god.romushaAvatar border
TS
god.romusha
Revolusi Ala Erdogan dan Harapan Umat
Imam Shamsi Ali
Imam/Direktur Jamaica Muslim Center
Presiden Nusantara Foundation

Di atas udara perjalanan New York-Dubai saya terdorong untuk menuliskan tentang seorang pemimpin Muslim yang mungkin akan menjadi salah satu yang dicatat oleh goresan tinta sejarah perjalanan kolektif keumatan kita di abad ini. Dialah Erdogan, pemimpin Islam yang saat ini memimpin negara Turki.

Tulisan ini bisa menjadi tambahan informasi bagi mereka yang mendukung bahkan memuja Erdogan. Boleh juga bagi mereka yang biasa mengeritiknya. Bahkan boleh jadi masukan bagi mereka yang membencinya. Kiranya dengan goresan ini dapat menambah wawasan, membuka mata, serta menyadarkan tentang siapa Erdogan yang sesungguhnya. (Baca Juga: Sindir Pemimpin Dunia, Imam Shamsi Ali: Saat Semua Berakhir, Apa Yang Dibanggakan?)

Tak disangkal, Erdogan telah berhasil menggantikan sekularisme ala Ataturk yang anti, memusuhi, bahkan membasmi agama (Islam) dengan bentuk negara yang senyawa, mendukung bahkan mengembangkan agama. Erdogan tidak merubah status Turki menjadi negara Islam atau negara agama (teokrasi). Tapi berhasil melakukan perubahan mendasar dan esensi dalam sebuah negara.

Baca Juga:

Membangun Ummat Terbaik di Amerika
Jangan Tinggalkan Surah Ar-Rahman, Ini Keutamaannya



Disadari bahwa bukanlah sebuah kemustahilan jika suatu ketika Erdogan akan dijatuhkan oleh sebuah kudeta, seperti yang pernah gagal itu. Atau terkalahkan dalam sebuah pemilihan Presiden. Atau bahkan ketika kematian yang Allah telah tetapkan itu menjemputnya di kelak hari.

Akan tetapi diakui atau tidak, hari ini Erdogan telah menyelesaikan beberapa beberapa fase revolusi besarnya. Beliau telah berhasil meletakkan fondasi bagi pembentukan negara Turki yang baru.

Apa yang dilakukan oleh Erdogan di Turki sesungguhnya adalah revolusi dahsyat dari sudut pandang tujuan akhir sebuah perjuangan. Bukan revolusi yang mengedepankan wacana dan retorika.



Revolusi seringkali identik dengan pemberontakan rakyat atau demonstrasi-demonstrasi yang memenuhi jalan-jalan, bahkan bersifat anarkis. Tidak jarang pula harus berhadapan dengan kekuatan militer (bersenjata) sehingga terjadi pertumpahan darah.

Tentu revolusi yang dimaksud bertujuan untuk menjatuhkan pemerintahan dan menggantinya dengan pemerintahan baru, yang berbeda secara politik, tatanan masyarakat maupun sistim ekonominya.

Revolusi seperti itu pastinya akan melalui masa-masa sulit. Menimbulkan situasi goncangan terhadap sendi-sendi bernegara, bahkan seringkali melemahkan negara itu sendiri. Tidak jarang juga menimbulkan disintegrasi bangsa, serta membawa keoada kemunduran bahkan kehancuran dari segala capaian selama ini.

Di sinilah Erdogan mampu membuktikan bahwa revolusi itu tidak harus melalui semua jalan-jalan kelam itu. Tidak selamanya melalui sebuah proses pahit yang terlalu berbahaya. Proses yang jika gagal justeru akan merusak dan menghancurkan bangsa dan negara yang tadinya diharapkan maju dan kuat.

Di bawah Erdogan Turki mengalami perubahan fantastis. Dari sebuah negara yang lemah, goyah dan hampir ambruk secara ekonomi. Bahkan sebuah negara yang berada di ambang kebangkrutannya. Kini Turki menjadi negara kuat, mandiri, dan kokoh tegap di tengah bangsa-bangsa maju lainnya. Dan semua ini bukan karena ladang gas atau minyak. Atau karena kekayaan pertambangan atau sumber alam lainnya. (Baca Juga: Membangun Ummat Terbaik di Amerika)

Kemajuan Turki yang Cemerlang
Kemajuan dan kekuatan Turki justru pada kemajuan dan kebangkitan ilmu pengetahuan, pemikiran dan inovasi, teknologi maupun pembangunan ekonomi secara sungguh-sungguh. Kini Turki diakui sebagai salah satu kekuatan ekonomi dunia.

Hal ini sekaligus mengantarkan Turki berada pada posisi kesembilan dari kekuatan militer dunia. Yang pada akhirnya menjadikan NATO setengah terpaksa menerima Turki sebagai anggotanya.

Salah satu kecemerlangan Erdogan dalam politiknya adalah keberhasilannya mengendalikan kekuatan militer yang selama ini justru menjadi benteng sekularisme Ataturk. Setelah berhasil mengendalikan para petinggi militer, beliau menjadi Pemimpin sejati negara Turki.

Selama ini pemimpin militer Turki sesungguhnya adalah Pemimpin negara itu sendiri. Erdogan berhasil melucuti keterlibatan dan kekuasaan politik militer secara menyeluruh. Dan itu dilakukan secara bertahap dan cantik.

Dengan pendekatan yang persuasif dan halus berhasil menggiring tentara kembali ke baraknya. Merubah fungsi militer dari fungsi kekuasaan politik kepada fungsi pengamanan. Dan dari militer yang mencengkram secara politik menjadi militer yang tunduk pada pemimpin negara yang terpilih sebagai panglima tertinggi.

Apa yang dilakukan oleh Erdogan itu adalah perubahan revolusioner, mengingat bahwa selama ini militer Turki begitu kuat dan berpengaruh, bahkan menentukan bentuk dan arah kebijakan negara. Sekali lagi, Erdogan telah meruntuhkan Republik Ataturk secara menyeluruh, tanpa menghancurkan patung-patung Ataturk. Tanpa retorika dan emosi yang meluap untuk menggusur kekuasaan. Tetapi Erdogan menahan angin dan air mengalir kepada sekularisme Ataturk, sehingga mengalami kematian dan kemusnahan, setelah tercabut satu persatu dari akar negara dan bangsa.

https://kalam.sindonews.com/read/198...-1602839438/10
nomorelies
caliber
gh20
gh20 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.6K
32
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.1KThread10.9KAnggota
Tampilkan semua post
dimaszzAvatar border
dimaszz
#11
Orang yg ga pernah tinggal di turki pasti ngomong kyk bgini.
Coba lah tinggal di sana, kau akan paham erdogan itu kyk apa.
Bahkan kawan gw yg notabene islam semi extreme aja setelah di tugaskan disana beberapa tahun lgsg benci sama es degan itu
gh20
gh20 memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.