• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Sejarah Berdirinya Family Raya Ceria - Perjalanan 25 Tahun Bus Asal Jambi

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Sejarah Berdirinya Family Raya Ceria - Perjalanan 25 Tahun Bus Asal Jambi
Pada awal mulai menulis di Kaskus, ane mengawali dengan menulis arrikel tentang perjalanan sebuah PO bus. Setelah sekian lama tidak menulis soal sejarah bus, pada kesempatan kali ini ane akan kembali membahas berdirinya sebuah PO bus. Yang akan ane bahas kali ini adalah bus dari pulau Sumatera, namanya adalah Family Raya Ceria.Apakah agan dan sista pernah mendengar namanya ? Sudah ane buatkan pembahasannya dibawah ini, selamat membaca.


Berawal dari 2 Unit Bus


Family Raya Ceria, nama ini mungkin sudah tidak asing di dengar bagi agan dan sista yang tinggal di Jambi atau Padang. Bus yang punya nama panggilan FRC ini merupakan Perusahaan Otobus asli dari Jambi gan sist. Usaha jasa transportasi ini berawal dari Rumah Makan, kemudian berlanjut ke travel dan showroom kendaraan.

Setelah sukses dengan jasa travel, mereka mulai melebarkan sayap ke segmen transportasi bus, kemudian mulailah dengan dua unit saja untuk bus AKDP (Antar Kota Dalam Provinsi). Dilihat dari sejarahnya, perusahaan otobus ini resmi didirikan pada tahun 1996 di Bangko, Kab Merangin, Jambi, pendirinya adalah Bapak H. Gusmalia.

Trayek pertama dari FRC waktu itu adalah Bangko-Bukittingi, karena mendapat respon positif dari masyarakat, pada perkembangannya trayek mereka terus bertambah semakin luas sampai ke provinsi Sumatera Barat yaitu Padang, Solok, Pesisir Selatan dan Payakumbuh.

Karena bisnis bus ini termasuk bisnis keluarga, mungkin nama "Family" yang tertulis di body bus ini bermakna keluaraga besar dari sang pemilik bus ini gan sist. Koreksinya kalau salah, soalnya dari beberapa sumber tidak disebutkan awal mula penamaan 'Family Raya Ceria' yang digunakan oleh pemilik bus ini emoticon-Peace




Ilustrasi: bus-truck.id



Awalnya bus asli Jambi ini bermain di kelas ekonomi dengan mengandalkan armada bus Mitsubishi sampai Nissan. Kemudian pada perkembangannya, FRC mulai bermain di kelas eksekutif dengan unit Mercedes Benz OH 1521 untuk trayek Jambi-Padang.

Ide untuk bermain di kelas eksekutif ini muncul karena beberapa pemain lawas banyak yang undur diri di kelas tersebut. Dulu ada PO asli minang, yakni NPM dan ANS yang mengisi kelas eksekutif di trayek Padang-Jambi. Namun, kedua PO ini memilih undur diri dari trayek tersebut.

Undur dirinya dua PO tersebut menjadikan Jambi Transport sebagai satu-satunya pemain tunggal di kelas eksekutif kala itu. Bermodalkan kelas eksekutif, FRC yang saat itu belum memakai nama 'Ceria'mulai dilirik para penumpang di trayek Jambi- Padang. Jatra-pun (Jambi Transport) cukup dibuat kewalahan menghadapi kenyataan ini, sebuah PO yang dulunya tidak dianggap perlahan mulai menunjukkan perkembangan yang pesat.




Ilustrasi: aryainspirationwordpress.com




Ilustrasi: bosbis.com




Aemad lawas FRC.

Ilustrasi: bismania.com



Awal merintis usaha bus ini, sang pemilik memakai armada yang biasa saja gan sist. Pada masanya FRC dijuluki bus dunia ketiga, bahkan ada yang menyebutnya sebagai mobil perang. Kehadiran mereka dianggap hanya sebagai pelengkap saja, banyak yang megira FRC tak akan bertahan lama.

Namun, usaha keras dan ketekunan dari sang pemilik bus membuat usahanya semakin berkembang. Tak hanya di Sumatera, FRC juga melebarkan sayapnya sampai Pulau Jawa. Dengan trayek terjauhnya sampai ke Kota Solo.

