Sobat Kaskuser, dunia maya sedang dihebohkan dengan kejadian yang sungguh mengerikan. Seorang ayah di daerah Penjaringan, Jakarta Utara, telah membanting anaknya sendiri hingga nyawanya melayang. Sungguh tak terbayangkan, ya!

Dilansir dari berbagai sumber, peristiwa tragis ini terjadi pada Rabu, 13 Desember 2023. Ayah yang tidak bertanggung jawab itu, bernama Usmanto atau akrab dipanggil Usman. Korban yang tak berdosa adalah anak kandungnya sendiri yang berusia 10 tahun, Kurniawan atau sering dipanggil Awan. Siswa SD yang seharusnya menikmati masa kecil dengan riang gembira justru harus mengalami nasib malang ini.

Kronologi lengkap kejadian ini mulai terkuak lewat video yang viral di media sosial. Terlihat jelas dalam rekaman tersebut, sang ayah dengan penuh emosi memarahi anaknya. Saking marahnya, tak hanya sekedar mengomel, tapi ayah ini malah membanting si kecil dengan kejam. Siapa yang tega, ya?

Sejauh ini belum diketahui dengan pasti apa yang menjadi penyebabnya. Polisi menduga bahwa pelaku mungkin sedang mengalami emosi yang akut. Ya ampun, kasihan sekali anak ini harus menjadi korban kegilaan ayahnya sendiri. Dalam kondisi apa ya seorang ayah bisa sebegitu tega membanting anak sendiri? Semoga kasus ini bisa diungkap dengan segera agar ada keadilan bagi sang korban.

Sobat Kaskuser, saat menonton video ini, ada pengendara motor yang lewat di dekat tempat kejadian. Tapi, sayangnya pengendara tersebut tidak berusaha menghentikan aksi kekerasan yang sedang berlangsung. Apa karena takut ikut menjadi korban juga, ya? Entahlah, hanya Tuhan yang tahu.

Tak hanya itu, dilaporkan bahwa sebelum peristiwa ini terjadi, anak tetangga Awan tertabrak oleh sepeda yang dikendarai oleh Awan. Ayah korban yaitu Usman kemudian ditegur oleh tetangga karena tidak terima anaknya terluka. Namun, itu tidak seharusnya menjadi alasan bagi sang ayah untuk bertindak keji kepada anaknya. Bukankah kita seharusnya saling menghargai dan membimbing anak-anak dengan kasih sayang?

Terkait dugaan yang beredar di media sosial terkait kekerasan yang dilakukan Usman kepada anaknya yang disebabkan oleh teguran dari tetangga yang anaknya tertabrak sepeda Awan, pihak terkait pun telah memberikan klarifikasi bahwa dia tidak pernah sedikitpun menegur Pak Usman atas apa yang dilakukan oleh Awan.
Dia hanya memberikan peringatan kecil kepada Awan untuk tidak ngebut saat bermain sepeda.

Semula bergulir isu bahwa penyebab kemarahan Usman terhadap Awan adalah karena ditegur oleh tetangganya, dimana ternyata isu tersebut tidak dapat dipastikan kebenarannya.

Mari kita semua mendoakan agar korban mendapatkan keadilan dan arwahnya tenang di alam sana GanSis. Semoga kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya memperlakukan anak dengan baik dan menjaga emosi kita dengan bijak. Jangan biarkan tragedi ini terulang kembali. Ingat, masa depan anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama, bukan untuk membanting-banting mereka, tapi untuk membimbing mereka menuju kehidupan yang lebih baik.