Nama NOAH tidak terinspirasi dari nama Nabi Nuh, melainkan karena nama NOAH memiliki kekuatan tersendiri bagi Ariel dan kawan-kawan. "Awal diskusi kita saya tanyakan arti, lihat arti di kamus, comforter yang artinya bikin orang nyaman, peaceful, long live, itu mewakili musik kita dan semoga panjang umur juga," ungkap Uki seperti dikutip dari Yahoo.

Pada bulan September tahun lalu tepatnya
pada tanggal 16 September yang juga hari ulang tahun Ariel, NOAH menggelar sebuah konser spektakuler yang dihelat di 5 negara dalam waktu satu hari dan konser maraton ini berhasil memecahkan rekor MURI.

Sewaktu masih berbendera Peterpan, Ariel dan kawan-kawan pernah meraih prestasi yang luar biasa, yaitu album Bintang di Surga yang penjualannya mencapai angka 3 juta keping dan merupakan rekor terbanyak sepanjang sejarah dunia musik Indonesia. Padahal, kala itu pembajakan CD sedang merajalela. Dan dikabarkan, Tanggal (19/02/2013) penjualan CD NOAH di album "Seperti Seharusnya" telah mencapai 1,2 juta kopi dan mendapatkan plakat 1 juta keping.

Meski berganti nama, namun prestasi tak pernah surut. Dan berikut ini adalah beberapa penghargaan yang pernah diraih Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan Davidsetelah berganti nama menjadi NOAH.

NOAH adalah the leader, bukanlah follower of band. Mereka selalu menciptakan lagu dengan nada-nada yang khas dan lirik yang penuh makna. Contohnya, lagu Raja Negeriku, yang penggalan liriknya berbunyi, “Bersuara untuk mereka raja negeriku kau telah lama terdiam, perubahan untuk tanahmu… tanah lahirmu untuk negeri dan mimpi bangsamu,” dan ditambah pidato dari Bung Karno.

Lagu "Tak Bisakah"dan "Di Belakangku" ternyata pernah dijadikan soundtrack salah satu film di India yaitu Woh Lamhe. Dengan demikian, judul dan lirik lagu ciptaan Ariel Peterpan itupun diubah menjadi berbahasa India yaitu Kya Mujhe Pyaar Hai untuk lagu "Tak Bisakah" dan Aao Milo Chale untuk lagu "Di Belakangku".