georgebush.jrAvatar border
TS
georgebush.jr
Rusia Sebut Indonesia Tempat Penelitian Militer Amerika Serikat Soal Senjata Biologis
Judulnya gak muat karena kepanjangan, judul aslinya adalah: "Makin Memanas, Rusia Tiba-tiba Sebut Indonesia Tempat Penelitian Militer AS Soal Senjata Biologis, Kok Bisa?"

JAKARTA - Sebuah kabar mengejutkan di tengah ketegangan antara Rusia dengan Ukraina yang kini tengah saling serang terjadi hingga menyangkut Indonesia.

Bagaimana tidak? sebuah laporan baru-baru ini dari Rusia mengungkapkan bahwa Indonesia terindikasi jadi lahan penelitian Amerika Serikat (AS).

Lebih mengejutkan lagi, penelitian yang dilakukan oleh AS di Indonesia itu disebut-sebut berkaitan mengenai senjata biologis.

Melansir dari Intisari Online, gegara melakukan invasi ke Ukraina, Rusia kini harus menerima konsekuensi negaranya terus ditekan oleh Barat.

Enggan disudutkan oleh negara-negara Barat, ternyata Rusia akhirnya juga menekan balik pihak Barat.

Seumlah bukti dibongkar oleh Rusia yang menyangkut beberapa negara yang cukup mengejutkan seperti Indonesia.

Dalam tudingan tersebut, Rusia diketahui menunjukkan beberapa tindakan ilegal yang dilakukan oleh Barat.

Salah satunya terhadap Indonesia, Rusia secara mengejutkan menyebut RI sebagai tempat penelitin rahasia militer Amerika Serikat.

Hal itu dibeberkan oleh Komandan Pertahanan Radiasi, Kimia dan Biologi Angkatan Bersenjata Rusia, Letnan Jenderal Igor Kirilov.

Kirilov secara mengejutkan menuding AS melakukan tindakan rahasia mengenai penelitian biologi di Indonesia.

Melalui Pusat Medis Angkatan Laut, Amerika Serikat melakukan penelitian biologi rahasia itu pada tahun 2010.

Hasil penelitian itu, tidak dibagikan kepada pemerintah Jakarta, seperti yang dilaporkan kantor berita RIA Novosti, Kamis (24/3/22).

"Pendekatan yang tidak bisa diterima dengan persetujuan diam-diam pemerintah AS, adalah norma yang lazim bagi perusahaan farmasi besar. Karena banyaknya pelanggaran, pemerintah Indonesia tahun 2010, menghentikan kegiatan Pusat Medis AL AS di Jakarta," katanya.

Kirillov mengatakan AS melakukan pekerjaan di fasilitas laboratorium di Jakarta di luar kerangka program penelitian yang disepakati.

Melakukan pengambilan sampel bilogis dan menolak memberitahu Indonesia tentang hasil yang dicapai.

"Bahan-bahan yang mereka terima digunakan untuk kepentingan farmasi Pentagon, yaitu Gilead, yang menguji obat-obatannya, termasuk wilayah Ukraina dan Georgia," kata Jenderal Rusia.

Tak hanya Indonesia, sebelumnya Rusia juga temukan laboratorium biologi di Ukraina.

Menurut kantor berita Turki, Anadolu, melaporkan militer AS terlibat, mendanai, dan mengendalikan laboratorium itu.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, menemukan dokumen yang menunjukkan, komponen senjata biologis sedang dikembangn di Ukraina, di laboratorium tersebut.

Zarova juga menganggap kegiatan itu, melanggar Konvensi Senjata Biologis.

Rusia lalu menggelar sidang Dewn PBB tentang masalah ini, namun gagal mendapatkan dukungan.

Menurut Letjen Igor Kirillov, mengklaim Rusia mendapat dokumen yang menyebut AS-Ukraina mengembangkan virus dan bakteri berbahaya.

Kirillov menduga Amerika-Ukraina dengan sengaja melanggar Konvensi Senjata Biologis.

https://sosok.grid.id/amp/413206789/...-bisa?page=all

Pendapat TS:

bisa jadi benar, bisa jadi salah..
apa sih yg gak mungkin bagi amerika?

terlebih lagi, mayoritas pejabat tinggi Indonesia maupun pejabat militer mempunyai kedekatan dengan Washington sejak dulu.

ingat, tanpa Amerika, Indonesia udah hancur gak dapat pinjaman dana dari ADB dan IMF.

AS lah yg memberi rekomendasi kepada IMF dan ADB untuk meminjamkan dana kepada Indonesia

meooong
ushirota
skiesman
skiesman dan 7 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.9KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.