saat pelaku berjalan kaki. Saat dilakukan interogasi, pelaku mengakui perbuatannya. Kini pelaku sudah kami amankan dan masih dalam proses," pungkasnya.

https://medan.tribunnews.com/2019/12...ai-mesin-jahit
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

rangkuman dari medsos warga medan kota dan medan area di awal tahun 2020

1. Peningkatan drastis jumlah mujahidin palak parkir dari kampung badur/aur di jalan pemuda baru 1,2,3 dan belakang perisai plaza jalan pegadaian menggila terutama jelang sore

2. Putera fefek rosul aur dan badur yang malak parkir di jalan palangkaraya, jalan kuantan, jalan pandu, jalan wajir, pada ketawa ketiwi, ngobrolin saudara mereka yang mencuri di salah satu ruko cimed di medan kota, cimednya ga lapor pulisi, cuma urut dadah seperti biyasah

3. Bocah2 petak ngemis paksa dari rahim pramuriak suci kampung badur/aur makin banyak berkeliaran di jalan letjen suprapto, jalan multatuli, jalan pemuda,dst

4. Pengamen2 paksa dengan tampang morfinis dari fustun2 rel kreta api bareng dengan putera fustun aur dan badur, makin ramai berkeliaran di medan kota, terutama sekitar perisai plaza, jalan pegadaian, jalan pandu, jalan cirebon, jalan katamso, jalan teratai, jalan dahlia, jalan kenanga, jalan melur, dst

5. Bocah2 maling anak l0nte krudung preman parkir kampung badur makin rutin "main bola" jam kalong di kampung hamdan, tentunya bonus mencuri atau minimal rusakin tanaman warga/jahilin pagar rumah warga, warga

6. para kenek truk banyak yang ngeluh kalau preman fefek kali deli dibeking oleh lurah pasar baru, medan kota


Kesimpulan :

1. Jenderal2 fetak adalah positif ---------------> pengkhianat bangsa dan negara

2. Tahun 2020, semua WNI pembayar pajak akan kembali mencium, menjilat dan merasakan "nikmatnya" goyangan taik mamakpetak pinggir kali dan pinggir rel kereta berkat dukungan jendral2 fetak peternak ormas okp preman

3. Republik Indonesia adalah negara yang tidak akan pernah menghargai WNI yang memberi kontribusi ke negara, tapi hanya menghargai ormas okp preman yang tidak pernah bayar pajak, tapi malah menerima dana hibah dari duit pajak

4. Mengatakan NKRI sebagai negara hukum maupun negara ber Ketuhanan adalah ibarat memberikan gelar ulama/pendeta/pastor ke l0nte tepi got

5. Pembiayaan dan pendanaan gaji kepala daerah, satpol PP, aparatur sipil dan militer wilayah sumut, hukumnya UNFAEDAH

6. Mukakpetak sumut, akan selalu menjadi taik bangsa ini, taik negara ini, taik se asia tenggara (orang malaysia jg sudah tahu), taik khatulistiwa, dan taik para bangsa2 di dunia


Prediksi Analitis Logis

1. Dalam 10 tahun rezim beye, otonomi daerah sudah memberikan klimaks mukakpetak sumut, sehingga dalam jangka 10 tahun, kota medan turun dari peringkat kota nomor dua terbesar se Indonesia, menjadi kota terbesar ketiga se Indonesia sesudah surabaya

2. Dan di tahun 2020 ini, di 2 periode wiwi, berkat rahmat fefek makpetak bernyanyi diprediksi kota medan akan turun lagi peringkatnya, dari kota ketiga terbesar se Indonesia menjadi kota keempat terbesar se Indonesia, sesudah palembang

3. diharapkan dengan terus bertambah banyaknya fefek makpetak yang becek engask minta ormas okp baru dan laju pertumbuhan jenderal fetak peternak ormas, maka kira2 50 tahun ke depan,medan turun jadi desa sangat terpencil dan seluruh Indonesia musnah bubar total


Papua merdekalah jangan mau jadi sumut kedua


Sejahat jahatnya Setan, Sebaik baiknya Mukakpetak