• Beranda
  • ...
  • Kumparan
  • Bundengan, Alat Musik Asal Wonosobo Pengganti Suara Gamelan

kumparanAvatar border
TS
MOD
kumparan
Bundengan, Alat Musik Asal Wonosobo Pengganti Suara Gamelan


Dua orang penari laki-laki dan perempuan nampak asyik masuk memperagakan gerakan demi gerakan dengan lemah gemulai. Lambaian gerakan tubuh kedua penari Lenjeran ini nampak sangat asri diiringi dengan bebunyian gamelan.

Namun malam itu, tak ada gamelan yang nampak mengiringi dua penari tersebut. Yang terlihat justru dua orang seniman mengenakan pakaian sorjan berwarna cokelat khas Yogyakarta. Satu orang di antara mereka nampak membelakangi penonton menghadap anyaman bilah bambu cukup besar, sementara seorang lagi terlihat asyik menyanyikan lagu-lagu Jawa.

Itulah seni musik Bundengan, alat musik asli Wonosobo Jawa Tengah. Alat musik ini memang sengaja dihadirkan dalam Forum Musik Tembi, Sabtu (5/5/2018) malam. Sebuah alat musik yang belum banyak diketahui khalayak umum.

Bukhori, 48 tahun, dan Munir, 55 tahun, dua orang pemain Bundengan ini satu persatu menceritakan apa itu Bundengan. Bukhori, pelantun vokal Bundengan tersebut menuturkan, alat musik ini ada sejak tahun 1930 lalu.

Bundengan sendiri memiliki beberapa versi arti. Bundengan berasal dari kata Bundeng atau kalau versi Yogyakarta berarti (bindeng) atau suara yang tidak akan terdengar keluar tanpa bantuan alat. Karena bindeng, maka perlu bantuan sound system agar didengar orang lain. 

"Versi yang kedua adalah berasal dari suara Dang Deng Dang Deng, yaitu inovasi yang ada pada nada kendang,"ujar Bukhori.

Bundengan terdiri dari Kerangka yang disebut Kowangan. Kowangan ini terbuat dari bilah bambu yang dianyam nyaris setenga lingkaran. Di bagian luar diberi pelepah bambu atau clumpring. Bentuk dari Bundengan sebenarnya mirip dengan hama pohon kelapa di mana di Jawa sering disebut Kuwangwung.

Menurut Bukhori, awalnya Bundengan sebenarnya berfungsi untuk tudung (payung) penggembala itik dari hujan dan panas. Bentuknya mirip serangga pemakan pelepah pohon kelapa karena mampu melindungi kepala hingga punggung bagian bawah.

"Bagian kepala dibuat agak mendongak biar bisa untuk mengamati itik-itiknya ketika berjalan,"ujarnya.

Kemungkinan saat itu, lanjutnya, untuk membuang kebosanan, lantas dipasangi dengan Ijuk (serat) di bagian tengahnya. Dan sembari menunggui itik, penggembala itu lantas berusaha memetik ijuk-ijuk tersebut sehingga menghasilkan bebunyian.

Sejak tahun 2000 lalu, karena seniman kesulitan mendapatkan ijuk, maka mereka lantas menggantinya dengan senar dari raket badminton bekas. Hasilnya, alunan musik gamelan yang lengkap membahana dari alat musik ini.

Struktur senar yang ada sebagai pengganti perangkat gamelan seperti kenong, bende, gembul, gong tengahan, gong gede, dan nada kendang seperti tak tak tung dang semuanya dihasilkan dari bambu.

Biasanya Bundengan digunakan untuk mengiringi kesenian Lengger. Namun, sebenarnya bisa untuk mengiringi lagu campur sari, rebana, dangdut, ataupun sholawatan.

Meski alat sederhana, tetapi perlu teknik khusus untuk memainkannya. Karena menurut Munir, kedua tangan harus sinkron dan benar-benar menguasai lagu lenggeran. Pria asal Dusun Ngabeyan, Desa Maduretno, Kecamatan Kalikajar, Wonosobo ini memang harus olah rasa terlebih dahulu.

"Meski sebenarnya seniman Bundengan ini sangat minim. Tetapi saya bersyukur sudah mulai ada regenerasi, karena ada sekolah yang sudah menjadikan pelajaran Bundengan sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler. Sekolah itu adalah SMP 2 Selomerto,"tuturnya.(erl)



Sumber : https://kumparan.com/tugujogja/bunde...adminton-bekas

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Gempa 5,1 Magnitudo Guncang Tual, Maluku

- Berikut Sholawat Pohon Uang ala Gus Zainal

- Bagi Peran Anggota DPR dan Pejabat Kemenkeu dalam Kasus Suap Anggaran

tata604Avatar border
anasabilaAvatar border
anasabila dan tata604 memberi reputasi
2
2.7K
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kumparan
KumparanKASKUS Official
8.5KThread1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.