yusrilmahend927Avatar border
TS
yusrilmahend927
Alasan Mengapa Wanita Cerewet?


      
Wanita menggunakan kebisuan untuk menghukum pria. Namun pria menyukai keheningan. Bila seorang wanita ingin menghukum seorang pria, cara terbaik adalah dengan bicara nonstop kepadanya dan terus mengubah-ubah pokok pembicaraan.”

Kutipan di atas bersesuaian dengan salah satu berita yang bertajuk “Pria ini Curhat Minta Cerai, Tak Kuat Punya Istri Cerewet & Suka Mengatur, Padalah Baru 4 Hari Nikah.”

Dilansir pada Selasa (24/1/2023) dari Bangkapos.com bahwa pasangan asal China yaitu Hoang dan istrinya yang bernama Thanh Thanh berujung perceraian padahal baru empat hari tinggal bersama setelah menikah. Perceraian tersebut terjadi setelah Hoang mengajukan cerai dengan alasan istrinya terlalu cerewet dan semena-mena terhadapnya.

Tidak hanya Hoang, hampir mayoritas kita khususnya bagi para pria lekat dengan sifat cerewet pada wanita. Entah sifat cerewet tersebut kita temui pada Ibu ketika sedang mengomel yang disebabkan berbagai alasan. Atau kita temui pada teman wanita baik itu pacar atau sahabat. Seakan selalu ada saja bahan untuk diceritakan. Seperti ia tidak kehabisan ide untuk menceritakan banyak hal. Bahkan tidak jarang kalau sudah ngobrol dengan wanita yang cerewet bisa-bisa ia jadi lupa waktu. Dan hebatnya wanita dengan banyaknya topik yang mereka ceritakan dan dalam waktu yang lama tetap bersemangat dari awal hingga akhir. Kita tidak akan melihat dirinya merasa lelah dan mengeluh karena capek berbicara. Padahal yang mendengarkan saja mungkin sudah merasa lelah untuk meladeni teman ngobrolnya yang cerewet ini.

Tentunya menjadi pertanyaan bersama apa penyebab atau sumber kemampuan wanita yang sangat besar dalam hal berbicara (cerewet) tersebut?


Wilayah-wilayah bicara dan bahasa di otak. Institute of Psychiatry, London, 2001.


Ternyata berdasarkan ilustrasi hasil pemindaian otak MRI pria dan wanita dalam percakapan satu sama lain wilayah-wilayah yang gelap (pada gambar di atas) adalah bagian-bagian yang aktif di dalam otak. Hasil pemindaian otak ini memperlihatkan bagaimana otak seorang wanita memiliki kemampuan yang tinggi dalam menggunakan fungsi-fungsi bicara dan bahasa. Otak seorang wanita dengan mudahnya dapat menghasilkan 6.000–8.000 kata yang dapat diucapkan dalam sehari. Bandingkan perbedaannya dengan hasil maksimal seorang pria yang sehari hanya 2.000–4.000 kata.

Kita dapat melihat mengapa kapasitas bicara wanita mengakibatkan begitu banyak masalah bagi para pasangan. Seorang pria setelah pekerja dapat kehabisan kata-katanya pada sore hari lalu sampai di rumah untuk menjumpai seorang wanita yang bisa saja masih memiliki persediaan 4.000–5.000 kata yang siap diluncurkan.

Selain itu, tidak seperti otak perempuan yang berorientasi pada proses, otak laki-laki dibentuk untuk memecahkan masalah dan terus-menerus menghasilkan jawaban baru. Pria mengkomunikasikan fakta-fakta dan data melalui berbicara dan menggunakan bahasa. Seorang pria hanya akan bicara dengan seorang pria lainnya tentang masalah-masalah pribadi bila dia merasa pria lain tadi memiliki solusi. Kemudian orang yang ditanyai akan merasa terhormat untuk dimintai pendapatnya dan akan memberikan solusi. Sedangkan, tujuan utama wanita saat berbicara dengan orang lain adalah untuk menjalin ikatan; mencari solusi tidak perlu. Sayangnya, seorang pria berpikir bahwa seorang wanita sedang mendiskusikan masalah-masalahnya karena dia sendiri tidak tahu bagaimana cara mengatasinya, maka si pria pun terus-menerus menginterupsi dengan berbagai solusi.


sc5
kutil75
kutil75 dan sc5 memberi reputasi
2
901
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.