Setelah menyelesaikan kontrak pembelian batch ketiga jet tempur Rafale, pada tahun 2024 Indonesia kembali membuat gebrakan dengan memborong 45 unit rudal anti kapal Atmaca. Mengutip artikel Janes.com, sebuah sumber yang mengetahui informasi tersebut mengatakan jika kontrak yang diberikan Indonesia mencakup rudal, peluncur serta user terminal. Kontrak pembelian rudal diberikan kepada perusahaan lokal PT Republik Defensindo, bertindak sebagai agen penjualan untuk pembelian batch awal Atmaca.

Menurut informasi indomiliter.com, rudal Atmaca akan dipasang pada korvet Fatahillah Class, korvet Parchim Class dan KCR (Kapal Cepat Rudal) FPB-57. Selain itu, OPV (Offshore Patrol Vessel) 90 yang sedang dibuat PT Daya Radar Utama juga akan dipasangi rudal Atmaca.

Sejauh ini tidak diketahui kapan kontrak pengadaan rudal tersebut diberikan dan berapa nilainya, kemungkinan kontrak diberikan menjelang akhir bulan ini. Sementara itu, paket alih teknologi (ToT) dari pembelian rudal Atmaca juga belum ada rinciannya. Sebagai tambahan, Roketsan dan Kementerian Pertahanan RI telah melakukan penandatanganan untuk pengadaan Atmaca pada November 2022.

Rudal Atmca sendiri sejauh ini baru digunakan oleh Angkatan Laut Turkiye, dan Indonesia menjadi pelanggan ekspor pertama rudal tersebut. Dalam program refurbishmentkapal perang yang saat ini sedang berlangsung, rudal Atmaca menjadi salah satu senjata baru yang akan melengkapi kapal perang milik TNI AL.



Atmaca sendiri punya arti Elang,rudal ini dikembangkan pada 2009 oleh perusahaan pertahanan Roketsan, Aselsan dan perusahaan pembuat mesin turbin Kale Arge. Rudal ini dibuat untuk mengurangi ketergantungan Turkiye terhadap rudal anti kapal Harpoon buatan Amerika. Butuh waktu 12 tahun bagi Turkiye untuk merancang Atmaca. Di mana uji coba penembakan rudal yang pertama dilakukan pada Februari 2021. Waktu itu rudal dotembkkan dari korvet Ada Class, yakni TCG Kınalıada.

Atmaca berbobot 750 kg, panjang 5,2 m dengan lebar wingspan 1,4 m dan berat hulu ledak 220 kg. Rudal tersebut dapat menyerang sasaran pada jarak 200 km. Rudal ini dapat dipandu oleh sistem navigasi inersia (INS) dan Global Positioning System (GPS) dalam penerbangan dan saat menuju target memakai active radio frequency seeker. Atmaca mampu melesat pada kecepatan subsonic Mach 0.85 dan bisa terbang pada ketinggian sea skimming. Atmaca memakai tenaga penggerak microturbo engine Safran TR40.

Selain versi rudal yang diluncurkan dari kapal, Atmaca juga bisa diluncurkan dari darat memakai platform truk dan platform peluncuran statsi untuk pertahanan pesisir. Versi Atmaca yang diluncurkan dari truk melakukan uji coba pafa Juli 2022. Di sisi lain, Turkiye kini mulai memetik buah dari kesabaran mereka dalam mengembangkan industri senjata dalam negeri. Selain rudal, produk drone mereka juga telah dipesan banyak negara. Dari Turkiye kita belajar, bahwa tidak ada yang instant dalam produksi dan pengembangan senjata.






Referensi Tulisan: Janes.com& indomiliter.com
Sumber Foto: Roketsan