iqbalballeAvatar border
TS
iqbalballe
Usai Debat 3, PDIP Terbelah 3 Poros : Jokowi vs Prananda vs Puan



Sumber : Tirto


Debat pilpres ke-3 yang dilaksanakan pada Minggu malam, 7 Januari 2024 telah berakhir. Ajang sanggah-menyanggah antar capres dari masing-masing paslon itu menuai beberapa polemik. Salah satunya soal paslon 01 dan 03 yang berlomba dan bekerja sama menjatuhkan serta mencemooh kinerja dari Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.

Namun jika kita ingin melihat lebih mendetail, sebenarnya debat ke-3 soal pertahanan tersebut, menunjukkan adanya 3 poros yang terbentuk di dalam PDIP.

Sebelum TS membahas soal 3 poros tersebut mari kita tengok apa sih yang terjadi di dalam debat antar capres itu?

Aroma perundungan tercium kental dari ajang bantah-membantah di debat Pilpres ke-3. Pembullyan dilakukan oleh capres 03 Ganjar Pranowo dan capres 01 Anies Baswedan terhadap capres 02 Prabowo Subianto.

Secara detail, kita bisa menengok jalannya debat di video berikut:


Oleh karena itu, Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo – Gibran, Rosan Roeslani merasakan kebanggaan namun sekaligus kekhawatiran.

Sebab menurut Rosan di saat Prabowo berupaya menjaga dan membela pertahanan Indonesia, kedua paslon lain justru berlomba, bekerja sama dalam menjatuhkan serta mencemooh pertahanan negeri ini.

Berdasarkan pernyataan Rosan, debat di hari Ahad itu telah mengupas dan menguji tujuan dan karakter kepemimpinan dari setiap capres.

“Kami bangga karena Pak Prabowo terbukti sebagai pemimpin yang mati-matian mempertahankan moral masyarakat dan membela pertahanan Indonesia, walaupun harus mengorbankan dirinya diserang, djatuhkan, bahkan difitnah di hadapan ratusan juta rakyat yang menonton. Sekali lagi dengan sendirinya terbukti mana capres yang siap berkorban untuk kepentingan masyarakat dan mana yang siap mengorbankan dan menjatuhkan sesama anak bangsa untuk kepentingan dan ambisi pribadi,” kata Rosan.

Rosan menyesalkan dua capres lain berupaya menyesatkan masyarakat, entah karena data dan informasi dari capres lain yang kurang atau memang sengaja berbohong dan membelokkan konteksnya.

Terlebih lagi capres 03 memberi ponten kinerja pertahanan Indonesia dengan nilai 5 dan capres 01 dengan nilai 11/100.

Sumber : https://www.liputan6.com/pemilu/read...atuhkan?page=3

Sehingga patut dicurigai adanya kerja sama yang dibuat antara paslon 03 dan 01 untuk menjatuhkan Prabowo.

Upaya kerjasama tersebut makin diperkuat pasca debat di mana Ketua DPP PDIP Puan Maharani bersalaman serta mengobrol dengan Anies Baswedan dan Cak Imin.

Ketika ditanya maksud dari pertemuan singkat itu, Anies menjawab, “Ya, nantilah ceritanya.”

Terkait peluang untuk berkoalisi dengan PDIP ke depan, Anies mengaku semua peluang itu ada.

Sumber : https://news.republika.co.id/berita/...i-debat-ketiga

Pertemuan sesaat antara Puan dan Anies menunjukkan adanya indikasi PDIP dan Timnas AMIN berkoalisi di putaran 2. Dari sini kita dapatkan satu poros di PDIP, yakni Poros Puan yang ingin berkoalisi dengan 01.

Poros Puan sendiri dulunya terbentuk agar putri Megawati tersebut maju ke Pilpres 2024. Poros Puan diwujudkan dalam bentuk Dewan Kolonel dengan Trimedya Panjaitan sebagai koordinatornya.

Bahkan Trimedia pernah memberikan komentar miring terhadap Ganjar.

