Adaptasi Rusia dalam peperangan modern yang memakai drone tak bisa diremehkan, salah satu inovasi Rusia adalah penggunaan drone kamikaze FPV (First Person View) yang memakai kendali via kabel serat optik. Menurut laporan The War Zone, anggota militer Ukraina bernama Serhii Flesh yang ahli dalam teknologi radio membagikan foto di Telegram yang menunjukkan drone FPV Rusia dilengkapi kendali kabel serat optik. Di mana dan kapan benda itu ditemukan tidak jelas. Flesh mengatakan dia menyerahkan drone tersebut ke Birds of Magyar, unit drone Ukraina yang relatif terkenal. Drone selanjutnya akan dianalisis lebih lanjut.

Gambar yang dibagikan Flesh menunjukkan label pada gulungan kabel serat optik menunjukkan bahwa, terdapat kabel sepanjang lebih dari 10,8 kilometer yang terhubung ke drone. Salah satu ujung saluran dihubungkan ke bagian kendali utama drone. Drone ini memiliki konfigurasi umum yang terlihat pada jenis FPV yang dioperasikan oleh pasukan Rusia dan Ukraina. Ini adalah drone quadcopter komersial yang dilengkapi dengan hulu ledak, didesain untuk meledak saat menabrak targetnya.

Dalam postingannya di Telegram, Flesh juga mencatat bahwa jalur kendali drone via kabel serat optik dapat memungkinkan operator menerima data lebih cepat dalam jumlah besar, termasuk video berkualitas lebih tinggi dari drone. Keuntungan besar lainnya dari drone FPV berkabel adalah bahwa senjata ini tidak akan memancarkan emisi elektronik dan membuat drone sulit dideteksi oleh lawan pada jarak tertentu.

Menangkap pancaran emisi elektronik adalah cara ampuh untuk melacak drone, bisa berakibat fatal bagi operator drone jika sistem pengawasan elektronik dapat melacak posisi mereka. Tapi, kerentanan seperti itu tidak terdapat pada drone FPV yang dipandu kabel. Selain itu, drone berkabel tidak akan terpengaruh oleh upaya jammingdalam peperangan elektronika (electronic warfare).



Efektivitas drone FPV sebagian besar disebabkan oleh tingkat kemampuan manuvernya yang tinggi, dengan kendali kabel membuat tingkat manuver drone menjadi berkurang. Disebabkan karena kabel serat optik yang digunakan untuk kendali drone akan membentang berkilo-kilometer jauhnya ke arah operator.

Kabel dapat dengan mudah tersangkut sesuatu atau terlilit di rotor dan badan drone. Penggunaan kabel juga membatasi kemampuan drone untuk mengubah arah dengan cepat. Maka dari itu, penggunaan drone kamikaze yang memakai kendali kabel lebih efektiv di area terbuka serta digunakan dalam serangan jarak dekat.

Penggunaan kabel sebagai saluran kendali sebuah senjata sebenarnya bukan hal baru, rudal anti-tank TOW buatan Amerika juga memakai kendali via kabel serat optik sampai jarak 5,5 km. Sesuai namanya, TOW memang didesain khusus dengan sistem kendali via kabel. TOW sendiri merupakan akronim dari Tube-launched, Optically-tracked, Wire-guided.Rudal anti-tank Spike buatan Israel juga memakai sistem kendali via kabel. Selain itu, banyak torpedo yang dipakai kapal selam saat ini juga memakai kendali via kabel serat optik.



Kemunculan drone FPV berpemandu kabel di Ukraina menyoroti betapa pentingnya sistem tanpa awak ini dalam pertempuran di sana. Baik Ukraina dan Rusia berupaya sekuat tenaga untuk saling mengalahkan dalam hal drone FPV, yang menurut para analis kini memiliki peran penting di medan perang yang setara dengan artileri. Dengan ratusan ribu drone FPV yang kini dibuat setiap tahunnya oleh Rusia dan Ukraina, menjadi bukti terbaru betapa nyatanya ancaman ini dan bagaimana ancaman tersebut terus berkembang.







Referensi Tulisan: The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera