• Beranda
  • ...
  • Militer
  • Our First Look: Begini Penampakan Pabrik Drone Shahed-136 di Rusia

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Our First Look: Begini Penampakan Pabrik Drone Shahed-136 di Rusia
Quote:


Setelah terbukti efektiv di medan perang Ukraina, Rusia kini sudah mulai memproduksi secara lokal drone Shahed-136 atau yang oleh Rusia diganti nama menjadi Geran 2. Nama Geran diambil dari kata Geranium. Dalam video singkat berdurasi 17 detik yang diposting di berbagai akun Telegram dan X pada 5 Maret 2024, memperlihatkan tempat produksi Shahed-136. Lokasi pabrik itu berada di Yelabuga, di wilayah Tatarstan, tepatnya berada di tenggara Rusia.

Shahed-136 buatan Rusia yang muncul dalam video, diberi tulisan Geran pada bagian sayapnya. Drone ini memiliki fitur stabilisator vertikal yang memanjang di atas dan di bawah ujung sayap, secara keseluruhan wujudnya lebih besar daripada varian Shahed-131 yang serupa (di mana stabilisator tidak memanjang di bawah ujung sayap). Kedua jenis drone tersebut yang diproduksi Iran, telah digunakan Rusia dalam perang di Ukraina. Namun, upaya produksi Moskow untuk saat ini akan fokus pada Shahed-136 yang lebih besar, yang mereka klaim akan memiliki jangkauan lebih dari 1.000 km.

Peningkatan lain yang bisa kita lihat pada produksi drone Shahed versi Rusia adalah material komposit berbeda, yang memungkinkan untuk mempercepat produksi massal. Dalam video singkat tersebut, drone belum dipasangi mesin dan perangkat avionik. Tapi, jumlah yang sudah diproduksi sangat banyak. Dan ini bisa jadi ancaman serius bagi Ukraina.

Quote:


Drone buatan Rusia juga terlihat dicat dengan warna abu-abu tua dan abu-abu muda, penggunaan warna yang lebih gelap karena drone diduga akan digunakan untuk serangan di malam hari. Menurut analisis The War Zone, sebagian drone Shahed-136 buatan Iran juga dicat dengan warna gelap, yakni warna hitam. Drone tersebut digunakan untuk serangan malam hari, sehingga membuatnya sulit dideteksi sistem radar lawan.

Rusia telah mendirikan pabrik perakitan drone di Tatarstan pada April 2023, tetapi upaya manufaktur tersebut pada awalnya hanya menggunakan komponen Iran. Menurut laporan Institute for Science and International Security yang berbasis di Washington, pada bulan Agustus 2023, pabrik di Rusia tersebut telah merakit komponen drone yang disediakan oleh Iran. Pada awalnya, pabrik tersebut hanya memproduksi badan drone, dan tingkat produksi tidak lebih dari 300 unit.

Sejak debut Shahed-136 pada bulan Oktober 2022, telah terjadi perbaikan penting yang dilakukan oleh Rusia terhadap drone tersebut, yang sebagian besar didorong oleh pendirian jalur produksi dalam negeri di Rusia. Sementara itu, sumber intelijen Ukraina mengatakan jika pada tahun 2025, Rusia akan mulai mengganti komponen Iran dengan komponen asli buatan Rusia dalam produksi serial Geran 2.

Beberapa bukti mulai muncul pada bulan September 2023, bahwa Rusia telah menggunakan drone seri Shahed yang dilengkapi hulu ledak bola tungsten, bukan hulu ledak asli blast-fragmentation.Penggunaan hulu ledak bola tungsten akan menghasilkan efek pecahan proyektil yang lebih merusak. Para pejabat Ukraina mengklaim bahwa hulu ledak baru tersebut adalah tambahan dari Rusia, yang menunjukkan bahwa hulu ledak tersebut telah diperkenalkan pada drone yang dirakit secara lokal.

Quote:


Pada bulan November 2023, Shahed-136 yang berhasil ditembak jatuh di Ukraina, setelah dibedah ternyata berisi modem 4G dengan kartu SIM buatan Ukraina. Salah satu dampak yang timbul dari perkembangan ini adalah Rusia dapat menggunakan konektivitas seluler selama penerbangan drone, sehingga memungkinkan Rusia untuk mengirimkan pembaruan berkala kembali ke unit peluncurannya, yang merinci posisi dan status drone tersebut. Hal ini akan memberikan informasi intelijen yang hampir real-time, untuk menunjukkan rute mana yang terbukti aman untuk serangan lanjutan, dan bahkan mungkin menunjukkan apakah serangan lanjutan diperlukan.

Membuat perubahan apa pun pada rute drone secara real-timeakan lebih rumit, akan tetapi peralatan yang sama juga dapat dikombinasikan dengan sistem pengawasan elektronik dasar untuk mengumpulkan informasi, mendeteksi dan menentukan lokasi sistem pertahanan udara. Di sisi lain, menambahkan komunikasi seluler ke drone seperti Shahed berisiko menghilangkan keberadaan dan bahkan posisinya dari stasiun kendali.

Meskipun analisis Ukraina pada saat itu menyimpulkan bahwa modifikasi modem/kartu SIM adalah “eksperimen" Federasi Rusia dan bukan untuk produksi serial drone, ada kemungkinan bahwa eksperimen ini kemudian menginformasikan perubahan pada drone Shahed yang diproduksi Rusia di masa depan.

Dalam hal aspek teknis, diperkirakan bahwa Rusia akan melakukan upaya lebih lanjut untuk memperbaiki teknik manufaktur Iran. Juga ada laporan jika Rusia berupaya untuk memperkenalkan kemampuan swarming dan intelligent autonomy pada tingkat tertentu untuk drone Shahed-136 buatan mereka. Tetapi saat ini Rusia lebih membutuhkan kuantitas dibandingkan hal lainnya.

