Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kipas.angin.199Avatar border
TS
kipas.angin.199
Pimpinan Muhammadiyah tegaskan tidak pernah ingin ubah landasan negara

Kiai Haji Imam Addaruqutni, salah satu pimpinan Muhammadiyah, menegaskan bahwa Muhammadiyah tidak pernah ingin mengubah landasan negara sehingga perlu perbaiki kesalahpahaman.

"Muhammadiyah sebagai pendiri negara ini tidak pernah ingin mengubah landasan negara," ucap Dr. Imam Addaruqutni menegaskan dalam Plenary Session 4 G20 Religion Forum (R20) di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis.

Imam Addaruqtni mengatakan bahwa Muhammadiyah sebagai perwakilan Islam berkemajuan selalu menyampaikan pesan damai. Sudah sejak lama Muhammadiyah mencoba mempromosikan nilai-nilai moral dan akhlak, termasuk pendidikan.

"Hubungannya dengan sistem dan pendidikan. Muhammadiyah juga deklarasikan keterdesakan untuk promosikan kemajuan Islam," kata Imam.
Saat ini, kata Imam, pihaknya berurusan dengan eksternal yang dipengaruhi keyakinan eksternal.

Berurusan dengan kondisi-kondisi yang berhubungan dengan peradaban manusia yang dipraktikkan berlebihan sesuai dengan kehidupan demokrasi, misalnya di Irak dan Suriah.

Menurut Imam, di titik-titik tertentu ada kelompok jadi radikal yang ingin mengganti sistem negara Indonesia.

"Kita perlu perbaiki kesalahpahaman," ucapnya.

Muhammadiyah, lanjut Imam, memiliki 200 universitas yang mengakomodasi lebih dari 1.000 mahasiswa nonmuslim. Bahkan, di Nusa Tenggara Timur, misalnya, ada Universitas Muhammadiyah yang disebut Christian Muhammadiyah University karena banyak mahasiswa nonmuslim di situ.

Forum Agama G20 atau R20 digelar PBNU bersama Liga Muslim Dunia atau Muslim World League (MWL) di Nusa Dua, Bali, pada tanggal 2—3 November 2022.

Ada 338 partisipan yang terkonfirmasi hadir pada perhelatan R20. Mereka berasal dari 32 negara. Sebanyak 124 berasal dari luar negeri. Forum tersebut menghadirkan 45 pembicara dari lima benua.

Sumber



Ane yakin Muhammadiyah memang nggak punya keinginan dan kemampuan untuk merubah dasar negara.

Tapi yang ane nggak suka dari Muhammadiyah adalah paradigma mereka yang terlalu mendominasi dunia pendidikan Indonesia. Kondisi Sekolah Negeri yang "mirip madrasah" dan "terlalu islami" bisa jadi itu adalah ulah Muhammadiyah yang secara sengaja menggiring guru untuk mengislamikan sekolah. 

Yang kedua adalah, Terkait penolakan mereka terhadap RUU Sisdiknas yang diajukan Mas Nadiem Makariem kemarin. Dalam Hal ini, Muhammadiyah seperti terjadi "arogansi intelektual" di kalangan muhammadiyah. Mentang mentang mereka punya sekolah banyak, jadi merasa paling tau tentang kondisi pendidikan masa depan. 

Konten Sensitif

Proloque
nurade247
akun.baru
akun.baru dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.2K
52
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.3KThread41.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.