masramidAvatar border
TS
masramid
Ssttt…Ada Dua Kubu di Istana, Bikin Jokowi Tambah Bingung
Ssttt…Ada Dua Kubu di Istana, Bikin Jokowi Tambah Bingung

 Rabu, 28 Oktober 2020 pukul 20.49

 Guruh Permadi

 

Presiden Jokowi

POJOKSATU.id, JAKARTA – Wacana reshuffle atau perombakan dan bongkar pasang kabinet Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) kembali mencuat.

Sayangnya, di Istana, ada dua kubu yang berbeda yang juga memiliki pendapat berbeda terkait reshuffle kabinet.

Demikian diungkap pengamat politik Ujang Komarudin dikutip PojokSatu.id dari JPNN.com, Rabu (28/10/2020).

“Di Istana ada dua kutub. Satu kutub ingin ada reshuffle dan kutub lainnya tak mau ada reshuffle,” ungkap Ujang.

Akan tetapi, dosen Universitas Al Azhar Indonesia ini memperkirakan, Jokowi saat ini sedang mempertimbangkan perlu atau tidaknya melakukan perombakan kabinet.

Keyakinan Ujang itu didasarkan pada penilaian kinerja para menteri yang memang sudah dikantongi Presiden.
Yang semuanya, sambung Ujang, tentu saja ada yang memang tidak atau kurang memuaskan.

“Saya kira Jokowi sedang menimbang-nimbang soal reshuffle,” kata dia.

Ditanya, soal siapa saja menteri yang kemungkinan bisa direshuffle, Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) ini memiliki daftar panjang.

“Jika ada reshuffle, bisa saja yang kena reshuffle Menkes, Menkumham, Menkop dan UKM,” ungkap Ujang.

Namun, menteri yang menurutnya layak direshuffle itu bukan saja empat menteri itu saja.
Menteri lain yang kemungkinan layak untuk direshuffle adalah menteri sosial, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Ujang bahkan juga menyebut bahwa Menteri BUMN dan menteri-menteri di bidang ekonomi juga mungkin saja layak direshuffle.

“Kenapa direshuffle? Saya kira karena ada yang kebijakannya kontroversial, main masing-masing dan kinerjanya tak apik,” terangnya.

Selain kinerja yang dinilai melempem, alasan lain adalah hasil survei yang dibeberkan oleh lembaganya.

“Survei IPR itu kinerjanya (para menteri) di bawah 50 persen (berdasarkan tingkat kepuasan publik). Jadi, seharusnya reshuffle itu ada,” tegasnya.

“Jadi, seharusnya reshuffle itu dilakukan, karena kinerja menterinya banyak yang memble,” pungkas Ujang Komarudin.

(ruh/pojoksatu)

Sumber , POJOK.id

d0dittt
nomorelies
tien212700
tien212700 dan 2 lainnya memberi reputasi
3
824
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.