blackfourwallsAvatar border
TS
blackfourwalls
Santriwati Korban Pencabulan Pimpinan Pesantren di Trenggalek Alami Trauma



Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak (Dinsos P3A) Trenggalek melakukan upaya pendampingan hukum dan psikologis terhadap sejumlah santriwati yang diduga menjadi korban pencabulan oleh pengasuh pesantren. Ini setelah beberapa korban sempat mengalami trauma psikologis.

Kepala Dinsos P3A Trenggalek dr Saeroni, mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan pendampingan terhadap lima santriwati. Upaya tersebut dilakukan melalui Pusat pelayanan terpadu Perlindungan Perempuan dan anak (P2TP2A) yang terdiri dari berbagai instansi.

"Setiap kasus yang kami tangani kalau memang membutuhkan pendampingan hukum ya kami fasilitasi. Kami sudah MOU dengan beberapa lembaga bantuan hukum. Kemarin pada saat pelaporan (ke polisi) kita dampingi," kata Saeroni Kamis (14/2/3/2024).

Menurutnya dari hasil asesmen yang dilakukan tim P2TP2A, beberapa korban ditengarai sempat mengalami trauma pascapencabulan yang dilakukan dua pimpinan pesantren di Kecamatan Karangan tersebut.

"Sempat ada trauma, tapi sekarang kondisinya sudah mulai membaik. Tidak sampai butuh obat, hanya konseling saja," ujarnya.

Di luar aspek psikologis korban, saat ini dinas sosial juga tengah mengupayakan proses pendampingan pemenuhan pendidikan seluruh korban. Diakui beberapa korban meminta untuk pindah dari sekolah pesantren tersebut.

"Jadi ada yang ingin pindah, ada yang ingin tetap di situ, ada juga yang minta daring dulu," imbuhnya.

Dokter Saeroni menambahkan pihaknya berkomitmen untuk melakukan pendampingan terhadap seluruh korban hingga kasus hukum yang dialami mendapatkan putusan dari majelis hakim.

Sebelumnya, empat santriwati salah satu pondok pesantren di Kecamatan Karangan, Trenggalek melaporkan dua pengasuhnya M (72) dan F (37) ke Polres Trenggalek karena diduga telah melakukan pencabulan secara berulang selama tiga tahun terakhir.

Dari hasil penyidikan yang dilakukan polisi, jumlah korban pencabulan tersebut diperkirakan mencapai 12 orang. Hingga saat ini polisi masih melakukan proses penyidikan dengan memeriksa para saksi, namun untuk kedua terlapor belum ditetapkan sebagai tersangka.


SUMBER



emoticon-Wagelaseh emoticon-Wagelaseh emoticon-Wagelaseh
.co.cc17baik
.co.cc17baik memberi reputasi
1
147
9
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.4KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.