Wkwkwkwkwkkkk.. ane gak heran, apalagi ini sekelas dirjen. perusahaan ane kan Kawasan Berikat, pernah kena sanksi dari BC sebesar 89 Miliar, padahal pas di audit semua dokumen cocok dan sesuai, mereka (BC) pakai system mereka sendiri, dan menemukan selisih, makanya bisa keluar denda segitu. Kita sempat banding, dan mengajukan keberatan, tapi BC sudah mengeluarkan SKEP / Sprint gitu lupa ane, terkait pembayaran denda tersebut, apabila tidak di bayar dalam jangka waktu 3 bulan, maka akan dibekukan ijin KB nya dan kegiatan export import nya.

Akhirnya kita crosscheck bareng di DJBC yang di Jakarta, kita sajikan data dan presentasikan, akhirnya mereka loby2 ke bos ane karena di tekan dan di ancem bakal di bekukan nih ijin2 perusahaan ane, akhirnya bos ane deal dan bisa pakai metode "undetable" dan di TF ke jasa konsultan sebesar 800jt an seinget ane. dengan dalih biaya konsultan terkait kasus ini. padahal gak ada kasus apa2, cmn karena perusahaan ane sudah banyak di bantu oleh BC sebelum2 nya, akhirnya bos ane ngalah dan TF segitu.