Jika kita bicara soal industri pertahanan Jepang, memang tidak terlalu terdengar gaungnya; dibandingkan China dan Korea Selatan; Jepang termasuk pasif dalam pengembangan dan ekspor senjata. Meski begitu, industri pertahanan di Jepang tak terus-terusan diam. Mereka berhasil membuat beberapa produk baru, meski baru masuk tahap uji coba.

Sementara itu kabar baru datang dari Mitsubishi Heavy Industries, di mana mereka akan segera melaksanakan uji coba prototype kendaraan lapis baja angkut personel 8x8. Mengutip artikel Army Recognition, kendaraan baru beroda 8 itu sebenarnya sudah mulai diperlihatkan sejak 2015. Namun, baru akan melaksanakan uji coba pada paruh kedua tahun 2022.

Sementara nama kendaraan baru terbaru tersebut adalah Mobile Armored Vehicleyang dikembangkan dari chassis MCV (Maneuver Combat Vehicle), yang kemudian dibuat menjadi Type 16 yang punya bobot kosong sekitar 26 ton. MAV sendiri memiliki panjang 8 meter dan lebar 2,8 meter. MAV bisa menampung 9 personel bersenjata lengkap, dengan 2 kru untuk operasional kendaraan. MAV ditenagai mesin Mitsubishi turbo diesel 4MA 4 cylinder SOHC 11.300 cc bertenaga 570 h yang mampu menyemburkan tenaga maksimal 570 hp dan punya top speed sampai 100 km/jam. Masing-masing roda juga dilengkapi suspensi independen hidropneumatik untuk menunjang operasional MAV di segala medan jalan.

Sebagai tambahan perlindungan, kendaraan MAV mampu dipasangi reactive armor di bagian samping kendaraan. Selain itu di bagian depan kendaraan juga bisa dipasangi sistem perlindungan anti ranjau. Di bagian kabin, juga dibuatkan kursi khusus untuk perlindungan dari ledakan.



MAV 8x8 sendiri dirancang untuk menggantikan kendaraan lapis baja angkut personel (APC) Type 96 yang dibuat oleh Komatsu pada 1995. Sebelum Jepang memilih desain MAV, mereka juga meminta desain APC buatan Patria (Finlandia) dengan nama Armored Modular Vehicle XP (AMVXP), dan LAV 6.0 buatan General Dynamics Land Systems untuk menyerahkan kendaraan guna pengujian oleh Badan Akuisisi, Teknologi dan Logistik Jepang (ATLA). Namun, pada akhirnya produk Mitsubishi yang dipilih.

Sebagai tambahan informasi, Type 96 buatan Komatsu memiliki bobot 14.6 ton; panjang 6.84 m; lebar 2.48 m serta tinggi 1.85 m. Type 96 kemudian memasuki layanan pada 1996, diawaki 2 orang kru; Type 96 mampu membawa 8 orang personel bersenjata lengkap. Dilengkapi mesin diesel Komatsu, Type 96 punya tenaga maksimal 360 hp; kecepatan maksimal 100 km/jam dan jarak jelajah 500 km. Untuk senjatanya berupa 1 senapan mesin berat 12.7 mm serta 1 peluncur granat 40 mm.



Sementara itu, chassis yang digunakan untuk membuat kendaraan angkut personel MAV adalah Type 16. Kendaraan ini termasuk ranpur (kendaraan tempur) tipe fire support vehicle, di mana pengembangan kendaraan dimulai pada 2008. Chassis kendaraannya kemudian disebut sebagai Maneuver Combat Vehicle.Pada 2013, prototype kendaraan diperlihatkan ke publik. Pada 2018, Type 16 pertama beroperasional bersama Japan's Ground Self-Defense Forces (JGSDF). Mitsubishi kemudian diberi kontrak untuk membuat 200 sampai 300 kendaraan Type 16.

Type 16 Jepang dipersenjatai dengan meriam 105 mm yang kompatibel dengan amunisi standar NATO 105 mm. Untuk beberapa alasan Type 16 tidak memiliki sistem pemuat otomatis dan amunisi dimuat secara manual. Sekitar 40 peluru dibawa untuk meriam utama dan 15 peluru disimpan di turret untuk ditembakkan. Senjata sekundernya berupa senapan mesin koaksial 7,62 mm dan senapan mesin berat 12,7 mm yang dipasang di atap.

Type 16 punya bobot 26 ton; panjang 7 m; lebar 2,98 m; serta tinggi 2,87 m. Kendaraan ini dioperasikan oleh 4 orang. Dilengkapi mesin diesel buatan Mitsubishi berkekuatan 570 hp, kecepatan maksimal 100 km/jam serta jarak jelajah 400 km.

Pihak Mitsubishi memang sengaja merancang chassis Type 16 secara modular, hal ini memungkinkan chassis kendaraan bisa dikembangkan menjadi berbagai macam platform kendaraan. Hal serupa juga dilakukan oleh seluruh manufaktur kendaraan militer saat ini.



Referensi Tulisan: military-today.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas