si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Contek Desain Red Bull, Sauber Malah Loyo ?
Quote:


Hallo Gan pada kesempatan kali ini penulis ingin membahas tentang F1, pasalnya tidak banyak tulisan di Kaskus yang membahas tentang event balapan satu ini. Nah mari kita mulai saja emoticon-Cendol (S)

Bagi Agan yang pernah atau masih mengikuti ajang balapan F1 pasti tak asing dengan nama Sauber, merupakan salah satu tim yang awet bertahan di event balapan mobil tersebut. Meski sering gonta-ganti nama, orang-orang lebih suka memanggil tim ini dengan nama Sauber. Pada musim 2024, Sauber berganti nama menjadi Stake F1 Team. Di mana Stake merupakan perusahaan judi.

Pada musim 2024, Sauber merilis mobil terbaru yang diberi nama C44 dengan livery hijau yang tampak mencolok. Dari segi desain, mobil ini sangat mirip dengan mobil RB19 yang dipakai Red Bull menjuarai F1 musim lalu. Meski tim F1 lain juga meniru desain RB19, tapi desain mobil C44 dari Sauber merupakan yang paling mirip.

Mengutip artikel the-race.com, ubahan paling mencolok dari C44 ada di bagian suspensi depan. Pada bagian suspensi depan, mobil C44 memakai suspensi pull rodseperti yang dipakai Red Bull. Sementara suspensi belakang memakai suspensi push rod. Sementara di bagian tepi bawah saluran masuk sidepod telah dipindahkan ke depan, mirip dengan Red Bull, kini deaain sidepod memiliki bentuk dan gaya undercut yang berbeda dengan tahun lalu.

Alih-alih berbentuk datar, lebar, dan mulus hingga ke belakang, sidepod C44 memiliki bagian tengah yang lebih tinggi sehingga menciptakan permukaan yang lebih cekung mirip dengan desain gaya 'seluncuran air.' Sidepod adalah bagian yang terletak di sisi samping pembalap, berguna untuk mengelola aliran udar yang digunakan mendinginkan mesin serta berguna untuk aerodinamika. Meski terlihat sama, ada sedikit perbedaan, di mana bagian front wing dan floor tidak meniru Red Bull.

Quote:


Pemasangan suspensi pull rodmembuat distribusi bobot yang lebih baik, karena posisi suspensi jadi agak rendah dan dekat ke aspal. Sementara itu komponen berat dipasang di bagian bawah sasis. Di era regulasi teknis ground effect dalam balapan F1, pusat gravitasi yang lebih rendah membantu mengurangi hambatan, membantu kemampuan menikung, dan bisa dibilang memberikan performa aero yang lebih baik.

Saat tes pra-musim, mobil hasil copas dari Red Bull ini tampak menunjukkan hasil positif, yakni dengan peningkatan kecepatan saat di tikungan. Ada peningkatan di grip (daya cengkeram) ban belakang. Tapi, ketika C44 dibawa ke balapan sesungguhnya, hasil yang diraih ternyata tak sesuai ekspektasi. Hal ini terlihat saat balapan di Saudi, di mana Sauber kesulitan melibas tikungan cepat di sektor 1 dan 2.

Pada balapan di Saudi, tampak grip belakang mobil C44 tidak stabil. Hal ini menjadi penyebab mobil C44 milik Zhou Guanyu alami insiden di FP3 yang menyebabkannya tidak bisa ikut kualifikasi. Dalam balapan ini, Zhou Guanyu finish di posisi 18 sementara Valtteri Bottas ada di posisi 17. Dalam balapan di Bahrain, hasilnya pun tak memuaskan di mana Zhou finish poisisi 11 sementara Bottas ada di posisi 19.

Quote:


Meski menjiplak desain mobil yang dipakai Max Verstappen untuk juara musim lalu, hal tersebut tidak lantas membuat performa Sauber gacor.Sebaliknya, performa mereka tampak suram di dua balapan pertama di Bahrain dan Saudi. Di mana pada dua balapan tersebut dua pembalap Sauber gagal mendapatkan poin.

