.barbarian.Avatar border
TS
.barbarian.
Muncul Kecurigaan Dalang Pencurian Data KF-21 Bukan Insinyur Indonesia, Melainkan
Minggu, 17 Maret 2024

Muncul Kecurigaan Dalang Pencurian Data KF-21 Bukan Insinyur Indonesia, Melainkan Negara Ini

Badan intelijen Korea Selatan sedang menyelidiki tuduhan bahwa insinyur Indonesia mencuri data sensitif terkait jet tempur KF-21.

Akibatnya, beberapa insinyur terkait tidak diperbolehkan meninggalkan Korea Selatan.

Namun muncul kecurigaan baru bahwa dalang pencurian data KF-21 bukanlah insinyur dari Indonesia. Jika tim insinyur Indonesia terbukti tidak bersalah, Korea Selatan harus mengembalikan reputasinya dalam program jet tempur KF-21.

Melansir laman anninhthudo.vn, Minggu (17/3/2024), temuan baru selama penyelidikan tampaknya bertentangan dengan asumsi awal.


Untuk memahami keseluruhan konteksnya, perlu diketahui bahwa proyek KF-21 dilengkapi dengan teknologi canggih dari AS. Korea Selatan memang dianggap sebagai negara independen yang bertanggung jawab menciptakan empat teknologi inti untuk KF-21.

Namun pada kenyataannya AS masih memainkan peran yang sangat penting dalam proyek jet tempur baru tersebut.

KF-21 bisa dikatakan ada berkat F-35.

Secara khusus, Korea Selatan mematuhi proposal AS dan membeli 59 unit F-35, sebagai imbalan menerima dukungan teknologi untuk program KF-21.

Bahkan, AS sepakat mendukung program KF-21 untuk menjaga pasar F-35.

AS nyatanya diam-diam berupaya mencegah pesawat tempur KF-21 Boramae mengakses pasar potensial F-35, yakni Polandia dan Indonesia.

Sebelumnya, AS mendominasi pangsa pasar dibandingkan pesaing F-35, termasuk Su-57 dan Su-35 Rusia.

Secara khusus, Korea Selatan mematuhi proposal AS dan membeli 59 unit F-35, sebagai imbalan menerima dukungan teknologi untuk program KF-21.

Bahkan, AS sepakat mendukung program KF-21 untuk menjaga pasar F-35.

AS nyatanya diam-diam berupaya mencegah pesawat tempur KF-21 Boramae mengakses pasar potensial F-35, yakni Polandia dan Indonesia.

Sebelumnya, AS mendominasi pangsa pasar dibandingkan pesaing F-35, termasuk Su-57 dan Su-35 Rusia.Tak hanya itu, F-35 juga menang melawan sederet pesawat tempur Barat seperti Rafale, JAS 39 Gripen dan Eurofighter Typhoon.

Kemajuan besar yang dicapai AS melalui proyek jet tempur siluman F-35 tidak dapat dipungkiri.

Mereka telah mengirimkan ribuan unit dan dipesan oleh banyak sekutu serta mitranya.

Namun, beberapa analis senjata mengatakan bahwa AS masih khawatir dengan pangsa pasar yang dapat diciptakan oleh KF-21. Sebelumnya AS juga menyebabkan proyek jet tempur Lavi Israel mati sebelum waktunya karena kekhawatiran akan mengambil alih pangsa pasar F-16.

Laporan terbaru dari Korea Selatan menunjukkan bahwa tuduhan mereka terhadap insinyur Indonesia terlalu terburu-buru. AS diduga melakukan kegiatan spionase pada program KF-21, mengumpulkan informasi penting tentang empat teknologi inti yang sebelumnya Korea Selatan putuskan untuk tidak diungkapkan.

Berkaca pada pengungkapan ini, situs min.news menuliskan "apakah kasus pencurian data terkait KF-21 Boramae kemungkinan besar akan melibatkan negara-negara Barat dan dapat menyebabkan perselisihan diplomatik? sudah diperkirakan antara Korea Selatan dan AS."

Kemungkinan besar AS mengikuti program KF-21 karena tidak ingin pesawat tempur jenis ini muncul di pasar senjata.

Oleh karenanya, kemungkinan besar pula Korea Selatan mengalihkan penyelidikannya atas keterlibatan AS dalam pencurian data KF-21, yang sebelumnya mereka duga dilakukan oleh insinyur Indonesia.

Pada tahun 2025-2029, Indonesia tampaknya siap mengajukan penawaran 50 unit KF-21.

Dalam konteks itu, tak heran jika terjadi persaingan antara KF-21 Boramae dan F-35.

Salah satu teknologi terpenting yang digunakan pada KF-21 adalah sistem radar active electronically scanning array (AESA).
Teknologi ini dikembangkan oleh perusahaan Amerika Raytheon dan Northrop Grumman.

Teknologi penting Amerika lainnya yang juga dimiliki KF-21 adalah Integrated Avionics Suite, mirip dengan teknologi yang digunakan pada F-35.

Sistem ini mengintegrasikan berbagai komponen avionik seperti sistem navigasi, komunikasi, identifikasi, dan pemantauan kesehatan pesawat ke dalam satu sistem.

Selain itu, KF-21 juga menggunakan material canggih dan teknologi siluman, yang sebagian besar dikembangkan di AS.

Terakhir, teknologi mesin KF-21 juga dipengaruhi oleh Negeri Paman Sam.

Jet tempur ini menggunakan dua mesin General Electric F414-GE-400K, merupakan varian mesin yang digunakan pada F/A-18E/F Super Hornet Amerika.

https://www.zonajakarta.com/nasional...ara-ini?page=3

Bangke dia bikin kongspirasih berdua duaan.
kanggelandaftar
sormin180
sormin180 dan kanggelandaftar memberi reputasi
0
655
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.6KThread40.7KAnggota
Tampilkan semua post
suryahendroAvatar border
suryahendro
#2
AS nyatanya diam-diam berupaya mencegah pesawat tempur KF-21 Boramae mengakses pasar potensial F-35, yakni Polandia dan Indonesia.


Asumsi Pea....

Indo gak dikasih beli F35, gmana bs dikatakan pasar potensial f35
emoticon-Leh Uga

jenonz
jenonz memberi reputasi
1
Tutup
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.