Dua Kelompok Pemuda Diduga OKP Terlibat Tawuran di Jalan Ringroad, Begini Kata Kapolsek




MEDAN - Dua kelompok yang di duga dari Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) terlibat tawuran di depan Komplek Tasbi II, Jalan Ringroad, Kota Medan.

Aksi tawuran ini pun sempat terekam kamera amatir milik warga dan beredar di media sosial.

Dari rekaman pertama, aksi tawuran ini terjadi, pada Sabtu (27/1/2024) sore.

Dari rekaman itu terlihat, ratusan orang menggunakan sepeda motor berpakaian loreng hitam biru membuat onar di depan komplek tasbi II.

Tampak, ratusan orang ini melakukan pengejaran hingga masuk ke areal komplek Tasbi II.

Terdengar suara knalpot blong dan juga teriakan di lokasi kejadian.

Mereka juga tampak membawa bendera berwarna biru. Ratusan orang ini juga sempat melakukan pelemparan ke arah dalam komplek.

Kemudian, bentrokan kedua kembali lagi terjadi di lokasi yang sama, pada Minggu (28/1/2024) dinihari.

Kali ini, kedua kelompok juga tampak saling serang dengan menggunakan petasan.

Terdengar juga suara bising knalpot blong di lokasi kejadian.

Menurut Kapolsek Sunggal, Kompol Candra Yudha, sampai saat ini pihaknya tidak ada menerima laporan sama sekali terjadi kejadian tersebut.

"Info dari siapa bentrok? IPK itu ya, aman-aman saja Sunggal. Nggak tahu kalau bentrok mungkin ramai di Instagram," kata Candra kepada Tribun-medan, Minggu (28/1/2024).

Ia menjelaskan bahwa memang ada kelompok dari Ikatan Pemuda Karya atau IPK melintas di kawasan tersebut.

"Nggak tahu, kalau bentrok berarti ada laporan. IPK kemarin lewat, cuma IPK lewat saja dari Medan Johor, mutar terus ke pasar 8 pulang pelantikan IPK," sebutnya.

Candra juga membantah, adanya dua kali bentrokan di wilayah hukumnya itu.

"Nggak ada, mungkin orang lewat kali knalpot. Petasan, nggak tahu juga namanya orang beli kan, dibakar," ucapnya.

"Kalau buat onar harus terbakar itu McD, atau nggak Focal Point di serang. Kalau buat onar harus ada korbannya, cuma lewat saja mereka," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa setelah menggeber-geber sepeda motor di lokasi itu, kelompok OKP ini pun membubarkan diri.

"Biasa itu, setelah pelantikan. Terus ada mungkin geber-geber motor, lalu putar balik," pungkasnya.


https://medan.tribunnews.com/2024/01...lsek?page=all.

Seluruh kota medan, dikuasai oleh ormas okp preman

Sampai sekarang saja, ustad2 falaktullah asal kampung badur dan kampung aur tepi kali deli di medan maimun, masih santai tiap hari malak, bawa tas selempang pungut jizyah, kemudian pulang naek motor tanpa plat nopol dari jalan pandu simpang jalan sutomo terus ke jalan letjen suprapto pulang ke khilafah jaminsetan al toaklullah aur badur tepi kali deli

Dari ustad falaktullah masih lajang, sampai beranak tiga, sampai anak2 hasil branak fefek kali deli sudah cukup umur untuk ikut lemparin steling2 penjual makanan yang menolak bayar jizya tambahan 500k di medan maimun dan medan kota, si Bobby masih koar2 masalah pemberantasan premanisme tanpa tindakan apapun

Nasib warga medan sama seperti nasib macan di medan zoo, mati perlahan2, macan mati 1 ekor si bob diem, macan sudah mati 3 ekor,baru si bob koar2, dan sekarang sudah mati 5 ekor macannya, si Bob entah ngapain

Keluarga besar mukak lamak semua yang menghiasi premanisme dan BKM2 bantaran kali deli di medan maimun, kebal hukum dari sebelum ane lahir

Siapapun presidennya, ga ngaruh di medan/sumut, berhubung ada si setan asal fuckistan,nabi junjungan ulamak2 bantaran kali deli di medan maimun

Buat apa orang sumut saling bertengkar demi siapa presiden negara kesatuan javatullah ?