Warning!!!

Thread ini mungkin akan memicu perdebatan & kontroversi  jadi berkomentarlah dengan santai dan santun, selamat membaca.

Ada kah kaskuser disini yang pernah baca buku FREE WILL Karya Sam Harris, menurut dia free will adalah ilusi, di situ dia mengatakan “Pikiran dan niat muncul dari penyebab-penyebab latar belakang yang tidak kita sadari dan kita tidak memiliki kontrol sadar atasnya. Kita tidak memiliki kebebasan seperti yang kita kira.” 

Pendapat itu dilatari dari riset yang dilakukan oleh ahli fisiologi, Benjamin Libet. Dalam penelitiannya dengan menggunakan EEG (electro enchepalogram), ia menemukan jika aktivitas di korteks motorik otak dapat dideteksi sekitar 300 milidetik sebelum seseorang merasa telah memutuskan untuk bergerak.

Laboratorium lain kemudian mengembangkan riset ini dengan menggunakan functional magnetic resonance imaging (fMRI): subjek penelitian diminta untuk menekan salah satu dari dua tombol sambil memperhatikan sebuah “jam” yang terdiri dari urutan acak huruf-huruf yang bermunculan di layar.

Mereka lalu diminta menyebutkan huruf mana yang terlihat saat mereka memutuskan untuk menekan salah satu tombol. Dari riset itu, para peneliti menemukan dua wilayah otak yang berisi informasi mengenai tombol mana yang akan ditekan oleh subjek penelitian di rentang waktu 7 hingga 10 detik sebelum sang subjek menekan tombol yang ia pilih secara sadar. Yang terbaru, rekaman langsung dari korteks menunjukkan bahwa aktivitas 256 neuron sudah cukup untuk memprediksi, dengan tingkat akurasi 80 persen, keputusan seseorang dalam bergerak 700 milidetik sebelum ia menyadarinya.

Temuan yang cukup sulit diterima sebab manusia telah lama percaya jika mereka adalah pemilik atas segala keputusan yang sudah dipilih. Nyatanya, otak adalah bagian tubuh yang paling memegang peranan penting dalam tindakan ini."otakmu telah menentukan apa yang bakal kamu lakukan dan kamu bakal menganggap bila “keputusan” itu murni buatanmu."

Para ilmuwan meyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di alam ini terjadi mengikuti hukum alam, pun begitu dengan Manusia.

Organ tubuh manusia bekerja sesuai hukum alam, sel sel pembentuk tubuh manusia pun begitu.
Salah satu organ penting yang bisa menentukan perilaku manusia adalah otak.

Otak manusia terbuat dari sekitar 100 miliar sel saraf yang disebut neuron. Hal ini adalah bagian paling penting dari sistem saraf pusat yang mengendalikan kemampuan untuk berpikir, berbicara, merasa, melihat, mendengar, bernapas dan membuat memori.



Jadi apapun perilaku kita, keputusan keputusan yang kita buat adalah hasil dari sistem kerja sel sel di otak yang tentu saja semua sel sel itu bekerja tanpa kendali sadar kita.

Lalu jika sel sel dan sistem kerja otak yang menentukan perilaku, berpikir, dan akhirnya membuat keputusan Tidak bisa manusia kendalikan, maka dimana kehendak bebas manusia sesungguhnya?

Selengkapnya kalian bisa baca bukunya ya.

Tentang perilaku manusia bukan ditentukan oleh kehendaknya sendiri juga disinggung didalam buku GENOM karya Matt Ridley.

Di bukunya ia menemukan gen-gen yang mungkin memengaruhi kecerdasan kita, gen-gen yang memungkinkan kita bertata bahasa, gen-gen yang memandu perkembangan tubuh dan otak kita, gen-gen yang memungkinkan kita mengingat, gen-gen yang menunjukkan keistimewaan unsur bawaan dan pengaruh pengasuhan, gen-gen yang membebani kita dengan kecenderungan egois, gen-gen yang saling berperang, juga gen-gen yang merekam sejarah perpindahan penduduk.

Kalian pernah baca atau dengar tentang Rekayasa Genetik? (ane gak perlu tulis apa itu rekayasa genetika, banyak thread dikaskus yang sudah dibuat) Ide rekayasa genetik muncul karena ilmuwan sadar, bahwa apapun yang terjadi pada tubuh dan perilaku manusia itu dipengaruhi oleh kerja sel sel dan sistem saraf pada organ tubuh manusia.

Adalah CRISPR (Clusteres Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats) yaitu metode yang digunakan untuk mengedit genetika manusia. Meskipun metode ini menimbulkan pro kontra di dalam etika dan moral, tidak memungkinkan metode ini dimasa depan akan lebih maju dan berkembang.
Dengan rekayasa genetika, bukan hanya sel sel (gen) pembentuk fisik saja yang bisa di rekayasa, mungkin gen pembentuk perilaku pun bisa di rekayasa.
Ketika manusia sudah memiliki tubuh yang tinggi, rupawan, cerdas dan bebas penyakit dengan rekayasa genetik, tentu belum sempurna jika pada akhirnya manusia itu miskin bukan? Maka bisa jadi gen gen yang mempengaruhi sifat malas akan di eliminasi.



Amsal 19:21
"Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana."

Efesus 2:10
"Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya."

Roma 8:28
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

QS al-Qamar: 49

{إِنا كُل شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ}
“Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu dengan al-qadar (takdir)”

QS al-Hadiid:22

{مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي أَنْفُسِكُمْ إِلا فِي كِتَابٍ مِنْ قَبْلِ أَنْ نَبْرَأَهَا إِن ذَلِكَ عَلَى اللهِ يَسِيرٌ}
“Tiada sesuatu bencanapun yang menimpa di bumi dan (tidak pula) pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (al-Lauhul mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah”

Terimakasih