"Ganjar apa kinerjanya selama delapan tahun jadi gubernur? Tolong gambarkan track record Ganjar di DPR dan gubernur. Sebagai gubernur, masalah di Jateng itu banyak, mulai dari Wadas, banjir rob, sampai kemiskinan. Kalau kata orang Jawa, sudah kemlinthi dia. Lebih baik sabar dulu dan jalankan tugasnya sebagai gubernur," kata Trimedya.

Begitu pula dengan Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul elite PDIP yang pernah menyatakan Ganjar tidak diundang dalam acara pengarahan yang dihadiri oleh kepala daerah se-Jawa Tengah dari PDIP dan acaranya diisi oleh Puan.

"Tidak Diundang (Ganjar)! wis kemajon (kelewatan). Yen kowe pinter, aja keminter (kalau kamu pintar, jangan bersikap sok pintar)," kata Bambang Pacul.

Sumber :
https://nasional.tempo.co/read/16370...di-capres-2024
https://nasional.tempo.co/read/17183...i-dan-keminter

Poros Puan terus menyerang Ganjar meski PDIP sudah mendeklarasikan mantan Gubernur Jawa Tengah itu telah menjadi capres dari PDIP sejak 21 April 2023 lalu.

Pada 21 September 2023, Puan masih membuka peluang bila Ganjar ditunjuk menjadi cawapres pendamping Prabowo.

“Ya mungkin-mungkin saja (Ganjar dan Prabowo bersatu), dinamika yang di politik ini selalu memungkinkan kita bersilaturahmi dan bertemu,” ujar Puan.

Namun pernyataan Puan langsung dibantah oleh Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto yang menegaskan Ganjar tetap menjadi bakal capres PDIP.

“Posisinya Pak Ganjar adalah calon presiden. Yang diusung oleh PDI Perjuangan, PPP, Hanura dan Perindo,” tegas Hasto pada 22 September 2023.

Sumber :
https://nasional.kompas.com/read/202...a-mungkin-saja
https://politik.rmol.id/read/2023/09...ap-capres-pdip

Dari situ, kita sudah mendapatkan satu poros lagi di dalam PDIP, yakni poros Prananda Prabowo, anak lanang Megawati, yang sangat dekat dengan Hasto.

Mengapa Prananda? Tengok saja saat deklarasi Ganjar sebagai capres PDIP di Istana Batu Tulis, Bogor, 21 April 2023 lalu.

Ganjar kala itu dipanggil untuk diumumkan sebagai capres oleh Megawati. Mulanya, saat tiba di ruang rapat Ganjar nampak berhenti sebentar, dihadapan elite PDIP yang duduk di bagian depan.

Ganjar membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan kepada Megawati, Presiden Jokowi, Ketua DPP Bidang Politik Puan Maharani, dan Ketua DPP Bidang Ekonomi Kreatif Prananda Prabowo.

Ganjar yang belum mendapat tempat duduk di meja depan yang sebaris dengan Megawati, dipersilahkan menempati tempat duduk Prananda yang terletak di sebelah kiri putri Soekarno tersebut. Sehingga tempat duduk Prananda pun bergeser lebih ke kiri.

Pada momen itu, Prananda nampak bersahaja menyambut Ganjar duduk di sebelahnya. Mereka berdua bahkan ngobrol dengan hangat, dan sesekali meluapkan tawa dalam obrolannya.

Sementara di sebelah kanan Megawati duduk Puan Maharani.

Sumber : https://politik.rmol.id/read/2023/04...iduduki-ganjar

Itulah dua poros di internal PDIP yakni poros Puan dan poros Prananda. Namun di tengah adanya perkubuan di ranah kerumahtanggaan PDIP, tiba-tiba ada satu lagi poros yang muncul, yakni poros Jokowi – Gibran.

Pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo serta diikuti sikap Jokowi yang kian terbuka mendukung rivalnya di 2019 itu, menegaskan kehadiran poros Jokowi – Gibran tersebut.

Lantas bagaimana sikap dari poros Prananda jika kita lihat dari debat capres ke-3? Ketika kita menyimak dari awal ajang bantah-bantahan bahkan pengeroyokan paslon 03 dan 01 di debat capres, ada hal yang disampaikan secara tersirat oleh Ganjar ke Prabowo.

