Ibu Ida Dayak, nama wanita paruh baya ini tengah viral di media sosial setelah diketahui mampu mengobati banyak pasien dengan gangguan stroke dan patah tulang dengan menggunakan sistem pengobatan alternatif.

Beredar video-video pengobatan Ibu Ida Dayak di media sosial, dimana dengan pakaian adat suku Dayak Ibu Ida membaca mantra untuk menyembuhkan orang-orang yang mengalami patah tulang ringan maupun patah tulang parah yang sudah diderita pasiennya selama bertahun-tahun.

Ketenaran Ibu Ida Dayak pun semakin kesohor di berbagai daerah di Indonesia, diketahui Ibu Ida Dayak yang berasal dari daerah Kalimantan Timur tersebut tidak pernah meminta imbalan sepeserpun kepada orang-orang yang datang untuk berobat alternatif kepadanya.

Namun sangat disayangkan, setelah Ibu Ida Dayak viral di media sosial karena membantu melakukan penyembuhan kepada orang-orang yang memang membutuhkan pengobatan alternatif tulang, muncul konten-konten kreator Tik Tok yang dengan sengaja memparodikan aksi pengobatan dari Ibu Ida Dayak.

Diketahui telah dibuat dan beredar konten-konten video Tik Tok yang memparodikan aksi Ibu Ida Dayak saat mengobati pasien yang memang tergolong unik dan menarik karena menggunakan pakaian adat suku Dayak dan sesekali menari tarian adat serupa.

Adanya konten-konten video parodi di Tik Tok ini menuai berbagai macam reaksi dari warganet termasuk dari Ibu Ida Dayak dan orang-orang suku Dayak asal Kalimantan Timur.

Ibu Ida Dayak dan beberapa orang yang mengaku bersuku Dayak meminta untuk para konten kreator tidak mengolok-olok tarian adat Suku Dayak karena itu dapat menyinggung perasaan dan merendahkan suku tertentu.

Sebagaimana Agan Sista perlu ketahui, Ibu Ida Dayak memiliki nama asli Ida Andriyani, lahir di Pasir Belengkong, Kabupaten Passer, Kalimantan Timur dan bersuku Dayak.

Berasal dari Suku Dayak, Ibu Ida juga menggunakan cara pengobatan alternatif khas dari sukunya. Mulai dari pakaian sampai dengan penggunaan minyak bintang sebagai perantara pengobatan, menggambarkan dari Ibu Ida berasal sehingga menjadi identitas yang melekat pada dirinya.

Tentu menurut TS pribadi sangat tidak elok jika semua yang berbau adat dan suku tertentu diparodikan atau dibuat lelucon. Sebab nantinya akan mengakibatkan ketersinggungan berbagai pihak termasuk orang-orang dengan suku yang sama.

Semoga dari adanya kejadian ini dapat dijadikan sebagai pelajaran, agar para konten kreator lebih bijak dalam berkarya dan membuat konten.