• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Jet Tempur Tejas Jatuh Untuk Pertama Kali, Martin Baker Langsung Bikin Promosi

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Jet Tempur Tejas Jatuh Untuk Pertama Kali, Martin Baker Langsung Bikin Promosi
Quote:


Pesawat tempur ringan Tejas buatan India untuk pertama kali jatuh setelah 23 tahun penerbangan perdananya, pesawat jatuh saat melakukan penerbangan rutin pada 12 Maret 2024 lalu. Menurut laporan EurAsian Times, pesawat jatuh di Distrik Jaisalmer di Rajasthan. Dalam insiden tersebut pilot berhasil melontarkan diri dari pesawat memakai kursi lontar buatan Martin Baker.

Dalam sebuah video yang diposting di X, tampak Tejas sempat jadi pesawat zombi, pasalnya setelah pilot melontarkan diri dari pesawat, Tejas masih terbang sebelum akhirnya jatuh. Dalam video lain yang juga diposting di X, setelah terbang sendiri tanpa pilot, pesawat ini jatuh di dekat sebuah bangunan sekolah kemudian terbakar.

Banyak pihak menyalahkan pilot, dia dianggap tidak kompeten karena tidak berusaha mengarahkan pesawat ke area yang lebih aman. Syukurnya tidak ada korban jiwa dari anak-anak sekolah akibat insiden ini. Sementara itu menurut EurAsian Times, pilot selamat dan tidak mengalami cedera yang serius.

Quote:


Martin Baker selaku pembuat kursi lontar untuk Tejas langsung gerak cepat dengan membuat promosi yang menyebutkan jika kursi lontar buatan mereka telah menyelamatkan 7.719 nyawa pilot. Sebagai tambahan informasi untuk Agan, Tejas memakai kursi lontar Martin Baker IN16G.

Kursi lontar ini dibuat untuk mengeluarkan pilot dari posisi zero-zero(posisi diam) sampai ketinggian yang cukup untuk menggunakan parasut. Posisi nol mengacu pada ketinggian nol dan kecepatan nol. Fitur zero-zero pada kursi lontar pesawat tempur punya peran penting untuk membantu pilot menghindari situasi darurat selama penerbangan di ketinggian rendah, terbang di kecepatan rendah serta kecelakaan di darat ketika baru lepas landas atau mendarat. Martin Baker sendiri sudah sering memposting jumlah pilot yang berhasil selamat dalam setiap kecelakaan yang melibatkan produk kursi lontarnya.

Kabarnya India akan mengganti kursi lontar buatan perusahaan Inggris ini dengan kursi lontar NPP Zvezda buatan Rusia. Hal ini dilakukan agar Tejas bisa dijual ke Argentina. Sampai saat ini Inggris masih memberlakukan embargo senjata kepada Argentina. Sehingga jika ditemukan ada komponen buatan Inggris dalam pesawat tempur yang dijual ke Argentina, maka Inggris berhak melarang penjualan pesawat tersebut.

Tejas yang jatuh kemarin merupakan varisan Mk 1 dan berasal dari Skuadron Udara 18 yang sedang ikut dalam latihan Bharat Shakti di gurun Pokharan bersama pesawat lain, dalam latihan tersebut Tejas berlatih menjatuhkan bom. Latihan tersebut juga disaksikan langsung oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Kecelakaan terjadi sekitar 100 km dari lokasi latihan.

Quote:


Sebagai pengingat bagi Agan, Tejas pertama kali terbang pada 4 Januari 2001, jumlah pesawat yang diproduksi tergolong kecil, produksinya sekitar 50-an unit yang dibuat dalam beberapa varian. Dari sudut pandang industri, jatuhnya Tejas dalam penerbangan operasional untuk pertama kali bisa dimaklumi. Namun, proses penyelidikan tetap dilaksanakan oleh Angkatan Udara India.

Ada dugaan Tejas jatuh karena gangguan pada mesin, karena dalam rekaman video yang beredar, mesin pesawat terlihat mengepulkan asap hitam sebelum jatuh. Meski jatuh, ada kebanggaan sendiri untuk India, karena selama 23 tahun baru ada satu insiden kecelakaan yang melibatkan Tejas.


-----------------



Referensi Tulisan: EurAsian Times
Sumber Foto: sudah tertera
Diubah oleh si.matamalaikat 18-03-2024 04:09
bang.toyip
jlamp
geopoliticsgeek
geopoliticsgeek dan 9 lainnya memberi reputasi
10
1.4K
27
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.