Korban perampokan begal di Jalan Tritura persis di persimpangan Underpass Titikuning, mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Mitra Sejati yang berada berdekatan dari lokasi kejadian. Rabu (8/1/2020).

Korban diketahui bernama Wakit (60) warga Kecamatan Tanjungmorawa ini juga harus menjalani operasi pemasangan penyangga (pen) di bagian lengannya.

“Korban alami urat atau pembuluh darah arteri putus. Kita sudah lakukan pemasangan penyangga atau pen. Kalau untuk kondisi dari pertama masuk hingga saat ini sudah membaik. Kalau untuk jahitan banyak ya. Karena dari awal masuk sudah pendarahan dan kita tangani untuk mencegah pendarahan lanjut,” kata Erwin, Humas RS Mitra Sejati.

“Kalau untuk korban, ya kita kasih penanganan. Kontrol dan ini masih melihat perkembangannya baru bisa dipastikan kapan ia bisa pulang. Namun untuk saat ini masih fokus penyembuhan terlebih dahulu,” sambungnya.

Korban sendiri telah membuat laporan kasus perampokan tersebut ke Polsek Delitua. Pihak kepolisian diharapkan segera dapat membekuk para pelakunya yang videonya telah menjadi viral di medsos.

Diketahui, aksi perampokan sepedamotor yang terjadi di Jalan Tritura, Titikuning, persis di persimpangan Underpass, terekam kamera pengintai. Selasa (7/1/2020) pagi.

Seketika video yang berdurasi sekitar 27 detik itu beredar di medsos. Terlihat pelaku berjumlah dua orang memepet korban yang mengendarai sepedamotor yang telah dimodifikasi seperti trail berjalan dari Jalan Tritura menuju arah Delitua.

Begitu dipepet, salah seorang pelaku yang dibonceng langsung membacok korban menggunakan senjata tajam hingga korban terjatuh dari atas sepedamotornya. Pelaku lalu mengambil sepedamotor korban dan membawanya kabur.(wo)

http://www.jurnalasia.com/medan/korb...-patah-tangan/
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------


Medan tahun 2020, makin meriah pesta begal,preman, jambret, todong angkot, dengan sponsor lobang fefek pramuriak rosul kampung tepi kali dan tepi rel kereta api dan beking para jenderal fetak penggemar ormas okp kefarat

24 jam sehari, 7 hari seminggu, bocah hingga manula mondar mandir di sekitar pemukiman warga baik2 dan ruko2 di seluruh medan

Makin jahanam pemerintahannya, makin lebar ketawa mulut bawah mukakpetak


Banyak Sarjana2 sosial dan pejabat mukakpetak yang mengatakan premanisme medan sebagai wujud kesenjangan sosial, dimana tentu saja itu berdasarkan logika fefek mamake


1 preman parkir kere kerja 2 jam --------> bawa bersih pulang minimal 75k

1 preman spsi kere malak 2 jam ------------>bawa bersih pulang minimal 125k

1 korlap kere dibawah ketua ranting kelas bawah, kerja 2 jam -------> bawa bersih pulang minimal 1 jutaan

Ongkos hidup pramuriak yang dipanggil bini, beraknak, susu anak cucu cicit preman disubsidi oleh mensos (dari duit pajak) dan dari ruko2 setempat


Pajak PBB, listrik, air, dll--------> gratis tis tis, alias tidak bayar pajak buat tinggal dan baik tepi kali sungai deli dan rel kereta api

Bantuan hukum dari wereng ----------> fast respon, memberi solusi permanent, buat yang brani ganggu aktivitas malak

Kurang apa cobak, lae ? masih menang banyak dari yang kerja kantoran 8 jam dan pakai titel

Kesenjangan sosial fantat mamak kaw lah, wahai para pejabat mukakpetak dan sarjana2 botol berwajah persegik


Pepatah yang tidak akan pernah lapuk dimakan waktu

“YANG MENGATAKAN MEDAN AMAN DAN KONDUSIF HANYALAH BANI BAJINGAN NEGERI KITAK2”

“PENYEBAB KRIMINALITAS TINGGI DI MEDAN/SUMUT ADALAH BUKAN KESENJANGAN SOSIAL TAPI AKIBAT DIDIKAN TRADISI ADAT ISTIADAT MUKAKPETAK”

“URUSAN PREMANISME MEDAN BUKAN URUSAN PERUT TAPI URUSAN SABU, FEFEK, SABU, FEFEK, SABU, FEFEK DAN TUAAAAAAAKKKK”

COntohnya si samuel simarmata yg begal 200 an motor buat foya2, bukan buat beli makanan

https://www.kaskus.co.id/thread/5daa...0-sepedamotor/

Propinsi yang tdk ikut jejak Papua = Propinsi Idiot