BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) Universitas Yogyakarta, beberapa hari belakangan tengah menjadi sorotan publik setelah viral adanya dugaan pelecehan dan kekerasan seksual yang diduga dilakukan oleh anggotanya kepada seorang mahasiswa baru.

Isu tersebut pertama kali di media sosial X alias Twitter, dimana dibagikan oleh akun @unymfs sebelum direpost oleh akun-akun gosip dan viral di berbagai media sosial.

Adapun pihak BEM FMIPA UNY sendiri telah mengkonfirmasi isu tersebut dan masih akan menyelidiki kebenarannya. Informasi tersebut disampaikan secara langsung melalui akun Instagram @bemfmipauny.

Menanggapi isu yang beredar liar di media sosial, sosok M Fahrezy pun muncul untuk buka suara mengklarifikasi tuduhan yang dilayangkan kepada dirinya.

Secara tegas M Fahrezy menjelaskan bahwa semua isu dan pemberitaan yang beredar di media sosial adalah fitnah dan tuduhan yang tidak mencerminkan kebenaran.

M Fahrezy membantah tuduhan bahwa dirinya telah melakukan pelecehan seksual ataupun pengancaman sebagaimana pesan singkat yang beredar di media sosial, dan menyayangkan atas fitnah yang mengancam reputasinya dan juga merugikan secara moril serta materil.

Sebagai langkah dalam menanggapi isu yang beredar, M Fahrezy bersama dengan kuasa hukumnya telah melaporkan fitnah dan tuduhan tersebut ke Polda Daerah Istimewa Yogyakarta untuk mendapatkan keadilan dan membuktikan bahwa dirinya tidak bersalah.

Pihak Kampus sendiri melalui rektornya yaitu Prof. Sumaryanto, mendukung adanya proses hukum yang sedang berjalan dan menegaskan bahwa pihak kampus melindungi seluruh mahasiswa serta menegakkan keadilan dari adanya hoax atau berita bohong.

Munculnya M Fahrezy ke publik untuk memberikan klarifikasi bahwa isu yang beredar di media sosial tersebut adalah fitnah dan tuduhan tidak benar, warganet pun bertanya-tanya terkait apa alasan seseorang yang mengaku korban tersebut membuat cerita bohong dengan menyertakan bukti screenshot chat yang berisi ancaman.

Tidak sedikit netizen yang berharap bahwa kasus ini segera diusut tuntas dengan sebenar-benarnya oleh pihak Kepolisian maupun juga pihak kampus agar pemberitaan tidak semakin liar beredar dan ada seseorang yang nasibnya dikorbankan.

Tentu dari adanya kejadian ini kita juga tidak luput dituntut untuk mendapatkan pelajaran GanSis, yaitu untuk tidak mudah percaya dengan isu yang beredar dan juga tidak begitu saja percaya kepada siapapun yang melakukan pembelaan sebelum pihak yang berwajib menentukan siapa yang benar dan siapa yang bersalah. Sebab jika Agan dan Sista salah dalam memberikan pembelaan, maka akan ada pihak yang nantinya dirugikan karena suaranya dibungkam dengan paksa.

Bagaimana menurut Agan dan Sista atas adanya kejadian ini?
Silakan berikan tanggapan kalian di bawah!