Kabar tentang toilet berbayar di MAN 1 Pamekasan sempat menghebohkan jagad maya, gansis!

Setelah beberapa waktu lalu sempat heboh pemberitaan terkait cerita dari Mohammad Arif yang mengaku dimutasi sepihak oleh Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan karena protes terkait adanya toilet berbayar, pemberitaan tersebut mengundang respon dari Kepala Sekolah MAN 1 yang dituduhkan melakukan keputusan sepihak.

Nah, Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan, No'man Afandi, akhirnya buka suara nih buat mengklarifikasi tentang aturan kontroversial tersebut. Dalam klarifikasinya, No'man menjelaskan bahwa aturan toilet berbayar ini hanya sementara, alias enggak berlangsung lama.

Adapun dilansir dari unggahan Instagram @undercover.id dijelaskan bahwa waktu diterapkannya aturan tersebut adalah pada tahun 2018 lalu, dimana alasan diberlakukannya aturan toilet berbayar tersebut yaitu untuk memperbaiki karakter siswa terkhusus siswa laki-laki yang sering menggunakan toilet sebagai tempat nongkrong saat jam pelajaran, tempat merokok, kurang menjaga kebersihan toilet, dan sering tidak sesuai aturan dalam menggunakan toilet seperti buang air besar tidak disiram, kencing di bak mandi, dan masih banyak lagi pelanggaran lain. Ditambah memang pada tahun 2018 jumlah toilet di MAN 1 Pamekasan kurang memadai karena hanya ada beberapa toilet, itulah sebabnya perlu diberlakukan aturan yang bisa untuk menjadi pembelajaran bagi siswa untuk memperbaiki karakter mereka yang belum tepat.

Menurut klarifikasi dari Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan, aturan tersebut hanya diberlakukan bagi siswa laki-laki saja, dan semenjak aturan tersebut diberlakukan perubahan terjadi dan penggunaan toilet dapat sesuai dengan seharusnya, sehingga aturan tersebut hanya diberlakukan selama kurang lebih dua sampai tiga pekan saja.

Dia juga menegaskan bahwa uang dari toilet berbayar tersebut langsung disalurkan ke masjid dan tempat ibadah, dimana dikhususkan untuk amal jariyah dari anak-anak yang sudah membayar.

Selain itu, No'man juga mengklaim bahwa jumlah siswa di MAN 1 Pamekasan terus meningkat setiap tahunnya. Wah, jadi bisa kita simpulkan kalau sekolah ini memang terus berkembang dan diminati banyak siswa, ya gansis dan sistsis! Namun, kabar mutasi guru juga sempat mencuat, terutama kasus mutasi guru Mohammad Arif yang dikabarkan terkait dengan penolakan aturan toilet berbayar tersebut.

No'man sendiri menjelaskan bahwa mutasi guru bukan keputusannya semata, melainkan merupakan urusan Kantor Agama. Untuk waktu pemutasian sendiri juga perlu diperjelas, bahwa aturan toilet berbayar tersebut terjadi di tahun 2018, sedangkan mutasi Mohammad Arif dilaksanakan baru di tahun 2022 lalu. Jadi, gansis dan sistsis, bukan Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan yang sepihak dalam kasus mutasi guru ini. No'man juga mengimbau kepada masyarakat Pamekasan untuk bijak dalam menilai isu ini.

Faktanya, MAN 1 Pamekasan merupakan sekolah yang terus berkembang dan maju secara signifikan. Jumlah siswa yang terus bertambah menjadi bukti bahwa sekolah ini memang menyediakan pendidikan berkualitas. Jadi, jangan terlalu cepat menyimpulkan dan menyalahkan ya, gansis dan sistsis! Yuk, kita tunggu perkembangan selanjutnya dan lihat bagaimana MAN 1 Pamekasan terus memberikan kontribusi positif dalam dunia pendidikan.

Nah, itu dia klarifikasi dari Kepala Sekolah MAN 1 Pamekasan, No'man Afandi, terkait aturan toilet berbayar dan kasus mutasi guru. Semoga klarifikasi ini bisa meredakan polemik yang terjadi, gansis dan sistsis! Yuk, terus dukung pendidikan yang berkualitas di Pamekasan.