Wildan Noviansah - detikNews

Jumat, 25 Feb 2022 17:14 WIB

Massa PA 212 membubarkan diri dari kantor Kedubes India, Jaksel (Wildan/detikcom)

Jakarta -

Massa aksi Persaudaraan Alumni (PA) 212 mulai membubarkan diri dari Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) India, Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel). Massa aksi bubar setelah gagal bernegosiasi dengan pihak Kedubes India.

"Negosiasi yang kami nego, gagal. Di dalam kosong, jadi kita nggak bisa ketemu siapa-siapa di dalam, yang ada setan, setan India," kata salah satu orator di atas mobil komando," kata salah seorang orator di atas mobil komando, Jumat (25/2/2022).

Pantauan detikcom, massa aksi mulai meninggalkan lokasi pada pukul 16.18 WIB. Mereka membubarkan diri dari Jalan HR Rasuna Said menuju arah Mampang.

Koordinator aksi yang juga Wakil Sekretaris PA 212, Namruddin, mengatakan sebelumnya pihaknya sudah mengutus perwakilan untuk menemui pihak Kedubes India. Namun upaya mereka gagal karena tidak ada yang bersedia menemui mereka dengan alasan sedang menjalani work from home (WFH).

"Ternyata di sana kosong, nggak ada orang, sempat kita utus teman-teman kita, tapi kosong, di dalam nggak ada. Penginnya kita ketemu pengin nyampein sikap kita, biar enak. Kalau kosong gini, kan bingung," ujarnya.

Namruddin menuturkan, ke depannya, pihaknya akan menuntut hal yang sama pada Kedubes India. Jika belum ada respons juga, akan direncanakan aksi susulan dengan eskalasi massa yang lebih besar.

"Kita akan tetap pressure lewat media. Kalau masih nggak ada jawaban, yang jelas kita akan turun lagi dengan jumlah yang lebih besar sampai tuntas," tuturnya.
Wakil Sekretaris Jenderal PA 212 Novel Bamukmin menjelaskan pihaknya akan terus memantau perubahan situasi dan kondisi umat Islam di India.

"Pokoknya kita akan pantau terus perubahan yang terjadi di India, kalau perubahan itu menjadi baik, kita akan cukup. Pesan-pesan kita sampai di sini. Tapi kalau terus tidak berhenti, India melakukan diskriminasi di sana, pelarangan jilbab, juga aksi kekerasan, maka kami akan membuat perhitungan. Besok akan kita kerahkan lebih banyak lagi," kata Novel.

Saat pembubaran, lalu lintas di sekitar lokasi aksi tampak ramai-lancar. Kendaraan taktis yang sebelumnya terparkir pun terlihat meninggalkan lokasi demo.

Sementara itu, lalu lintas di Jalan HR Rasuna Said arah Mampang yang sebelumnya sempat ditutup sudah dibuka. Hingga saat ini, petugas kepolisian masih melakukan penjagaan agar lalu lintas di sekitar lokasi berjalan normal.

PA 212 Mau Geruduk Kemlu-Istana

PA 212 berencana akan menggeruduk Kementerian Luar Negeri (Kemlu). Mereka akan ke Kemlu apabila tak kunjung mendapat respons Kedubes India.

"Bisa nanti akan kita agendakan (mendesak Kemlu), akan kita koordinasikan langkah selanjutnya. Kalau memang ini tidak ada respons, kita minta Kemlu," terang Novel.

Bahkan, kata Novel, pihaknya akan turut datangi Istana untuk menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Novel menilai Jokowi harus memberikan pernyataan tegas terkait kasus muslim di India.

"Kalau perlu kita demo ke Istana minta kepada Presiden Jokowi pernyataan tegasnya. Saat ini kita menunggu pernyataan tegas Jokowi, Jokowi harus mempunyai sikap, karena saudara kita di sana nggak selesai kalau Indonesia nggak punya sikap," kata dia.

"Karena Indonesia harus diperhitungkan, karena umat Islam terbesar di dunia adalah Indonesia. Orang India di sini sangat banyak, mayoritas harus melindungi minoritas. Tapi kalau saudara kita terus diganggu di sana, kita tidak akan diam, kita akan buat perhitungan," imbuhnya.
(drg/drg)

detik.com

berkaca dengan sikap muslim radikal indonesia sebetulnya mereka 11 12 sama hindu radikal di india