pilotamoy141Avatar border
TS
pilotamoy141
Warganet Ingin Pelihara Kapibara, JAAN: Bukan Satwa yang Jadi Hewan Peliharaan


Penulis: Diva Lufiana Putri | Editor: Inten Esti Pratiwi KOMPAS.com - Kapibara tengah ramai menjadi perbincangan warganet, bahkan mendapatkan panggilan sendiri sebagai "Masbro".

Hewan pengerat terbesar di dunia ini dinilai memiliki sikap ramah, baik kepada sesama binatang maupun manusia.

Keunikan kapibara pun menarik beberapa orang untuk menjadikannya hewan peliharaan. Misalnya akun Twitter ini, yang mengunggah twit ingin memelihara kapibara, pada Jumat (17/2/2023) siang.

Disertai unggahan video keseruan orang lain dengan kapibara sebagai hewan peliharaan, twit ini telah dilihat lebih dari 420.000 dan disukai oleh lebih dari 3.000 pengguna.

"Sumpah demi Allah gw BM banget pengen pelihara Capibara. Info orang jual Capibara area jkt dong gesss," tulis pengunggah.

Lantas, bolehkah memelihara kapibara?

Bukan satwa asli Indonesia Salah satu pendiri Jakarta Animal Aid Network (JAAN), Femke den Haas menjelaskan, kapibara adalah satwa asal Amerika Selatan. Meski tidak terancam punah, akan tetapi mereka dilindungi di negaranya.

Hal itu juga yang membuat satwa ini tidak cocok dijadikan sebagai hewan peliharaan di Indonesia. "Tentu ini bukan satwa yang seharusnya jadi hewan peliharaan," ujar dia, saat dikonfirmasi Kompas.com, Sabtu (18/2/2023).

Femke pun mengaku khawatir, viralnya kapibara akan berimbas pada tren kapibara sebagai hewan peliharaan. Lantaran hanya tren, bisa saja kapibara banyak didatangkan dari jauh dan mati dalam perjalanan, hingga berdampak besar pada populasi.

Tak sampai di situ, Femke juga mengkhawatirkan pakan dan kebutuhan lain kapibara saat satwa ini masuk dan mulai merambah menjadi hewan peliharaan di Indonesia. "Dari sisi pakan, kebutuhan, perilakunya tidak bisa dipenuhi. Akhirnya mereka bisa saja dibuang oleh pemiliknya," kata dia.

Jika hal tersebut terjadi, lanjut Femke, kapibara bisa menjelma menjadi alien species di Indonesia.

Alien species atau spesies pendatang sendiri merupakan satwa yang hidup di luar daerah asal. Cepat atau lambat, kedatangan spesies luar ini dapat menimbulkan berbagai efek pada spesies atau ekosistem lokal.

Femke menambahkan, sudah seharusnya satwa liar seperti kapibara tidak untuk dipelihara maupun berada di luar habitatnya.

Apabila ada di Indonesia pun, seperti di kebun binatang, Femke mengimbau untuk mengembalikannya ke negara asal.

"Saya rasa kapibara yang sudah ada di negara ini sebaiknya dikembalikan ke negara asalnya, di mana sesuai kebutuhan mereka," ungkapnya.

Kendati begitu, apabila tidak memungkinkan, dirinya meminta agar kapibara setidaknya hanya dirawat di kebun binatang dengan kondisi lingkungan menyerupai dan memenuhi kebutuhannya.

"Jangan dijadikan peliharaan di rumah," lanjut dia.

kompas.com
samsol...
aloha.duarr
jiresh
jiresh dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.3K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.