JAKARTA - Sirkuit Mandalika diharapkan untuk bisa menjadi tuan rumah F1 pada tahun 2023 mendatang. Hal tersebut merupakan sasaran Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC).

Tujuan itu datang setelah Sirkuit Mandalika mendapatkan banyak gelaran event motorsport (balapan) berskala Internasional.

Mulai dari MotoGP 18-20 Maret 2022 lalu, GT World Challenge Asia di bulan Oktober, dan WSBK (World Super Bike) yang akan datang untung kedua kalinya di Sirkuit yang terletak di Lombok, Nusa Tenggara Barat tersebut.

Meskipun begitu, F1 memiliki beberapa regulasi yang khusus. Hal tersebut menyesuaikan dengan penetapan Federasi Automobil Internasional (FIA).

Sirkuit yang bisa masuk ke dalam kalender F1 hanyalah sirkuit yang sudah mendapatkan 'grade 1' dari FIA. Grade tersebut juga telah disesuaikan dengan F1.

Berikut beberapa persyaratan penyelenggaraan F1 di sebuah sirkuit, termasuk Sirkuit Mandalika yang dikutip Pikiran-Rakyat.com dari Wtf1.

1. Layout dan Panjang Sirkuit

Layout sirkuit oval (seperti speedway) menjadi salah satu yang dihindari FIA F1. Namun, di luar itu, bagaimanapun bentuk dan desain sirkuit menjadi hal yang dibebaskan.

Setelah satu pihak memberikan desain kepada FIA, maka desain tersebut akan mendapatkan penilaian dan perubahan serta revisi dari FIA.

FIA akan selalu mencoba untuk membuat bentuk sirkuit yang lebih baik dalam persaingan balapan, F1.

Panjang sirkuit juga terbatas, maksimal trek lurus terpanjang adalah 2 kilometer. Sementara total Panjang keseluruhan sirkuit haruslah di bawah 7 kilometer, dan di atas 3.5 kilometer.

Meskipun begitu, Sirkuit Spa-Francorchamps memiliki panjang a7.004 km, sehingga Panjang Sirkuit adalah satu hal yang mungkin sedikit fleksibel bila tidak terlalu melebihi yang ditetapkan FIA.

Sirkuit Mandalika jelas bukan sirkuit oval, karena memiliki 17 tikungan meliuk-liuk, serta panjang sirkuit.

2. Lebar Sirkuit dan Starting Grid (Area Start)

Lebar sirkuit minimal 12 meter dari sebelah kiri ke kanan, dan starting grid atau area start minimal memiliki lebar 15 meter.

Beberapa pengecualian tetap memungkinkan, dengan syarat, sirkuit harus sudah dikenali secara internasional sebelum peraturan ini ditetapkan sebelumnya. Terutama bila sebelumnya gelaran F1 sering dilaksanakan di sirkuit tersebut, contohnya Sirkuit Monaco.

Selain itu, jarak antara starting grid ke tikungan pertama adalah 250 meter, dengan perubahan arah atau sudut tikungan pertama adalah 45 derajat yang memiliki radiusnya kurang dari 300 meter.

menampung penonton dengan tetap menjaga protokol kesehatan.

Sementara untuk pusat medis, harus memiliki tim dokter terlatih dalam resusitasi dan setidaknya ada dua ahli bedah, satu berpengalaman dalam gegar otak dan tulang belakang. Yang lainnya tahu cara mengobati luka bakar. Para dokter juga harus mengerti Bahasa Inggris yang baik.

Pusat medis juga harus memiliki perlengkapan medis yang lengkap. Dan semua anggota tim medis harus mahir dalam menangani pasien yang sedang mengalami trauma tubuh.

Sirkuit yang saat ini memiliki lisensi grade 1 adalah mereka yang terdaftar di kalender F1.

Seperti Istanbul Park, Mugello, New Delhi, Estoril, Fuji Speedway dan masih banyak lagi lainnya. Sirkuit Mandalika belum ada di daftar tersebut.

https://www.pikiran-rakyat.com/otomo...rmula-1?page=3

Pendapat TS:

F1 dan MotoGP gak bisa dibandingkan, karna perbandingan nya bagai bumi dan langit

dalam sekali balap, kurang lebih 3 jam saja, F1 membutuhkan biaya setidaknya minimal 1,1 Triliun!!!
sedangkan MotoGP cuma 49 Miliar saja, sungguh jauh perbandingan nya.

F1 dianggap olahraga yang kompleks dan berkelas, ini olahraga favorit kaum jetset, fansnya gak terlalu banyak di Indonesia, beda dgn MotoGP yg menyasar semua kalangan.

Semoga Kalau beneran jadi, saya berharap Indonesia punya driver F1 dan bikin tim sendiri, mesin mya minta dipasok Mercedes aja