Salah satu masalah utama Sauber saat ini adalah tidak stabilnya grip belakang, yang artinya mereka gagal mengoptimalkan area underfloor pada mobil C44. Hal tersebut mengakibatkan diffuser tidak bisa bekerja secara optimal. Di sisi lain, copas atau mencontek desain Red Bull bukanlah jalan terbaik bagi Sauber. Padahal sejak regulasi ground effect diterapkan pada 2022, Sauber sudah punya desain sidepod dan floor sendiri dari awal. Tapi, musim ini mereka mulai lagi dari awal dengan meniru desain mobil Red Bull, yang hasilnya belum optimal.

Di sisi lain, meniru Red Bull juga bukan hal yang salah, karena tim-tim lain juga melakukannya. Dengan copas Red Bull membuat Sauber bisa mengeksploitasi kemampuan C44. Salah satu hal positif dari hasil copas tersebut adalah penerapan suspensi pull rod di depan dan push rod di belakang. Ini merupakan setelan suspensi terbaik saat ini yang bisa dicoba.

Sebenarnya faktor dominasi Red Bull bukan berada di area suspensi dan sidepod saja, tapi kunci utamanya ada di bagian underfloor. Merombak total underfloor bisa jadi salah satu solusi untuk mobil C44. Tapi, perlu diingat, area underfloor itu rumit dan kompleks. Sauber tidak boleh asal rombak.

Sebenarnya dengan merombak desain underfloor yang memiliki detail-detail kecil dan kompleks akan mempercepat aliran udara, sehingga bisa memperkuat efek downforce di bagian difusser. Ada tapinya lagi nih Gan, komponen underfloor itu mahal serta risetnya juga rumit. Jika tidak hati-hati, merombak underfloor bisa mengganggu kestabilan mobil saat bermanuver.

Quote:


Selain masalah pada setelan mobil C44, operasional Sauber saat balapan juga berantakan. Di mana dalam dua balapan awal terjadi masalah saat pit stop. Mengutip artikel si.com, saat Grand Prix Bahrain, Valtteri Bottas kehilangan waktu hampir 50 detik akibat masalah cross-threadingpada gardan depan. Pada balapan di Arab Saudi, Zhou Guanyu menghadapi masalah serupa saat pit stop, yang mengakibatkan dia kehilangan waktu sekitar 25 detik.

Sauber kini tak boleh bersantai-santai lagi seperti musim lalu, pasalnya direksi Audi sudah turun gunung untuk mengawasi langsung kinerja mereka. Hal ini membuat tim asal Swiss kini mulai mendapat tekanan. Sebagai tambahan informasi bagi Agan, Audi akan ikut balapan F1 di musim 2026. Dan mereka sudah merampungkan proses akuisisi 100% terhadap Sauber. Hal ini akan membuat Sauber menjadi tim pabrikan pada musim 2026.

Di sisi lain, Audi punya target ambisius di F1. Mereka tidak bisa meraih target itu dengan budaya kerja santai dan tanpa beban yang ada di Sauber selama ini. Musim depan mereka akan mulai merombak manajemen Sauber. Audi juga telah menambah personel di markas Sauber menjadi 800 orang, dari sebelumnya sekitar 650 orang. Sauber harus bangkit di balapan selanjutnya, setidaknya mereka bisa mencuri poin. Dan mereka harus segera merombak budaya kerja santai yang selama ini diterapkan.


---------------




Tulisan Dirangkum dari: the-race.com, si.com& Motorsport
Sumber Foto: sudah tertera
69banditos
gubtifaqih
krukov
krukov dan 4 lainnya memberi reputasi
5
590
22
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
OtomotifKASKUS Official
27.7KThread14.6KAnggota
Tampilkan semua post
hunterzuz89Avatar border
hunterzuz89
#7
Klo redbull kan pake mesin nya Honda ya? Klo sauber ini pake mesin nya siapa kah? emoticon-Matabelo
si.matamalaikat
jlamp
69banditos
69banditos dan 2 lainnya memberi reputasi
3
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.