Quote:


Pada musim panas 2025, Rusia berencana memproduksi sebanyak 6.000 drone Shahed-136. Sebuah target yang cukup ambisius, tetapi jika yang dikejar kuantitas, maka Rusia tidak akan kesulitan mencapai target tersebut. The War Zonemengatakan, tampaknya harga satuan Shahed buatan Rusia akan dimulai dari sekitar US$50.000 atau sekitar Rp 770 juta, dengan potensi harga akan berkurang secara signifikan seiring berjalannya waktu. Angka tersebut lebih murah dibandingkan dengan biaya untuk membeli rudal jelajah atau balistik.

Pabrik drone baru yang luas dapat membantu Rusia mempertahankan pasokan amunisi presisi yang semakin berkurang, dan menggagalkan upaya Ukraina untuk merebut kembali wilayah yang diduduki. Di sisi lain, sebenarnya ada penundaan dalam upaya produksi drone Shahed di Rusia, yang kemungkinan besar berasal dari ketergantungan industri manufaktur berteknologi tinggi Rusia pada komponen elektronik produksi luar negeri. Namun demikian, jelas bahwa Rusia telah membuat kemajuan yang stabil menuju tujuannya memproduksi varian Shahed di dalam negeri.



-----------------




Referensi Tulisan: The War Zone& Institute for Science and International Security
Sumber Foto: sudah tertera
jakompank
krukov
itkgid
itkgid dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.2K
34
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer
MiliterKASKUS Official
20KThread7.1KAnggota
Tampilkan semua post
gonugraha76Avatar border
gonugraha76
#13
Terkamuflase dengan baik diantara pabrik lainnya, JSC Alabuga yang berada di Alabuga Special Economic Zone yang berada di wilayah Yelabuga - Tatarstan central Russia yang dikenal sebagai " Shoigu's Greenhouse " adalah pabrikan yang memproduksi loitering munitions Geran 2. JSC Alabuga saat ini punya kapasitas produksi 1.600 unit drones per bulan untuk memproduksi loitering munition drones Geran 2 yang tak lain merupakan hasil lisenced and reverse engineering loitering munitions drones HESA Shahed 136 dari Iran yang telah digunakan oleh Russia sejak tahun 2022 lalu.

Saat ini Russia mengandalkan 2 jenis loitering munitions drones, yaitu :

1. Lancet 3 buatan Zala Aero ini punya tupoksi spesialis penghancur alutsista lapis baja, artileri dan sishanud lawan.
2. Geran 2 buatan JSC Alabuga ini punya tupoksi spesialis penghancur infrastruktur utama dan pendukung lawan seperti power house, command post, comsite dll

Performa Geran 2 didapat dari mesin 4T 4 cylinder bertenaga 50 hp yang dapat mencapai kecepatan max 185 kmh dan range max 600 km serta warhead max 50 kg.
Jika Geran 1 adalah rebranding dari Shahed 136, maka Geran 2 sudah berbeda dengan pendahulunya. Hal ini terlihat dari hasil perbandingan dari puing puing kedua pada tahun 2023 lalu.

1. Material body : Shahed 136 menggunakan plastik honeycomb sedangkan Geran 2 plastik foam reinforce.
Plastik foam reinforce lebih ringan dan punya nilai RCS yang kecil.
2. Design body: Shahed 136 menggunakan struktur unibody sedangkan Geran 2 modular.
Modular design punya keunggulan lebih ringan, kuat serta kemudahan pada proses assembly, repair dan maintenance.
3. Sumber daya listrik : Shahed 136 menggunakan Li-ion 18650 sedangkan Geran 2 menggunakan gel based battery.
Gel based battery menghasilkan panas minimal sehingga dapat meminimalkan heat signature Geran 2.
4. Elektronik. Shahed 136 tidak dilengkapi dengan sistem proteksi jammer EW sedangkan Geran 2 sudah dilengkapi dengan sistem proteksi EW Kometa M.
Kometa M ini menggunakan antenna khusus yang dapat disetting khusus untuk menangkap 1 spesifik frekuensi saja dari 1 jenis device sehingga lebih kebal dari intervensi sinyal jammer EW lawan.
5. Warhead. Shahed 136 hanya mengandalkan warhead HE saja sedangkan Geran 2 punya pilihan HE, termobaric dan fragmented Tungsten pellets.
Warhead termobaric mempunyai efek yang lebih merusak karena dapat menghasilkan ledakan suhu panas yang jauh lebih tinggi daripada HE sedangkan fragmented tungsten warhead punya cara kerja mirip dengan cluster bomb dimana tiap unit tungsten warhead berisi puluhan - ratusan tungsten pellets berukuran kecil sehingga ketika warhead meledak, tungsten pellets akan tersebar dan dapat menghancurkan area yang lebih besar.
6. Warna. Shahed 136 berwarna terang sedangkan Geran 2 berwarna gelap. Warna gelap ini membantu menyamarkan Geran 2 saat beroperasi di malam hari.

Apakah inovasi loitering munitions Russia akan berhenti pada Lancet 3 dan Geran 2 saja ? Tentu saja tidak, belajar dari statistik tingkat keberhasilan yang belum memuaskan, maka Russia kini aktif mengembangkan next generation Lancet dan Geran yang fokus pada 3 hal : performa, elektronik dan warhead.
Diubah oleh gonugraha76 10-03-2024 11:20
69banditos
4l3x4ndr4
jlamp
jlamp dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.