FRC tidak memiliki baju tetap gan sist, mereka sering berganti livery bus pada perkembangannya. Corak dan warna bus yang mereka pakai selalu mengikuti trend bus pada masanya, paling banyak yang TS pernah lihat, FRC dominan memakai warna merah dan hijau. Namun, saat ini mereka sudah punya seragam resmi dengan warna hijau dam strip kuning. Bahkan, dulu mereka juga pernah memakai corak gambar kuda pada body busnya emoticon-Big Grin





Gambar kuda, mengingatkan TS dengan Harapan Jaya emoticon-Big Grin




Sempat memakai seragam merah.




Memakai berbagai jenis body bus.

Ilustrasi: ayonikbis.com




Jika banyak PO Sumatera memakai bus Mercedes Benz untuk trayek lintas pulau, maka FRC mempercayakan Hino R260 (RK8) untuk trayek jarak jauh tersebut gan sist. Meski banyak yang beranggapan produk Hino tak cocok untuk trayek lintas pulau, nyatanya Hino RK8 milik FRC masih tetap mengaspal sampai hari ini.

Kebutuhan setiap PO bus tentu berbeda-beda, bagi FRC sendiri mungkin produk Hino dinilai masih layak mengaspal di trayek lintas pulau. Untuk kelas yang dilayani FRC saat ini adalah Eksekutif AC 2-2, VIP AC 2-2, Ekonomi AC 2-2 dan juga Eksekutif premium 2-1.





Bagi ane pribadi cukup sering berpapasan dengan FRC saat naik bus dari arah Jogja atau Solo, bisa dibilang FRC adalah salah satu pemain asal Sumatera yang masih punya trayek jauh sampai ke Jawa Tengah gan sist. Biasanya perjalanan dari Solo/Jogja menuju Padang ditempuh sekitar 3 hari 2 malam, untuk ongkosnya saat ini mencapai Rp 600 ribu per orang dari Sumatera maupun Jawa.

FRC sendiri berkantor pusat di Jl. Jendral Sudirman KM 2, Bangko, Merangin, Jambi. FYI gan sist untuk sekali perjalanan PP lintas pulau Suamtera-Jawa, FRC menghabiskan biaya operasional Rp 12.500.000. Biaya tersebut sudah termasuk biaya penyebrangan kapal, tol sampai pembelian solar.

Itu salah satu harga tiket yang ane ketahui gan sist, kalau harga tiket traywk di dalam pulau Sumatera ane belum tahu berapa harganya. Bagi yang mau menambahkan bisa menulis di kolom komentar nanti emoticon-Big Grin

Untuk pilihan body bus, FRC banyak memakai body karoseri ternama di Indonesia. Mulai dari body buatan Laksana, Adiputro sampai New Armada. Untuk bus yang dipakai di dominasi produk dari Hino dan Mercedes Benz gan sist. Selain mengoperasikan big bus, FRC juga masih mempertahankan jasa travel yang dirintisnya. Untuk travel, mereka biasanya menggunakan produk Mitsubishi atau Isuzu Elf.




Memakai body bus kekinian, SR2 dan Jetbus.

Ilustrasi: ayonaikbis.com




Mobil Travel milik FRC.

Ilustrasi: jalurbus.blogspot.com




Memakai body SR2 terbaru.

Ilustrasi: PT Family Raya Ceria/Facebook



Pada tahun 2021 ini FRC genap berusia 25 tahun dan sudah memiliki lebih dari 100 unit bus yang melayani rute di Sumatera serta rute lintas pulau Sumatera-Jawa. Sungguh perjalanan yang tidak mudah bagi FRC untuk bertahan di jalur lintas pulau, mengingat banyak bus asal Sumatera yang sudah undur diri dari trayek tersebut pada awal tahun 2000.

Dari krisis moneter sampai pandemi corona, FRC tetap mampu bertahan mengikuti perkembangan zaman. Kesuksesan yang mereka raih saat ini merupakan buah dari kerja keras dan ketekunan selama puluhan tahun, satu kata untuk FRC adalah salut ! emoticon-Angkat Beer


-------



Demikian sedikit cerita sejarah dari bus asal Kota Jambi ini gan sist, yang sudah mengaspal selama 25 tahun. Bagi agan sista yang punya pengalaman menarik dengan FRC silakan nanti ikut berkomentar dibawah ya, terimakasih sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Sampai jumpa lagi, keep ngaskus emoticon-Angkat Beer




Referensi: 1.2.3
Ilustrasi: ayonaikbis.com, aryainspirationwordpress.com, google image

Diubah oleh si.matamalaikat 20-03-2021 02:53
tien212700
amat062
thecrawler
thecrawler dan 30 lainnya memberi reputasi
31
6.9K
57
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.8KThread82.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.