JAKARTA, Indonesia - Dua tentara tewas dalam bentrokan antara pasukan keamanan dan pejuang kemerdekaan di provinsi Papua,propinsi paling timur yang sedang bergolak di Indonesia, kata jubir militer Indonesia, Rabu.

Juru bicara militer, Kolonel Taibur Rahman mengatakan pemberontak menembaki pasukan yang sedang berpatroli di sebuah desa di distrik Intan Jaya pada hari Selasa, menewaskan sedikitnya dua tentara. Desa ini dikenal sebagai sarang pemberontak separatis.

Dia mengatakan pasukan telah dikerahkan untuk membantu polisi mencegah gangguan oleh separatis menjelang perayaan Natal di wilayah yang didominasi penganut agama Kristen.

Baku tembak tsb adalah yang terbaru dari serangkaian insiden kekerasan tahun ini di wilayah Papua yang kaya mineral tetapi miskin, di mana konflik antara pribumi Papua dengan pasukan Indonesia adalah hal biasa.

Pihak militer Indonesia menyatakan dua tersangka pemberontak tewas dalam baku tembak pada 2 Desember di distrik Lanny Jaya, dalam eskalasi serangan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat, sayap militer Gerakan Papua Merdeka, menandai tanggal 1 Desember, yang mana oleh mayoritas rakyat papua, dianggap sebagai hari peringatan kemerdekaan yang seharusnya.

Polisi mengatakan mereka menangkap setidaknya 34 orang yang dituduh melakukan pengkhianatan pada 1 Desember karena menghadiri upacara dan mengibarkan bendera dengan simbol separatis. Deklarasi kemerdekaan Papua dari pemerintahan Belanda pada 1 Desember 1961, ditolak oleh Belanda dan kemudian oleh Indonesia.

Pada bulan September, lebih dari 30 orang terbunuh dalam kerusuhan demostransi oleh ribuan orang di provinsi Papua dan Papua Barat terhadap dugaan rasisme terhadap orang Papua.

Pemberontakan telah membara sejak awal 1960-an di Papua, bekas jajahan Belanda di bagian barat New Guinea, yang secara etnis dan budaya berbeda jauh dari sebagian besar Indonesia.

Papua dimasukkan ke Indonesia pada tahun 1969 setelah pemungutan suara yang disponsori oleh United Nations, yang secara luas dipandang sebagai palsu.

https://www.washingtonpost.com/world...outputType=amp
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ok guys, berita dari washington post, mengatakan kalau 2 prajurit Indonesia tewas saat patroli ke desa sarang pejuang kemerdekaan Papua

Sementara versi berita dari tribun gotham, katanya 2 prajurit tewas waktu mau membagikan paket natal dan baksos di desa kulapa, yang memang sudah dikenal sebagai sarang pemberontak




Jadi logikanya, pasukan Indo-ormas-teroris mengunjungi sarang pejuang kemerdekaan papua, tidak memegang senjata tapi memegang kado natal

Saat membaca berita dari media indonormas, dalam hal ini Gotham Tribune, benak para warga +62 pasti membayangkan prajurit2 yang membawa kado dan bingkisan dengan senyum hangat dalam kasih natal ke desa2 di papua, dimana kemudian disambut dengan tembakan membabi buta dari separatis papua yang berwajah bengis

Itu keahlian bangsa kitak2 kan ? dalam berimajinasi liar, tercermin dari cerita2 karangan pustaka dari "lubuk Qolbu", "perumpamaan rohani2 yang menyayat hati", "kisah sanubari", "cerita seorang insan manusia", dan preeet preetttt sejenisnya

well, Beberapa bahan2 papua yang dikirim ke ane, adalah video2 disturbing yang beredar online, dimana beberapa kampung di papua, dihancurkan dan dibakar tentara, dan ratusan warga papua yang mengungsi dari kampung2 mereka, sudah kayak pengungsi ISIS saja, dan pengungsi yang di atas kapal, ditembak, mati jatuh ke sungai yang mayan banyak mayat mengambang

Pengalaman hidup sebagai warga gotham di sumut, dan melihat bagaimana pemerintah ormas teroris ceria yang selalu rajin memberi penghargaan ke medan,bikin program saberpungli dgn biaya milliaran duit pajak tanpa protap, sambil selalu berbohong, dan dengan percaya diri menyatakan medan aman dan kondusif

Bahkan di atas trotoar dengan darah kering bekas bangkai cimed yang dipetakin pada pagi hari, sorenya para putera makpetak kali deli setempat bisa menganiaya supir truk mintak duit spsi dan 2 hari kemudian anggota dHewan berdiri di spot yang sama, sambil tersenyum lebar, mengatakan semua survei yang mengatakan medan sangat rawan adalah tidak benar

Menilai keahlian ngibul mukakpetak dari jenderal, pejabat, kepala daerah, agamawan, hingga aparat istana negara di pulau seberang, ane yakin bahwa pemerintahan indopremanteroris akan sangat mudah dan percaya diri untuk berbohong mengenai kondisi papua yang sebenarnya

Info dari dipwib dan darkwib, serangan genosida ke desa kulapa, yang merupakan salah satu sarang pejuang kemerdekaan papua, bocor, sehingga ditengah perjalanan, di ambush oleh pejuang kemerdekaan papua

Apalagi kalau berita bentrokan nya dibumbui pernak pernik agama, dalam hal ini “kado natal”, untuk fitnah dan meningkatkan sentimen pemeluk agama kristen ke pejuang kemerdekaan Papua, bukan kah hal sama sudah dilakukan berulang kali di Indonesia bagian barat ? dimana tentu saja untuk bagian barat Indonesia, dipakai kata2 berbeda label seperti “haram”, “murtad”, “halal”, dst

Biang kerok kehancuran negara bukan karena separatis, asing, aseng, asong, tapi karena terorisme ormas yang dibiayai oleh pemerintah sendiri, diambil dari uang pajak kita dan uang palak, big thanks untuk para jenderal peternak ormas teroris preman

Coba sebut siapa politikus dan pejabat di masa lampau yang tidak pakai politik SARA untuk naik daun ? coba tanya sama opa JK, suruh opa JK sebut nama tokoh republik sakaw ormas yang tidak pernah main SARA di masa lampau, di zaman kitak2 belum lahir

https://www.kaskus.co.id/thread/5d99...dari-surabaya/

Kalau mau bebas dari terorisme ormas, maka jangan hanya papua yang punya freedom fighters, tapi semua propinsi, bebaskan diri dari republik sakau ormas

The good news is, semakin banyak negara2 di dunia yang mendukung papua merdeka, sudah mencapai 80 an negara, mencakup negara2 unieropa dan negara2 wakanda (aprika)

Asal lihat video2 papua, ane jadi teringat Starwars, dimana OPM,TNPB mirip Rebel Alliance, melawan darth vader dan stormtroopers

Remember fellow papuans, never let your land become the second North Sumatra

If you choose to die today, then future generations will live in a terror free era

Should you choose to bow your heads, then future gens will also bow their heads in terror and fear

And your land, will be just like north sumatra, a large receptable of human wastes, ridden and plaqued by terrorists called ormas, okp, endorsed by greedy generals


Choose wisely, my fellow papuans