Tengok saja di debat tersebut, meski kesannya Ganjar menyerang Prabowo habis-habisan, nyatanya ada kesan dari Prabowo bahwa banyak hal yang disampaikan Ganjar selaras dengan pandangannya.

Yakni langkah Ganjar yang banyak membela posisi Prabowo soal utang senjata yang dilancarkan Anies untuk menyerang Prabowo, serta prioritas Ganjar sejak pidato pembukaan, debat, hingga penutup yang banyak membela posisi Prabowo soal ‘Utang Senjata disetujui PDIP’ maupun ‘MEF bisa tidak tercapai kalau anggaran Kemenhan tak konsisten’ (Ganjar di sini tersirat menyalahkan Menkeu).

Sehingga mengindikasikan adanya upaya poros Prananda – Hasto – Ganjar untuk mengupayakan kerja sama pelimpahan suara di putaran 2 pilpres dari Ganjar – Mahfud ke Prabowo – Gibran (Poros Jokowi).

Langkah Puan yang menyalami Anies dan melancarkan pembicaraan rahasia, yang kemudian dinyatakan Timnas AMIN sebagai ‘peluang kerja sama pelimpahan suara putaran 2 dari Ganjar – Mahfud ke Anies – Imin, mau tidak mau diikuti pernyataan Hasto dan Ganjar soal terbukanya peluang itu.

Sumber :
https://www.antaranews.com/berita/39...i-debat-ketiga
https://nasional.kompas.com/read/202...-taufiq-kiemas
https://www.cnnindonesia.com/nasiona...ketiga-pilpres

Dengan kata lain pihak PDIP tengah memainkan standar ganda, yakni: persiapan kekalahan Ganjar di putaran pertama pilpres dan ancang-ancang negosiasi pelimpahan suara ke Prabowo (poros Prananda) dan Anies (poros Puan).

Akan tetapi, bukankah masih ada 1 lagi poros yakni poros Jokowi yang hingga saat ini belum dipecat dari keanggotaan PDIP?

Poros Jokowi – Gibran buru-buru dieliminasi oleh PDIP lewat pernyataan Hasto sehari usai debat capres ke-3.

Yakni dengan pernyataannya yang menegaskan bahwa Gibran dan menantu Jokowi Bobby yang juga Wali Kota Medan tidak diundang di peringatan HUT ke-51 PDIP sebab sudah tidak lagi menjadi kader.

"Terkait Mas Gibran, nasibnya sama seperti Mas Bobby. Karena berdasarkan konstitusi, pasangan calon presiden dan wakil presiden diusung partai politik dan gabungan partai politik," ujar Hasto.

Bahkan sebagai tamu undangan VVIP pun Gibran dan Bobby tidak diundang dengan dalih tamu undangan VVIP ialah rakyat kecil.

Sumber : https://news.detik.com/pemilu/d-7131...sudah-berakhir

Langkah Hasto yang memastikan status pemecatan Gibran jelang HUT PDIP menandakan ‘Banteng’ sedang mengeliminir ruang gerak poros Jokowi – Gibran, jelang putaran 1 Pilpres 2024.

Siasat PDIP mengeliminasi poros ketiga jelang kekalahan Ganjar di putaran 1 menandai ‘Banteng’ hanya menyiapkan dua jalur kerjasama pelimpahan suara putaran 2, yakni melalui poros Prananda untuk melobi Prabowo atau poros Puan untuk melobi Anies.

Dengan kata lain PDIP menutup sepenuhnya peran poros Jokowi – Gibran dalam proses negosiasi pelimpahan suara Pilpres putaran ke-2.
araharah29
imustakim17
olaolapea
olaolapea dan 3 lainnya memberi reputasi
4
8.4K
30
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Tampilkan semua post
kluwerAvatar border
kluwer
#11
Ane sebenarnya nyesel kenapa paslon satu sama tiga kok main ngeroyok gitu, kenapa tidak bicara soal masa depan, kenapa bicara masa lalu. Bolehlah bicara masa lalu sebagai landasan masa depan bukan sebagai guyonan drama gak mutu.
fcvked
fcvked memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.