Ganjar Singgung Ayah Prabowo Sudah Mengakui Anaknya Pelaku Penculikan 98

Rabu, 31 Januari 2024 - 13:59 WIB


Ganjar Pranowo saat berdialog bersama Mahasiswa dan Gen Z di Pontianak Convention Center, Kalbar, Rabu (31/1/2024). (foto Inilah.com/Vonita)
Calon presiden nomor urut 03, Ganjar Pranowo mengaku masih teringat dengan ucapan Prabowo Subianto yang menyebutnya tendensius saat debat capres pertama yang digelar Kantor KPU Jakarta pada 12 Desember 2023 lalu.
Ketika itu Ganjar bertanya langsung kepada Prabowo terkait masalah Hak Asasi Manusia (HAM) serta apakah bersedia mencarikan makam para korban atau aktivis yang hilang pada 1998 silam.
"Saya sampaikan itu secara terbuka dan saya bukan teriak-teriak di belakang, sayang itu ndak terjawab,” kaya Ganjar dalam dialog bersama Mahasiswa dan Gen Z di Pontianak Convention Center, Kalimantan Barat, Rabu (31/1/2024).
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu menjelaskan dirinya hanya sekadar membantu para orang tua korban pelanggaran HAM 1998 untuk menemukan makam anak mereka. Sehingga mereka bisa berziarah dan mendoakan langsung anaknya di tempat peristirahatan terakhir.

“Dan saya dikatakan ‘Anda tendensius’,” ungkapnya.
Ganjar pun menegaskan bahwa Soemitro Djojohadikoesoemo yang merupakan ayah dari capres Prabowo Subianto telah mengakui bahwa anaknya merupakan pelaku penculikan tersebut. Ditambah lagi, dalam Mahkamah Militer pun ia diputuskan bersalah dan dicopot jabatannya atas kasus tersebut.
“Kita tidak bisa bicara bohong pada republik ini. Itulah kenapa integritas harus dijaga,” ungkapnya.
Sebelumnya pada Debat Pilpres 2024 pertama, Ganjar bertanya kepada Prabowo Subianto terkait kasus pelanggaran HAM.

"Pertanyaan saya sebenarnya satu apakah kalau bapak jadi presiden akan membuat pengadilan HAM. Pertanyaan nomor dua apakah bapak bisa menemukan menunjukkan membantu pada keluarga (aktivis) agar kemudian bisa berziarah. Dua (pertanyaan) ini sama-sama tidak dijawab," kata Ganjar saat debat capres pertama.
"Maka kalau boleh saya meminta, kalau saya jadi presiden saya akan bereskan ini agar kemudian dalam kontestasi Pilpres berikutnya ini (isu pelanggaran HAM) tidak akan muncul lagi kena presidennya tegas menuntaskan pekerjaan itu pada era-nya," lanjutnya.
Mendengar kalimat tersebut, Prabowo pun tidak terima yang kemudian dirinya kembali menegaskan jika dia terpilih maka dia akan menegakkan HAM.
"Lho, kok saya dibilang tidak tegas. Saya tegas akan menegakkan HAM. Masalah yang Bapak tanyakan agak tendensius. Kenapa yang 13 orang hilang pada saat itu ditanya kepada saya?" kata Prabowo.
"Itu tendensius, Pak Ganjar, itu tendensius," lanjut Prabowo.

https://www.inilah.com/ganjar-ingatk...-penculikan-98