Presiden Joko Widodo menerima para pengemudi truk di Istana Negara, Jakarta Selasa (8/5). Sebanyak 70 orang sopir truk dan angkutan barang datang mengeluh ke Presiden Joko Widodo karena masih mendapati adanya pungli oleh oknum petugas dishub di jalan. 

Pengakuan tersebut disampaikan oleh Agus Yoda, seorang sopir truk asal Sidoarjo, Jawa Timur, yang senagaja datang menemui Presiden Jokowi di Istana Negara. 

"Ya ingin menyampaikan keluh kesah kami di jalanan. Kita sebagai sopir truk angkutan barang itu selama ini di perjalanan belum ada rasa nyaman dan aman," kata Agus, Selasa (8/5).

Lebih lanjut, Agus menjelaskan bahwa lintas timur Sumatera mulai dari Riau, Medan, hingga Aceh merupakan titik rawan yang harus dilalui para sopir truk.

"Paling rawan lintas timur Sumatera, perbatasan Aceh sampai Medan, melalui Bagan Batu, Binjai, paling banyak preman. Batasnya sampai Pekanbaru. Habis Pelalawan Riau, itu mobil saya sampai dibakar sama preman. Lalu perbatasan Jambi sampai Palembang," ungkapnya. 

Dalam dialog tersebut, Jokowi bertanya kepada para sopir terkait besaran pungli yang diminta petugas di jalanan. "Dimintai berapa?" 

"Berapa yang dia ingat, kalau ingat Rp 200 ribu, ya Rp 200 ribu, kalau enggak Rp 2 juta. Setelah itu jalur rawan itu mulai dari Ogan Hilir, itu kan sampai Ogan Komering Hilir. Satu kali lewat Rp 10 sampai Rp 20 ribu," tutur sopir.

Tidak hanya itu, para sopir juga mengungkapkan kepada Jokowi adanya kode khusus pada truk yang melintas. "Kalau di Sumatera, merek itu RPAD. Kalau di Medan PSDS, Sinar Toba, Sabang Taw, Harimau Jalan, masih banyak itu, Pak."

Merespon keluhan sopir tersebut, Jokowi mengaku kaget karena masih ada pungli terhadap sopir truk. Bahkan Jokowi baru mengetahui bahwa ada cap khusus yang menandakan bahwa truk tersebut sudah dimintai pungli.

"Saya sudah dengar semuanya. Saya kaget tadi ternyata banyak cap. Saya juga enggak tahu cap itu apa. Saya baru dikasih tahu, oh cap itu kayak gitu," ucap Jokowi.

Jokowi yang saat pertemuan itu didampingi oleh Wakapolri Komjen Syafruddin langsung memerintahkan agar seluruh keluhan sopir di catat dan langsung menindak tegas pungli-pungli yang marak di Lintas Sumatera termasuk di Jakarta.

"Saya sudah nangkap semuanya. Nanti yang berkaitan pungutan-pungutan akan langsung saya tindak lanjuti sehingga Saudara-saudara semuanya bisa lancar di jalan, aman di jalan," kata Jokowi. 

"Terlalu banyaknya premanisme di jalan, ada juga pungli aparat. Sudah saya perintahkan langsung kapolri, wakapolri segera ditindaklanjuti, tidak bisa seperti itu tuh," lanjutnya.

Menurut Jokowi, pungli itu selain meresahkan para sopir truk, juga menyebabkan biaya tinggi ongkos transportasi yang seharusnya tidak perlu. "Saya kan dengarnya sedikit, ternyata setelah bertanya kepada para pengemudi, para supir ternyata sangat banyaknya. Kaget dong, masa eggak boleh kaget saya." 

Menanggapi perintah Jokowi, Syafrudin dengan tegas menyatakan akan memecat setiap anggota polisi yang terbukti melakukan pungli. Bahkan Syafruddin mengajak warga untuk lebih kritis dan berani untuk memvideokan para polisi yang melakukan pungli.

"Begitu ada videonya benar, kita pecat hari itu. Telanjangin dia," imbuhnya.

Lebih tegas, Syafrudin dengan tegas juga akan memecat atasan dari anggota polri yang melakukan pungli tersebut."Kapoldanya kita copot. Saya enggak main-main kalau saya. Saya kan pernah ngomong, Kapolda akan kita periksa dan copot. Copot benaran," tuturnya.



Sumber : https://kumparan.com/@kumparannews/j...jalur-sumatera

---

Kumpulan Berita Terkait :

- Janji Jokowi Tindak Tegas Pungli Truk di Jalur Sumatera

- Rangkum 9 Mei 2018: Jokowi-Pungli, Napi Teroris Rebut Senjata Polisi

- Di Sela-sela Kunjungan Kerjanya, Jokowi Sapa Warga di Mal Riau