Diketahui, video tersebut diduga diperankan oleh salah seorang oknum karyawati sebuah minimarket swasta. Wanita tersebut diberitakan berprofesi sebagai kasir. Sementar adegan video porno tersebut diduga dilakukan dengan mantan kekasihnya dan sudah berlangsung cukup lama. Hanya saja, video tersebut kembali viral belakangan ini.

Fenomena video yang berisi adegan tidak senonoh seperti ini sebenarnya bukanlah hal baru. Seringkali kejadian semacam ini seperti telah menjadi dejavu dan selalu terulang lagi dan lagi.

Bahkan saking hebohnya, fenomena tersebarnya video wik-wik ini telah menjadi pemandangan yang biasa dikalangan warganet. Jika membicarakan mengenai hal ini, semua orang dari berbagai latar belakang mendadak kompak. Karena itu sering disebut sebagai isu "pemersatu bangsa" oleh para netizen.

Hal semacam ini tentu saja tidak etis. Melakukan adegan dewasa di ruang privat sih sah-sah saja. Toh itu adalah urusan pribadi masing-masing orang. Tetapi menjadi masalah jika kemudian hal tersebut direkam dan entah karena keteledoran dari si perekam atau ada seseorang yang iseng lalu kemudian video ini disebarkan secara luas dan menjadi konsumsi publik.

Seperti diketahui, pengguna media sosial terbanyak saat ini adalah generasi milenial dan generasi Z ( Generasi Z ke bawah menduduki peringkat teratas pengguna media sosial di indonesia berdasarkan statistik jumlah penduduk berdasarkan rentang usia ). Tentu saja, hal tersebut sangat memprihatinkan yang mana netizen yang berpotensi lebih menonton konten dewasa tersebut adalah mereka yang secara usia belum dinyatakan legal menurut hukum di negara ini ( terutama rentang usia 18 tahun ke bawah ).

Keadaan ini jelas akan sangat berpengaruh pada psikologi mereka yang menonton. Akibatnya, potensi pelecehan seksual dan persetubuhan di bawah umur menjadi tidak terelakkan.

Secara umum, pengaruh mengkonsumsi tayangan pornografi secara bebas tidak hanya berakibat negatif bagi anak-anak dan gen Z. Generasi di atasnya bahkan boomers sekalipun bisa saja mengalami dampak negatif semisal ketagihan dan pada tahap yang lebih krusial sudah mempengaruhi tindakan seksualnya di kehidupan nyata.

Maraknya kasus rudapaksaan dan pencabulan juga bisa dikaitkan dengan fenomena semacam ini meskipun tidak bisa secara langsung. Tidak bisa dipungkiri ini akan berdampak banyak pada perubahan perilaku seksual di masyarakat.

Di lain sisi, kemajuan teknologi yang memungkinkan penyebaran informasi secara masif dan cepat juga menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat. Bagaimanapun juga ini harus disikapi dengan serius, baik oleh pemerintah melalui regulasi yang tepat sasaran dan efektif maupun para netizen itu sendiri agar bersikap lebih bijak dalam menghadapi fenomena semacam ini.

Maraknya peredaran konten berbau pornografi merupakan masalah yang serius dan perlu disikapi dengan tindakan yang tepat. Berikut ini TS mencoba memberikan kepada GanSist beberapa catatan yang harus diperhatikan :

Pertama : Edukasi dan Kesadaran

Penting untuk meningkatkan kesadaran tentang dampak negatif konten pornografi dan bagaimana hal itu dapat merusak individu dan masyarakat secara luas. Edukasi mengenai pentingnya menghormati privasi dan keintiman orang lain juga perlu ditekankan.

Kedua : Perlindungan Anak

Orang tua dan pendidik harus berperan aktif dalam melindungi anak-anak dari konten pornografi. Ini dapat mencakup memantau akses mereka ke internet, menggunakan filter konten, dan membahas tentang bahaya dan konsekuensi negatif dari konten tersebut. Ini juga termasuk konten medsos yang lebih banyak unfaedahnya bagi pertumbuhan psikologi anak.

Ketiga : Pelaporan dan Blokir

Penting untuk melaporkan konten pornografi yang ditemukan ke otoritas yang berwenang seperti kepolisian atau lembaga yang menangani kasus-kasus kejahatan digital. Selain itu, perusahaan teknologi dan penyedia layanan internet juga harus diimbau untuk secara proaktif memblokir dan menghapus konten tersebut. Bukan melakukan hal yang sebaliknya seperti minta link apalagi ikut mensharenya yaa, GanSist.

Keempat : Pengawasan dan Regulasi

Diperlukan regulasi yang ketat terhadap konten pornografi, baik dalam lingkup nasional maupun internasional. Pengawasan dan penegakan hukum yang efektif diperlukan untuk menghentikan peredaran konten pornografi ilegal dan menindak pelaku. Di sini TS menekankan lagi bahwa pelaku penyebar video berbau pornografilah yang harus mendapatkan tindakan hukum yang setimpal, bukan pelaku dalam konteks dia melakukannya di ranah privat dan untuk konsumsi pribadi.

Kelima : Kesadaran Digital

Penting bagi individu untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang etika digital, penggunaan yang bertanggung jawab, dan menghormati privasi orang lain. Mengembangkan kesadaran digital dan perilaku yang baik di internet adalah langkah penting dalam memerangi peredaran konten berbau pornografi.

Keenam : Dukungan Psikologis

Korban konten pornografi atau individu yang terpapar perlu mendapatkan dukungan psikologis dan akses ke sumber daya yang tepat. Ini dapat mencakup layanan konseling, dukungan kelompok, atau bantuan hukum jika diperlukan. Mereka harus mendapatkan pemulihan dari trauma agar kembali dapat hidup dengan normal.

Perlu Agan dan Sista ketahui bahwa menghadapi maraknya konten berbau pornografi adalah tanggung jawab bersama masyarakat, pemerintah, lembaga pendidikan, dan perusahaan teknologi. Kolaborasi dan tindakan bersama diperlukan untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

Nah Agan dan Sista, bagaimana pendapat kalian mengenai hal ini ? Berikan komentar kalian di kolom komentar di bawah yaa. Terima kasih sudah membaca, see you on the next thread.

Narasi : Ulasan Pribadi

Sumber Referensi :

https://kaltim.tribunnews.com/2023/0...polres-kendari

https://jalantikus.com/tips/negara-p...tus-terlarang/

Copyright @albyabby912023, All right reserved