Kabar kurang mengenakkan kembali datang dari Armada Laut Hitam Rusia nih Gan, pasalnya salah satu kapal korvet andalan mereka tenggelam setelah diserang drone laut (USV) milik Ukraina pada Rabu malam tanggal 31 Januari 2024. Demi menguatkan klaim tenggelmnya kapal tersebut, Kementerian Pertahanan Ukraina melalui akun X memposting video saat drone laut Ukraina menyerang kapal korvet bernama Ivanovets.

Dari video yang diunggah, tampak 3 drone yang dikenal sebagai Magura V5 menyerang kapal. Drone pertama terlihat mendekati Ivanovets di sisi kanan. USV kemudian berbelok tajam ke kiri dan maju menuju buritan Ivanovets. Kilatan terang terlihat saat USV meledak saat terjadi benturan dengan kapal. Drone kedua melaju ke arah kapal dengan pola gerakan zig-zag sambil menghindari tembakan Close-In Weapon Systems (CIWS) AK-630M 30 mm. Drone berhasil menghindari tembakan, lalu dengan cepat menghantam Ivanovets.

Drone ketiga lalu menghantam bagian tengah kapal di sisi kiri, sebelumnya bagian tersebut telah berlubang setelah ditabrak oleh drone yang lain. Tabrakan itu menyebabkan ledakan. Video berakhir dengan tenggelamnya kapal tersebut.



Serangan tersebut berjarak sekitar 200 km dari pelabuhan terdekat di Ukraina, ada dugaan jika Ukraina telah membawa drone memakai kapal ke lokasi terdekat. Sementara itu, Dinas Intelijen Ukraina tidak menyebutkan secara rinci tentang lokasi peluncuran drone. Menurut laporan The War Zone, beberapa akun Telegram Rusia telah mengkonfirmasi kepada mereka jika kapal yang dimaksud telah tenggelam saat mencoba menangkis serangan Ukraina.

"Ivanovets MRK tenggelam saat menangkis serangan malam Angkatan Bersenjata Ukraina di Sevastopol. Kapal itu menerima tiga serangan dari drone angkatan laut. Para kru berjuang sampai akhir untuk menjaga kapal tetap mengapung.”Tulis saluran Telegram VoenkorKotenok Rusia. Sementara itu, seorang pensiunan perwira Angkatan Laut Rusia yang menggunakan akun twitter @Capt_Navy juga telah mengkonfirmasi tenggelamnya kapal tersebt kepada The War Zone.

Sejauh ini belum ada konfirmasi dari Rusia terkait tenggelamnya kapal tersebut, nasib para kru kapal juga masih belum diketahui. Ada informasi yang mengatakan upaya pencarian dan penyelamatan yang dilakukan Rusia telah gagal, jika informasi ini benar, maka seluruh kru kapal dipastikan gugur. Tapi, sejauh ini informasi tersebut belum bisa dikonfirmasi kebenarannya. Kita harus menunggu pernyataan resmi dari Rusia terkait nasib para awak kapal Ivanovets.

Pihak GUR (Dinas Intelijen Ukraina) mengatakan jika kapal diserang saat sedang berpatroli di Danau Donuzlav di Krimea barat. Danau ini lebih menyerupai teluk, sejak tahun 1961 saluran yang menghubungkannya ke Laut Hitam telah digali. Tempat ini juga dikenal sebagai Teluk Donuzlav. Pada dekade 1960-an, tempat ini dibuat menjadi pangkalan militer bernama Pangkalan Angkatan Laut Soviet Krimea. Pada masanya, tempat ini menjadi rumah bagi Landing Craft Air Cushion (LCAC) Zubr Class milik Soviet.



Sementara itu, drone laut yang dipakai untuk menyerang Ivanovets dibuat oleh perusahaan negara Ukraina SpetsTechnoExport, drone itu diberi nama MAGURA V5. MAGURA merupakan akronim dari Maritime Autonomous Guard Unmanned Robotic Apparatus.Drone ini punya panjang 5,5 meter dengan jangkauan sekitar 450 mil laut, kecepatan jelajah 22 knots dan kecepatan saat menabrak target sekitar 42 knots berkat penggerak waterjet-nya.

Drone beroperasi setengah meter di atas permukaan air dengan kapasitas muatan 320 kilogram, perusahaan pembuat drone mengatakan mereka berkomunikasi melalui radio mesh dengan air-based repeater atau SATCOM. Dulu pihak GUR menggunakan drone Magura V5 untuk menghancurkan dua kapal pendarat Rusia yang berlabuh di pangkalan Angkatan Laut Rusia di Chornomorske, di Krimea barat pada 10 November 2023.

Tidak diketahui secara pasti kapan Magura V5 mulai digunakan oleh GUR, tapi drone ini pertama kali dipamerkan dalam acara IDEF 2023 di Turkiye pada bulan Juli 2023. Sementara itu, pada September 2022, satu unit Magura terdampar di Sevastopol dan disita oleh Rusia. Sebulan kemudian Ukraina melakukan kampanye serangan drone laut besar-besaran ke Sevastopol. Magura V5 dioperasikan oleh GUR Group 13, merupakan unit spesialis yang mengoperasikan drone laut.



Ivanovets adalah kapal sepanjang 56 meter, lebar 10,5 meter dan ditugaskan pada 30 Desember 1989, kapal menerima namanya saat ini pada 29 Oktober 1998. Kapal memiliki kecepatan tertinggi hingga 42 knost dan diawaki 45 - 50 orang. Untuk meriam utama pada kapal memakai meriam otomatis kaliber 76 mm AK-176 atau AK-176M. Persenjataan lainnya adalah rudal anti- kapal permukaan P-15 Termit atau versi modernnya dikenal sebagai P-270 Moskit.

Menurut catatan The War Zone, pada 21 Juli 2023, Ivanovets dilaporkan menembakkan  rudal anti kapal supersonik P-270 Moskit  (kode NATO: SS-N-22 Sunburn) ke korvet Ternopil. Ternopil dulu pernah menjadi salah satu kapal perang paling mumpuni di Ukraina, kapal ditangkap dan disita oleh Rusia saat invasi ke Krimea pada tahun 2014. Rudal P-270 Moskit bisa memakai hulu ledak konvensional dan nuklir seberat 300 kg, kemudian untuk menuju target memakai sistem radar homing aktif/pasif. Rudal bisa melesat sampai kecepatan Mach 2,35 serta memiliki jangkauan sekitar 250 km.

Korvet ini secara umum dikenal dengan nama Tarantul Class,dirancang pada akhir tahun 1970-an sampai awal 1980-an oleh biro desain Zelenodolsk Design Bureau di Uni Soviet. Kapal dirancang untuk operasi di perairan dangkal dan dikategorikan sebagai kapal cepat dengan kemampuan anti kapal permukaan. Satu unit kapal diperkirakan berharga US$ 60 juta sampai US$ 70 juta atau sekitar Rp 945 miliar sampai Rp 1,1 triliun.



Kelas Tarantul ditenagai oleh 2 mesin turbin COGAG masing-masing bisa menyemburkan tenaga 11.000 hp, dan 2 mesin jelajah yang masing-masing bertenaga 4.000 hp. Ada versi diesel dan turbin untuk mesin jelajah. Total ada 80 unit kapal yang dibuat, sebelum Ivanovets tenggealam, total ada 21 Kelas Tarantul yang masih aktif bertugas. Di Asia Tenggara, Vietnam dan Myanmar tercatat sebagai pengguna Tarantul Class.

Di sisi lain, tenggelamnya kapal korvet kebanggaan Armada Laut Hitam telah menunjukkan kepada kita bahwa drone kembali menjadi aktor penting dalam perang laut modern. Ukraina punya angkatan laut, tapi tidak punya kapal perang sebanyak Rusia. Namun, mereka berhasil merusak sampai menenggelamkan kapal Rusia hanya memakai drone berukuran 5,5 meter. Ukraina kini menunjukkan kepada kita bahwa, ancaman terbesar bagi kapal perang permukaan di era modern bukanlah rudal anti kapal, melainkan drone laut.








Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera